"Hidup itu tak harus selalu tentang berhasil"
~~ Fahreza
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading.....
Hari telah berganti Ini adalah hari dimana yang menurut para siswa siswi SMA Figueres school melelahkan. Sebab, hari ini adalah hari dimana mata pelajaran di kelas nya sangat padat dan benar-benar semua guru yang mengajar akan masuk.
Kenapa bisa di katakan dan di janji kan semua guru masuk, karena semua guru telah sepakat dengan kepala sekolah untuk memberi kelas tambahan dan para guru harus masuk pada hari yang di tentukan.
Sama dengan Siswa-siswi lain, Zoya dan Naviya pun akan mengeluh ketika hari Rabu datang. Bahkan banyak siswa yang berkaburan melewati gerbang rahasia yang mereka buat sendiri dan tidak diketahui oleh pihak sekolah.
Sama seperti saat ini, dimana salah satu kelas sepuluh yaitu kelas Zoya dan Naviya, tengah merasa jenuh. Pasalnya dari awal mereka masuk, sampai sekarang pukul empat belas tiga puluh, para siswa siswi di kelas ini masih dalam keadaan belajar, yang dimana mereka hanya mendapat dua kali istirahat selama empat puluh menit.
Sekarang adalah mata pelajaran bahasa Jepang yang di gurui oleh pak Tio, guru muda yang masih lajang. "Zoy?! Gue gapapa di ajar sampai sore, asalkan gurunya kaya pak Tio, ganteng!!!" ucap Viya sambil tersenyum melihat pak Tio yang sedang menjelaskan.
"Gue semangat banget kalo semua guru kek dia, Zoy!!" lanjut nya masih dengan memandang pak Tio di depan sana. "Wah!! Parah lo!! Masa iya lo demen sama guru mesum kek pak Tio sih, Vi!!" bisik Zoya dengan wajah yang serius.
"Gapapa dia mesum, yang penting gue bisa punya guru yang cakep!! Dia dapet jatah, gue dapet ilmu!!" pernyataan dari Viya membuat Zoya menggeleng pelan dan mata yang menatap dengan bombastis.
Selang beberapa saat guru muda itu menyelesaikan jam terakhir dengan latihan menulis kata demi kata. "Oke, anak anak, hari ini kita cukup kan belajar nya, silahkan kalian bersiap untuk pelajaran tambahan masing-masing. Sekian dari saya sampai bertemu lagi!!" ucap pak Tio dengan senyum nya yang khas.
"SAYONARA BAPAK!!!!" sahut anak kelas itu dengan semangat. Setelah pak Tio keluar, siswa-siswi yang ada di kelas itu pun keluar untuk ke kelas tambahan masing-masing. Ada yang masuk kelas matematika, bahasa (Indonesia, Inggris, Jepang, Arab, Korea, dan Mandarin), seni, Fisika dan ilmiah.
Kebetulan Zoya dan Viya berbeda pilihan. Zoya yang bahasa Jepang, sedangkan Viya seni. "Zoy, lo kalo liat kak Varez tolong foto nya ya??" pinta Viya pada Zoya yang sudah di ambang pintu kelas untuk pergi ke Ruangan khusus les Bahasa Jepang.
Zoya mendelik dan mengangguk pelan. "Ye kalo inget!!" lalu pergi meninggalkan Viya yang masih bersiap di dalam kelas.
Viya tersenyum dan keluar dengan berlari kecil, lalu menutup pintu kelas, karena dia yang terakhir keluar dari kelas itu. "Astaga!!! Gue bakal telat ga ya!!!??? Ck!! Nih kunci susah banget sih, cooo!!!" kesal Viya ketika kunci nya tersangkut dan tidak mau terkunci.
"Ck!! Bangsat!!!" umpat nya dengan tangan yang masih mencoba untuk mengunci pintu tersebut. "Butuh bantuan??" suara yang tiba-tiba datang, membuat Viya menghentikan aktivitas nya dan memutar tubuhnya.
"Lo?! Lo Rizal kan??" tanya Viya memastikan. Rizal mengangguk dan mendekat dengan sebelah tangan nya yang dimasukkan ke dalam kantong celana, dengan tas yang di kaitkan di bahu kanan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Ficção AdolescenteMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...