Chapter 2

30 4 0
                                    

"Bukan hanya senja yang menepati janjinya,
Tapi dia juga bisa, namun sedikit terlambat"


Happy Reading...

"Zoya ngapain ya?? Gue telpon aja kali ya?? Atau Chat??" guman Naviya sambil mengetuk ngetuk dagu nya dengan jari telunjuk melakukan pose seperti orang berpikir.

"Chat, telpon, chat, telpon, chat? Hmm...." setelah dirinya menghitung untuk memutuskan chat atau menelpon Zoya, akhirnya pada itungan ke lima jari di tangan kirinya Naviya mendapat keputusan berupa chat.

"Oke gue chat..!!" dirinya langsung mengambil benda pipih itu dan membuka layarnya menggunakan sidik jari telunjuknya. Lalu menyentuh ikon berlogo telepon rumah dengan background berwarna hijau.

"Mana sih nomor nya?? Ah ketemu!!!" seru Naviya ketika menemukan nomor Zoya.

Zoye nehi nehi
+62877.......

Online

Zoy, gue mo crita nieh!!
18.52 pm

>hm y, crita ap??
19.53 pm

Besok aja deh, di sekolah,
lagian besok bebas
19.53

>Ok.
19.54

"Anjir kul nya melebihi crush aing!!" gumam Naviya sambil melempar handphone genggam nya ke kasur. "NAVIYA!!!! CEPAT TURUN DAN MAKAN!!!!" teriak seorang perempuan dari lantai bawah dengan lantang.

"IYA BUNDA!!! NANTI VIYA TURUN!!!" sahut Naviya. Dirinya turun dari tempat tidur nya dan berjalan menuju ruang makan di lantai bawah, saat Naviya sampai di meja makan, sudah ada sepasang pasutri yang sedang menyiapkan makan malam.

"Bunda masak apaa?!" tanya seorang anak laki-laki bernametag Farrel Atmaja. Dia adalah anak sulung dari pasangan Akam Atmaja dan Amelia.

"Karena para pembantu kita sedang bercuti, jadi kita makan makanan instan oke? Sesekali tidak apa, benarkan, Pah??!?" ucap wanita berusia sekitar tiga puluh lima tahun pada suaminya yang lima tahun lebih tua darinya.

"Iya, benar?! Makan seadanya dulu, oke?? Papa janji setelah papa selesai mengurus perusahaan baru, papa bakal ngajak kalian ke suatu tempat tapi harus sesuai kesepakatan, oke?" tawar Akam dengan senyum nya yang khas.

Naviya dan Farrel saling menatap dengan senyuman yang sangat lebar dan mata yang berbinar. "Bang? Kita ga mimpi kan??? Ini kesempatan kita ya bang?!" tanya Naviya dengan tak percaya.

Farrel mengangguk dengan semangat dan langsung membalas pelukan adiknya. "Akhirnya kita bakal ke tempat itu!!! Sesuai kesepakatan!!" teriak Naviya dalam pelukan Farrel.

Akam dan Amel tersenyum melihat kelakuan anak anaknya, mereka ikut senang melihat tawa ceria dari kedua anak nya. "Udah sekarang ayo makan, keburu dingin tuh makanan nya?!" suara lembut Amel membuat kedua kakak beradik itu melepas pelukan nya dan langsung saling menatap dengan tatapan tak suka.

"Nanti lagi pelukan nya, oke? Sekarang makan dulu?!" ujar Akam dengan wajah yang di buat sedikit songong. "Siapa yang pelukan, papah?! Tadi kita ga pelukan, kita itu tadi cuma.... Emm... Cuma.." elak Farrel tapi malah mendapatkan kekehan ringan dari Akam dan Amel.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang