Chapter 11

11 2 0
                                    

"Kalo kata Pina, gapapa alay yang penting hatinya baik"
~~Arya Affansaputraa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW DAN DI AKHIR JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN!!

HAPPY READING...

Suasana hari senin di SMA Figueres School kini sedang khidmat mengikuti upacara bendera merah putih seperti biasa nya. Tapi tidak dengan para petugas PMR yang berjaga di belakang barisan.

Mereka sibuk dengan para siswa siswi yang sakit dan ada beberapa juga yang pingsan. Minggu ini adalah jadwal Viya dan Siva, keduanya benar-benar sibuk mengurusi siswa siswi yang sakit itu.

Sedangkan, Pina dan Zoya berada di barisan dan mengikuti upacara bendera itu, karena ini bukan jadwal mereka berjaga di belakang.

Upacara berlangsung dari pukul 07.00 dan sekarang baru pukul 07.15, tapi sudah banyak yang pingsan saja.

"Astagaa!! Kenapa banyak banget sih yang sakit?! Kan gue jadi cape?!" Keluh Viya pada Siva saat kedua nya di tugaskan oleh seniornya untuk mengambil air hangat.

Fasilitas yang tersedia di UKS sekolah ini benar-benar memadai, dari mulai bankar dengan pembatas nya, dapur, kamar mandi, sampai ruang tunggu untuk duduk siswa siswi yang hanya sakit biasa saat upacara berlangsung.

Sementara di barisan, Zoya dari tadi menahan diri agar tidak pingsan. Dirinya sangat merasa tak enak badan, tapi memaksakan untuk bersekolah.

Pina yang ada di belakang nya juga tidak tahu bahwa dirinya kurang vit. 'Ck!! Lo harus kuat!! Masa kena panas dikit aja pingsan!! Kuat kuat' batin Zoya menyemangati dirinya sendiri.

Pina diam diam terus memperhatikan Zoya yang seperti nya kurang sehat. Dari mulai pagi saat baru datang, Zoya terlihat sangat lemas, dengan mata yang sayu dan pucat.

'Lo sakit ya, Zoy? Kenapa lo ga ngasih tau' tanya Pina yang terus memperhatikan tubuh Zoya di depan nya. Terlihat sedikit gemetar dengan tangan yang terus mengepal dan sedikit gemetar.

"Zoya?! Lo gapapa?? Gue liat lo lagi nahan sesuatu?!" Tanya Pina dengan hati hati. Zoya terlonjak pelan lalu menoleh pada Pina yang baru saja bertanya. "Em?? Iya?! Gue- gue gapapa ko!!" Jawab Zoya sambil tersenyum.

'Senyum lo palsu, Zoy?! Mata lo juga ga bisa bohong' kritik Pina dalam hati nya. "Bener lo ga apa apa? Gue liat, lo kayanya sakit ya??" Tanya Pina lagi dengan terus menatap mata sayu Zoya yang tak mau menatap nya.

"He'em Pina!! Gue gapapa!!" Jawab Zoya agar teman nya ini percaya, Pina ragu dengan jawaban Zoya, tapi dia cuma mengangguk angguk saja, takut ketahuan juga oleh guru di depan.

'Lo bohong, Zoy?!' Kesal Pina. Dia ingin marah tapi tidak bisa karena sekarang sedang upacara.

'Aduh, Zoya!! Tahan dong!! Dikit lagi!!' Ucap Zoya dalam hatinya. Kepala nya benar-benar pusing dan berat, dengan pandangan yang semakin kabur dan tidak jelas.

Zoya tak bisa menahan nya lagi, kegelapan itu merenggut kesadaran nya, dia ambruk ke belakang setelah beberapa saat bilang pada Pina jika diri nya baik baik saja.

"Astaga, Zoya!!" Pina reflek menahan tubuh lemas Zoya, dan sedikit berteriak. Para petugas PMR pun datang dan segera membawa Zoya ke UKS.

Viya yang melihat sahabat nya di bawa oleh tandu PMR menuju UKS, segera berlari menyusul Zoya. Sampai di UKS, Zoya di baringkan di salah satu bankar di sana. Dan di sana hanya ada Aqis dan Viya. Aqis adalah salah satu anggota PMR yang merupakan seniornya dan wakil bayangan di PMR.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang