"Nikmat mana yang engkau dustakan ya Tuhan"
~~~Zoya
•
•
•
•
•
•Chapter sebelum nya
Yatuhan, kenapa dia sangat sempurna?? Liat lah pahatan di wajah nya!!! Tidak ada kecacatan sedikitpun.... Aku gila dengan nya Tuhan!!!' batin Zoya mengadu pada Tuhan akan kesempurnaan ciptaan nya.
*************
"Kenapa diem hm?" tanya Rizal yang masih menatap kekasih nya dengan dalam. Zoya hanya mampu menggeleng pelan, dirinya tidak tau harus berbuat apa, rasanya seluruh tubuhnya kaku dan tidak bisa digerakkan seakan sudah terkunci hanya dengan tatapan dari mata elang seorang Rizal.
"Hehehehehe kamu lucu ya?! Pipi kamu merah sayang?!" ejek Rizal diiringi dengan kekehan. Zoya gelagapan dan langsung mengembalikan ekspresi wajahnya. "Ekhem... Ngga ko... Em.. Eee udah deh ayo.. Ayo ke kelas!!" ajak nya, tapi Zoya malah berbalik dan itu adalah ke gerbang utama sekolah.
Rizal menahan tangan Zoya yang salah arah itu. Sang empu terkejut dan diam mematung, 'aduh mama papa bantuin Zoya!!! Jantung Zoya ga aman kalo kek gini?!' ucap Zoya dalam batinnya.
"Ngapain ke sana?? Mau pulang lagi???" tanya Rizal dengan tangan yang masih menahan tangan Zoya. "Jalan ke kelas kan lewat ke sini sayang!!" lanjut nya. Mata Zoya langsung terbelalak dan reflek melihat ke depan dan dengan segera berbalik menghadap ada Rizal.
'Lah iya!!! Ngapain gue ke sana, bego bego bego!! Bego amat lo, Zoy!!!' umpat nya dalam hati sambil menetralkan ekspesinya. Rizal terkekeh ringan untuk mengecek gadis yang belum lama ini menjadi kekasihnya."Kamu lucu ya kalo lagi salting, hehehe!!"ucap Rizal."Eemm... Eeee... Apa-apaan sih!!! Gue ga salting ya!!" Kesal Zoya dan langsung bersidekap dada.
Rizal hanya tersenyum, dia ingin membujuk kekasihnya, tetapi suara cempreng dari Naviya membuat keinginan nya di urungkan. "ZOYAAAA!!!" Zoya yang merasa terpanggil langsung menoleh dan langsung tersenyum ketika tahu bahwa Naviya yang memanggilnya.
"VIYAAAA!!!!" sahutnya, mereka saling berpelukan tanpa mempedulikan Rizal yang masih ada di samping nya. "Iiiii lo makin cantik aja, Vi!!" puji Zoya setelah acara berpelukan nya. "Iya dong gue kan cewe, lo juga cantik makanya Rizal suka sama lo!!" puji Naviya sambil menoleh pada Rizal. Rizal hanya tersenyum tipis dan melihat Zoya.
"Kita ke kelas aja yu!!" ajak Zoya. "Tapi?...."Naviya melirik pada Rizal yang ada di samping nya. Rizal yang mengerti, segera mengangguk dan tersenyum tipis. "Oke deh, ayo!!!" Zoya langsung menggandeng tangan Viya dan berjalan menelusuri koridor untuk menuju lift.
Selain tangga berjalan atau eskalator, ada juga lift. Gedung sekolah terdiri atas lima lantai dan kelas keduanya ada di lantai Tiga sedangkan kelas Rizal dan Varez ada di lantai empat.
"Zoy?? Lo lagi berantem sama Rizal?? Soalnya tadi lo ga peduli ke Rizal!?" tanya Viya sambil berjalan menuju kelas nya. Zoya hanya diam tak menanggapi nya. Viya hanya menghela napas lelah dan lanjut berjalan, tetapi dia seperti melihat punggung seseorang yang tak asing baginya.
Viya berhenti dan menatap lekat punggung tegap itu. Zoya juga ikut berhenti dan melihat ke arah mata Viya, 'ternyata emang bener?! Lo suka kan sama dia?!?' ucap Zoya dalam batin nya dan memasang air muka yang sedikit mengesalkan jika di lihat secara langsung.
"Lo liatin ka Varez ya, Vi?" tanya Zoya. Viya langsung gelagapan dan sedikit kepanikan terlihat di wajahnya "eng- engga ko, engga...!!!" elak Viya dengan senyuman canggung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Teen FictionMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...