Chapter 12

9 2 0
                                    

"Semua yang berawal pasti akan berakhir. Peka lah terhadap apa yang ada di sekitar mu"
~~Zoya
.....
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA SEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW YA KAWAN:) MAAF LAMA UPDATE KARENA AZZA LAGI UJIAN:)

.
.
.
.
.
.

H

APPY READING....

"Kamu kenapa bisa pingsan seperti itu, sayang? Ada apa hm?" Tanya Fiza dengan khawatir. Dirinya segera bergegas pulang ketika mendapat kabar bahwa Zoya pingsan saat upacara di sekolah.

Zoya menggeleng pelan sambil menikmati usapan lembut dari tangan Fiza di kepalanya. "Engga papa ko, mam. Zoya cuma ga enak badan aja, kepala Zoya tadi pagi pusing banget" keluh Zoya pada ibunya yang sangat menyayangi nya.

Berbanding dengan ayah nya, Zoya lebih dekat dengan sang ibu. "Sekarang gimana? Masih pusing ga kepalanya?" Fiza bertanya kembali pada anak perempuan satu satunya itu.

"Ngga, mama. Zoya udah sembuh ko!! Soalnya udah di usap usap sama mama" Zoya mengeratkan pelukan tangan nya pada perut Fiza sambil tersenyum.

Zoya mendongak dan melihat wajah Fiza dengan senyuman nya, itu pemandangan paling indah menurut Zoya. 'Kenapa perasaan Zoya tiba-tiba ga enak ya?' perasaan aneh terus saja menghantui Zoya akhir akhir ini.

Tapi perasaan aneh itu datang ketika Zoya menatap atau melihat wajah Fiza dengan lama.

Fiza terus tersenyum, tapi entah mengapa, bagi Zoya itu senyum yang menyakitkan.

'Ya Tuhan, kenapa dengan perasaan aneh ini??' Zoya tersenyum sambil lamat lamat memandang wajah Fiza. Fiza pun merasa aneh, kenapa putrinya memandang nya seperti ini.

"Sayang? Kamu kenapa liatin aja mama??" Tanya Fiza masih dengan senyuman dan tangan yang terus mengusap lembut kepala putri satu satunya itu.

"Ngga papa, ma. Wajah mama cantik, jadi Zoya nyaman liatnya" senyum Zoya mengembang, lalu menyembunyikan wajah nya di perut Fiza.

"Ehehehehe kamu ini ada ada saja" kekeh Fiza karena kelakuan aneh Zoya.

'Maafin mama, sayang. Mama juga rasa nya pengen banget selalu ada di samping kamu, nak. Mama juga gak tau kenapa, perasaan mama dari tadi ga enak terus, nak' lirih Fiza dalam batin nya.

Jujur saja, sejak tiga hari yang lalu, dirinya merasa tak enak dengan perasaan nya. Di tambah, waktu pagi Fiza di beri tahu pihak sekolah bahwa Zoya pingsan.

Mendengar kabar tersebut, Fiza tanpa memikirkan apapun lagi segera bergegas pulang.

"Ya udah sekarang kamu tidur biar besok Zoya bisa sekolah lagi, oke??" Ucap Fiza dan setelah nya mengecup kening putri nya lalu mengusap lembut kepala Zoya untuk mengantarkan nya pada mimpi yang indah.

Setelah bebrapa menit, akhirnya Zoya terlelap, Fiza mengecek suhu tubuh Zoya dengan meletakkan punggung tangan nya di kening Zoya.

"Syukur lah, panas nya sudah turun" Fiza menghembuskan napas lega, suhu tubuh Zoya sudah menurun dan sedikit membaik.

Dia membungkuk lalu mengecup kening Zoya lalu tersenyum "cepet sembuh putri mama" setelah mengatakan itu, Fiza keluar dan menutup pintu kamar Zoya dengan perlahan.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang