"Tidak perlu melihat seseorang sampai ke dalam dalam nya. Dia punya privasi, cukup tau dan diam"
~~Farrel
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPAAA FOLLOW AKUN INI DULU YA SEBELUM BACAA;)!!!.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING......
Menuruti keinginan Rizal, Abdul membawa putra sulung kebanggaan nya pada rumah ibu kandung Rizal. Sepanjang perjalanan kedua nya tidak banyak berbicara dan suasana di mobil pun sangat hening.Rizal yang memandang ke luar jendela sambil melamun, dan Abdul yang fokus pada jalanan yang lumayan ramai itu.
Sesampainya di halaman rumah istri pertama nya yang merupakan ibu kandung Rizal, keduanya berhenti dan dim sejenak di dalam mobil.
"Pah? Kira kira... Mama ada di rumah ngga ya?" Wajah Rizal nampak ragu, dirinya khawatir jika di rumah nya tidak ada siapa siapa.
"Gak tau, Zal. Rumah nya juga sepi banget ya??" Ucap Abdul sambil memperhatikan setiap sudut di rumah itu yang terlihat lebih sepi dari biasanya.
"Pah?? Nanti kalau ada nya si lutung gimana?? Rizal ga mau ketemu sama dia!!" Cibir Rizal dengan wajah tengil nya.
"Hehehehe... Kamu ini ada ada saja!! Jangan seperti itu, dia juga papa mu, Rizal" kekeh Abdul menanggapi cibiran Rizal pada suami ke-dua istri nya.
Abdul juga menasehati putra sulung nya agar tidak mencibir suami pertama ibunya yang merupakan ayah tiri Rizal.
Rizal hanya menganggukkan kepala nya dengan wajah yang sedikit kesal dengan Abdul yang malah melarang nya untuk mengatai laki-laki yang menjadi ayah tirinya.
"Ya sudah, jika kita terus berbicara di sini, maka hari akan semakin larut dan kita tidak akan bertemu dengan ibu kesayangan mu, Rizal!!" Rizal memutar bola matanya dengan malas dan membuka pintu mobil sambil mengerutuki papanya.
"Bilang saja kalau papa juga rindu dengan mama!!" Ucap Rizal.
Keduanya berjalan menuju pintu utama dari rumah itu. Abdul menghela napas, lalu tangan nya terulur untuk mengetuk pintu kayu itu.
"Permisi!! Apakah ada orang di rumah ini??" Teriak Abdul menyapa penghuni rumah ini.
Tok tok tok
"Iya sebentar!!!" Sahut seseorang dari dalam.
"Kayanya itu bang Seno deh pah" ucap Rizal yang mengenali suara yang menyahut dari dalam rumah ini.
"Siap-a?" Ucapan Seno terpotong ketika melihat siapa yang mengetuk pintu dan menjawab sapaan orang itu.
"Papa Adul? Em... Silahkan masuk pah, mama ada di dalem ko" ucap Seno mempersilahkan Abdul masuk dan membawa nya ke ruang tamu.
"Papa sama Rizal duduk dulu, Seno mau manggil mama dulu ya, sebentar!!" Seno segera berlari ke belakang untuk memanggil mamanya.
"Katanya mending si kembar dari pada si Lutung!!" Cibir Rizal lagi, tapi dengan suara pelanggan nya.
Abdul yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menggeleng. Dia tidak habis pikir dengan ucapan putra nya yang selalu mencibir suami pertama istri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Teen FictionMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...