Chapter 16

8 2 0
                                    

"Kebahagiaan di dunia itu cuma sementara. Gapapa kita ga bahagia di dunia, yang penting kita bahagia di akhirat. Karena kalo di akhirat, itu adalah kebahagiaan yang sesungguhnya"
~~~Alvarez
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW SEBELUM BACA YAA HEHEHE, TERIMAKASIH!!! :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING....

Zoya menatap langit langit kamar nya, pikiran nya terus di hantui oleh keributan Fiza dan Andi tiga jam yang lalu. "Ini sebenernya siapa yang salah sih?? Kenapa gue ga bisa memilih di antara mama dan papa Andi??".

Zoya menoleh pada meja nakas di sebelah tempat tidur nya, melihat sebuah foto yang di ambil ketika dirinya berusia sembilan tahun.

Dimana pada foto tersebut terdapat keluarga kecil nya bersama Andi dan Abdul. "Zoya ga tau kenapa mama bisa memutuskan untuk menceraikan papa Andi. Tapi Zoya tau, kalo mama ga bakal ngambil keputusan tanpa adanya sebuah permasalahan".

Zoya menghela napas nya lalu kembali menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong nya, teringat pada keributan yang terjadi tadi.

Flashback on...

Setelah memberi kabar pada Naviya, Zoya keluar untuk mengambil minum dan juga sedikit cemilan untuk menemani nya belajar materi yang akan di bahas pada Olimpiade nanti.

"Kayaknya gue emang harus sedia galon sebelum haus dan sedia cemilan sebelum badmood deh" gumam Zoya sembari melangkahkan kaki nya menuju dapur.

Setelah sampai di dapur, Zoya mengisi tempat minum nya dan mengambil beberapa snack ringan di lemari makanan nya. Setelahnya, Zoya melangkah untuk menuju anak tangga yang menghubungkan kamarnya di lantai dua.

"Tapi kenapa harus cerai, Za?!" Ucap seorang laki-laki dewasa dengan nada yang sedikit tinggi.

Zoya menghentikan langkah nya saat baru menginjakkan kaki di anak tangga yang ke empat. Dirinya menoleh dan terdiam sejenak.

"Maaf mas, aku udah ga kuat sama kelakuan mas!!" Jawab seorang wanita dengan suara yang sedikit bergetar.

"Itu?? Itu bukan nya suara mama??" Zoya membalikkan tubuh nya dan kembali turun lalu berlari kecil menuju ruang keluarga.

Zoya mengendap-endap saat jaraknya sudah lumayan dekat, dirinya berhenti di salah satu tembok pembatas untuk mendengar keributan tersebut dari celah yang ada.

"POKOKNYA AKU GA MAU CERAI!!" Bentak laki-laki dewasa itu laku mendorong bahu bergetar wanita di depan nya sampai terduduk sambil menangis di atas lantai yang dingin.

"Mama??" Zoya ingin menolong, tetapi melihat keadaan yang seperti nya tidak memungkinkan, jadi dia memilih kabur untuk menghindari ruangan itu.

Zoya menutup pintu kamar nya dengan napas yang terengah-engah, tubuh nya meluruh jatuh ke lantai dengan tatapan kosong nya.

'Apa yang gue ga tau?? Dasar bodoh!!!'

Flashback off.... .

•••••••••••••••

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang