Chapter 14

12 2 0
                                    

"Bagaimana caranya memilih tanpa harus membuat salah satu nya merasa kecewa dengan kita??"
~~Sena Seno
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI YA GUYS, TOLONG INGATKAN KALAU ADA TYPO:)

.
.
.
.
.
.

HAPPY READING....

Setelah keluar dari kamar Zoya, dan mengikuti Sena, ternyata sudah ada Seno diruang tamu sedang duduk dengan memposisikan kaki nya ke atas sofa sambil memakan camilan ringan nya.

Saat melihat Abdul, Fiza, dan Sena datang, Seno langsung menurunkan kaki nya dan menghampiri ketiganya untuk mengecup punggung tangan Abdul. "Eh mama sama papa Adul udah sampai ternyata".

Keempat manusia berbeda umur itu duduk, dengan Fiza di samping Abdul dan Sena Seno yang berada di sofa panjang samping mereka.

"Mau ngomongin apa sayang? Kaya nya serius banget deh" tanya Fiza setelah menyamankan posisi nya.

Sena dan Seno yang bersampingan menoleh melihat satu sama lain. Seno mengangguk pelan memberi syarat untuk Sena memulai nya.

Sena menghela napas lalu menatap mata teduh Fiza dan mata serius Abdul. "Mama beneran mau pisah sama papa Andi?"

Dapat Fiza lihat, mata tajam bak mata elang itu menatap dengan ketakutan dan keraguan akan sesuatu. Fiza tersenyum simpul dan menatap mata Sena yang biasanya tajam kini meneduh.

"Kalo mama sama papa Andi pisah, nanti Sena sama Seno sama siapa, ma??" Ujar Seno dengan suara yang sedikit gemetar dan mata yang berkaca kaca.

"Sena sama Seno tau, kalau papa Andi ga pantas buat suami mama. Tapi, kalau papa Andi ga ada? Kita-"

"Kalian jangan berkata seperti itu!! Sena sama Seno masih punya papa Adul di sini, papa janji bakal bikin Sena Seno merasakan peran seorang ayah" potong Abdul sembari menatap lekat lekat mata si kembar.

Sena dan Seno terkejut dengan perkataan Abdul, "K-kenapa? Kenapa papa bilang gitu? Kita kan bukan anak kandung papa??" Tanya Seno dengan heran.

Abdul tersenyum dengan menatap penuh kasih sayang. "Papa ga bakal ngebedain siapa pun yang bakal jadi anak papa".

Seno tambah terkejut, dirinya tau jika Abdul sedang di rumah istri keduanya yaitu Kinanda, Abdul tidak akan sebaik dan sesayang ini pada Kinanda.

" kalian tidak perlu takut, sebenarnya papa juga tidak ingin menikah dengan jalang itu, tapi karena ada kesalahpahaman, jadi mau tak mau papa harus menikah dengan nya" ujar Abdul sambil menatap serius pada si kembar.

"Maafin mama, sayang. Mama udah cape sama kelakuan papa kalian, mama juga sudah mengurus surat perceraian nya sama papa kalian" tangan Sena di raih oleh Fiza lalu di genggam oleh nya.

"Tapi kalian tenang aja, mama bakal jaga kalian. Hak asuh kalian ada di tangan mama. Jadi tenang, oke?"  Lanjut Fiza sembari mengusap tangan Sena yang berada dalam genggaman nya.

Sena menunduk, pikiran nya kosong. Dia bingung ingin berpihak pada siapa. Fiza, atau Andi. Jika dirinya berpihak pada Andi, maka itu akan melukai Fiza, karena Fiza yang selalu ada untuk nya dan untuk Seno.

Sedangkan jika dia memihak pada Fiza, maka Andi akan marah besar dan akan membawa nya ke tempat itu lalu menghukum dirinya dan Seno.

'Ya Tuhan, tolong lah beri Sena jalan keluar dalam masalah ini' pinta Sena dalam hatinya.

Seno pun sama bingung nya dengan Sena. "Papa janji bakal bikin kalian bahagia!! Papa juga sudah mengurus surat perceraian dengan Kinanda" celetuk Abdul dalam keheningan yang melanda.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang