"Semua orang bisa saja mencintai orang lain dalam diam. Tapi hanya seorang seniman yang hanya bisa mencintai seseorang dalam karyanya"
~~Viya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING...
'Kalau lo emang suka sama dia. Biar kita bantu'
'Urusan nembak nanti kita yang rencanain'
'Kita berdua di bantu Zoya pasti bakal berhasil'
Ucapan itu benar-benar menghantui pikiran nya. Oke, Varez akui bahwa dirinya menyukai Viya. Tapi apakah pantas orang berpenyakitan seperti nya berdampingan dengan Viya yang begitu sempurna?.
"Huft.... Gue harus apa?!" Varez terus bergumam seperti itu, bertanya pada angin malam yang lewat.
Bahkan, dirinya juga sempat bertanya pada bulan dan bintang di atas sana. "Kalo gini terus, lama lama gue bisa gila!!" Ucap Varez dengan frustasi.
Dirinya kembali mendongak menatap pada rembulan yang menerangi malam sambil menikmati terpaan angin malam yang begitu sejuk.
"Gue harus sembuh supaya bisa sama Viya" cetus nya secara tiba-tiba tanpa dirinya sadari.
Sementara di balkon kamar lain, Viya tengah melamun melihat bintang sembari tersenyum manis. Entah mengapa, hari ini dirinya ingin terus tersenyum.
Dirinya benar benar mengingat kejadian jatuh nya buku di koridor itu. 'Dia lucu banget!! Viya tambah suka sama dia!'
'Boleh egois ga sih? Kalo boleh, Viya cuma mau dia. Tuhan'
Viya terus berdoa bahwa dia ingin bersama Varez. Dari tadi dirinya terus tersenyum Membayangkan wajah memerah Varez ketika di taman, dan tatapan mata Varez yang begitu dalam saat menatapnya.
"Khem!! Mikirin apa nih?? Ko senyum senyum sendiri gitu" suara tiba-tiba itu membuyarkan lamunan Viya. Dan dengan wajah kesal nya, Viya melirik dengan begitu tajam.
Farrel terkekeh pelan dan segera menghampiri Viya di balkon. "Ga usah marah gitu. Abang bercanda doang ko" terdengar dengusan pelan dari Viya yang masih dengan wajah kesalnya.
"Coba cerita ke abang!! Biar abang tau apa yang Peri kecil ini rasakan sampe senyum senyum begitu" terlihat raut wajah Viya berubah drastis.
Yang tadinya terlihat kesal, kini terlihat sumringah dengan mata yang berbinar terang. "Beneran Viya boleh cerita ke abang?" Farrel menjawab nya dengan anggukan semangat 45.
"Emmm tapi Viya mau nya bukan cerita, tapi Viya mau nunjukin sesuatu ke abang!!" Ucap Viya yang kembali sedikit murung.
Dengan senyuman khas nya, Farrel mengusap puncak kepala Viya dengan lembut lalu mengecup kening nya sekilas. "Apapun. Mau kamu cerita ataupun nunjukin sesuatu. Silahkan. Abang ga ngelarang ko. Udah ga usah murung gitu ya?!" Ucapan dari Farrel begitu lembut, bahkan tatapan nya begitu menyiratkan rasa sayang yang begitu besar.
Semangat Viya kembali lagi setelah mendengar ucapan tulus dari Farrel. Viya mengambil sebuah buku 'sket book' dan memberikan nya pada Farrel.
"Coba abang nilai gambar yang aku buat?!" Pinta Viya, lalu diterima dengan baik oleh Farrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Teen FictionMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...