Chapter 27

4 2 0
                                    

"Zaman dulu komunikasi pake surat kan?? Kalo sekarang?? Masih bisa kan? Hehe!!"
~~Naviya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING....

Keesokan paginya, Viya bangun dengan sarapan bersama kedua orang tua nya. Berbagai macam lauk pauk tertata rapih di meja makan berbentuk lingkaran itu.

Sarapan pagi telah selesai, keluarga kecil ini benar-benar kekenyangan, padahal baru sarapan pagi saja. "Besok abang mau hadiah apa dari papa sama bunda?" tanya Akam yang sudah mengetahui, bahwa dua hari kedepan adalah hari terpenting bagi putra sulung.

"Ga perlu pah, bun. Lagipula Farrel bingung mau hadiah apa. Yang penting Farrel minta doa nya aja dari bunda sama papah sama kamu juga" jelas Farrel.

Melihat Farrel yang tengah menatap nya dengan senyuman manis yang terpatri indah di wajah nya, membuat Viya terpaku melihat kesempurnaan ciptaan Tuhan yang telah menciptakan sang kakak.

"Kamu bakal hadir kan besok? Di acara wisuda abang??" lamunan Zoya buyar dan mengangguk dengan ragu.

"Jadi kamu beneran ga mau hadiah dari kita?!" Akam kembali bertanya untuk memastikan nya.

Dengan mantap, Farrel mengangguk semangat sembari tersenyum. "Iya papah. Yang penting besok kalian datang ke acara abang. Dan itu udah lebih dari cukup".

Sungguh, hati Amel tersentuh mendengar penuturan anak sulung nya Farrel yang begitu terlihat tulus. 'Perempuan mana pun yang akan kamu pilih nanti, bunda harap dia bisa menjaga dan nurut sama kamu, Farrel' -batin Amel.

Lain dengan Amel, ketika mendengar itu malah terharu, tetapi Zoya, di pikiran nya datang lah ide cemerlang dari otaknya. "Ah abang!! Abang kan ga mau di kasih hadiah, gimana kalo aku yang minta hadiah??" saran Viya.

Diam sejenak, akhirnya Viya mengangguk setuju "Viya mau, nanti pas ultah, malam nya abang kenalin cewe yang ada di handphone abang ke kita" ujar nya dengan memohon.

Farrel gelagapan dengan permintaan Viya yang diluar perkiraan nya 'Ni bocah tau dari mana gue punya cewe?! Bahaya sih'.

Sedangkan, Akam dan Amel terkejut bukan main, bahkan mereka kira, putra sulungnya belum mengenal pacaran, tapi duluan dugaan, ternyata sudah ada.

"Wah? Abang ternyata udah punya cewe, dari kapan bang?! Ko ga bilang ke kita" goda Amel sembari membereskan piring piring bekas sarapan di bantu oleh Viya.

Telinga Farrel memerah, bahkan dia sampai tertunduk malu mendengar pertanyaan ibunya. "Eee itu bun, sebenarnya udah satu tahun lalu. Tapi Farrel sengaja ngerahasiain nya dari kalian" ujar nya dengan malu malu.

"Tapi hubungan kalian ga merusak konsentrasi pembelajaran kamu kan, Farrel?!" kali ini Akam yang bertanya dengan nada serius.

Farrel mendongak dan menatap Akam dengan takut takut, sedangkan Viya membantu Amel membereskan piring kotor dan sisa lauk pauk setelah sarapan.

"Farrel?!"

"Eeemmm ngga kok, pah. Aman hehe...." elak Farrel. Padahal, hampir setiap saat mereka bertengkar, dan jika Farrel tidak peka dan mengalah, mungkin hubungan mereka akan berakhir sejak lama.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang