Chapter 34

0 0 0
                                    

"Kesadaran seseorang akan datang jika ending takdir nya sudah dekat"
~~~~One sided love

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING....

Setelah membawa Rean kedalam ruang rawat miliknya, Daniel masih setia menunggu dokter yang menangani remaja itu keluar.

Daniel terus bolak balik di depn pintu kamar rawat Rean sembari memainkan jari jari tangan nya dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.

Tiga puluh menit Daniel menunggu, akhirnya seorang dokter keluar dari ruang rawat Rean. Dengan segera, Daniel menghampiri dokter tersebut dan menanyakan kepada Rean.

"Rean gimana dok???" Tanya Daniel dengan raut wajah yang begitu gelisah.

"Kecelakaan tersebut memang bukan hal yang sepele, apalagi benturan yang dialami Rean cukup keras, cidera pada tulang bagian pergelangan kaki nya juga cukup parah. Besar kemungkinan, Rean akan mengalami amnesia dan kelumpuhan" jelas dokter yang menangani Rean tersebut.

Entah mengapa lutut Daniel terasa begitu lemas dan tubuh nya pun meluruh dihadapan dokter itu, wajah datar yang di hiasi air mata itu terlihat begitu memilukan.

Padahal Daniel baru saja melihat sosok hebat seperti sahabat nya, namun saking hebat nya, Rean diberikan ujian yang begitu menyakitkan.

"Baiklah, saya permisi" pamit dokter tersebut sembari menepuk pelan pundak Daniel untuk memberikan kekuatan.

Biarkan Daniel terlihat lemah saat ini, biarkan mata yang ceria itu terlihat sembab untuk kali ini. Ini terlalu menyakitkan bagi hati Daniel.

'Usia Alvarez hanya tersisa 45 hari'

'kalo bang Varez mau tidur, tolong jangan di bangunin ya kak'

'Besar kemungkinan Rean akan mengalami amnesia dan kelumpuhan'

'Kanker otak dan leukimia nya cukup parah'

Kata kata dokter itu tengah memenuhi isi kepala Daniel. Apakah ini sebuah mimpi buruk bagi Daniel? Jika benar ini mimpi, maka bangunkan Daniel.

'Kenapa Daniel dipertemukan dengan orang orang yang sangat hebat melawan penyakit nya, tuhan'

'Jika begini, apa Daniel masih pantas untuk mengeluh???'

'Kenapa ini terjadi pada orang orang yang Daniel sayang, Tuhan?!! Kenapa??'

Batin Daniel begitu sakit, menangis pun sudah tidak bisa, airmatanya seakan habis tak tersisa.

Masih setia dalam posisi berlutut, tiba-tiba panggilan dengan suara serak dari belakang membuat Daniel menoleh dan menatap tak percaya pada sosok yang dirinya lihat.

"A-arez??" Lirih Daniel.

Matanya kembali berkaca kaca dan dengan spontan, Daniel memeluk tubuh ringkih Varez yang berada di kursi roda yang di dorong oleh Zoya.

Varez hanya merespon nya dengan senyuman, karena untuk membalas pelukan itu, Varez tidak bisa. Mengangkat tangan nya saja tidak bisa apalagi membalas pelukan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang