Bagian Tujuh

132 76 3
                                    

"Hanya diri sendiri yang menjadi tempat pulang, yang mengetahui semua isi hati dan keluh kesahku, hanya aku yang mampu mendengarkan cerita diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya diri sendiri yang menjadi tempat pulang, yang mengetahui semua isi hati dan keluh kesahku, hanya aku yang mampu mendengarkan cerita diriku sendiri."

***

Jika kalian berpikir bahwa Allvhi adalah seorang pria yang sangat perhatian, itu salah. Lihatlah bahkan pria itu membiarkan istrinya tetap berada di posisinya semalaman. Hanya memberikan bantal dan juga selimut agar tidur istrinya itu sedikit nyaman.

Iya, setelah semalam Allvhi mencoba membangunkan Ailline, namun istrinya itu sendiri terlalu pulas dengan tidurnya, sehingga semalam Allvhi tidak bisa memaksa perempuan itu untuk pindah ke kamarnya. Ia membiarkan Ailline tidur semalaman di sofa dengan berbahankan bantal dan juga selimut yang Allvhi bawakan untuk istrinya.

Pancaran cahaya kini terlihat menusuk dan mampu membuat sosok seorang perempuan itu terusik dari tidurnya. Lantas, kini ia merasakan kepalanya sangat teramat pusing, mungkin akibat pengaruh Alkohol, mengingat semalam dirinya itu terlalu banyak minum.

Samar-samar Ailline mulai membuka kedua matanya, masih dengan menyesuaikan penglihatan dan kesadarannya. Kini Ailline baru menyadari jika dirinya tidak berada didalam kamarnya, namun ia melihat bantal dan juga selimut seperti bukan miliknya, tapi—'milik Allvhi,' pikirnya.

"Arghhh .... sial kepalaku" Ailline bangkit dari tidurnya sembari kini tangannya memegang kepalanya yang terasa berdenyut pusing.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidur di sini? .... tubuhku sakit sekali," sejenak perempuan itu diam dan merasakan sesuatu.

"Kamu sudah bangun?" Suara Allvhi, kini memenuhi pendengaran Ailline yang masih duduk dan terlihat sedang merasakan pusing, juga terlihat sedang menahan sesuatu. Terlihat sekali dari ekspresi perempuan itu sekarang.

"Bersihkan dulu tubuh mu, setelah itu sarapan. Aku sudah membuatkan sup pereda pusing" titah Allvhi, sembari pergi dari hadapan istrinya. Melangkah kembali menuju meja makan.

"Mual sekali." Perempuan itu kini berdiri dan sedikit berlari sembari menutup mulutnya. Kini ia berlari menuju kamarnya yang ada di atas, berniat untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam mulutnya itu.

Allvhi menoleh saat kini istrinya itu terlihat berlari sambil menutup mulutnya. Melihat itu kini hanya membuat pria itu menghela napasnya.

***

Pagi-pagi sekali Zeydev sudah berada di kantornya. Kejadian semalam setelah Allvhi meninggalkannya, cukup kesulitan dirinya itu untuk menangani masalah yang di timbulkan oleh istri dari atasannya itu. Untuk menghindari masalah besar ia sampai mengeluarkan banyak uang untuk menangani semuanya.

"Mana mungkin pria itu rela hidup dengan perempuan seperti Ailline, dia perempuan yang sangat merepotkan. Gila saja, Allvhi begitu ambis untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan"

Business MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang