Bagian Empat Puluh Empat

40 5 4
                                    

Kadang, rasa rapuh bukan datang karena kelemahan, tapi karena terlalu percaya pada mereka yang ternyata tak sepatutnya dipercaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang, rasa rapuh bukan datang karena kelemahan, tapi karena terlalu percaya pada mereka yang ternyata tak sepatutnya dipercaya. Dalam setiap kepingan yang hancur, ada pelajaran bahwa tidak semua senyum mengandung ketulusan, tidak semua janji diciptakan untuk ditepati, tidak semua sikap manis timbul dari perasaannya. Terkadang, itu semua hanyalah buatan palsu semata, yang diciftakan oleh seseorang untuk menarik kepercayaannya.

***

Suasana rumah tak lagi sama. Tidak ada pemandangan hangat yang biasa menyambutnya pulang. Tak ada sosok istrinya yang sedang duduk menunggunya di meja makan, dan di shofa ruangan tengah. Allvhi benar-benar tidak melihat itu disaat dirinya pulang. Rumahnya seakan sunyi tanpa penghuni. Padahal di luar sana, mobil Ailline sudah terparkir rapi. Dalam artian, perempuan itu pulang dan berada di rumah ini sekarang. Namun, Allvhi benaran tak melihat tanda-tanda kehadiran istrinya malam ini. Dan itu sangat wajar, Allvhi juga tentu mengerti tentang keadaan perempuan itu saat ini. 

Selepas kejadian beberapa saat lalu di taman tadi, Allvhi langsung menjalankan mobilnya dan pulang ke rumah. Suatu yang dilegakan juga bagi pria itu kala melihat kendaraan istrinya yang sudah berada di dalam garasi halaman rumahnya. Itu artinya, Ailline tidak pergi ke tempat-tempat membahayakan lainnya, pikir Allvhi. 

Tungkainya membawa tubuh pria itu ke dalam rumah. Raut wajahnya seakan lelah, belum lagi pakaiannya yang terlihat basah. Pria itu mencoba mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru rumah. Dan, Allvhi menghela napasnya panjang tatkala kedua matanya menangkap salah satu ruangan yang ada di atas sana.

Ruangan kamar istrinya dahulu, dan sekarang kamar itu terlihat gelap. Sudah dipastikan jika perempuan itu berada di dalam sana. Kemungkinan besar, dirinya tidak lagi satu kamar dan tidur berdua bersama Ailline. Melihat bagaimana kemarahan istrinya, dan kondisi rumahnya saat ini, Allvhi mampu menebak apa saja tindakan perempuan itu dalam menghadapi hubungan keduanya saat ini.

Setelahnya, pria itu mulai berjalan ke arah kamarnya. Ia membuka pintu kamar dan melihat suasana dan kondisi di dalam sana —tidak ada yang berubah, hanya saja Allvhi merasakan kekosongannya tersendiri. Orangnya tidak ada di dalam sini. Tapi, Allvhi mampu mencium aroma khas istrinya yang sudah melekat di kamar ini. 

Lagi-lagi pria itu menghela napasnya disertai dengan pejaman dari kedua matanya. Disaat dirinya membuka pintu lemari milik istrinya, ia hanya melihat beberapa pakaian yang tersisa di dalam sana. Selebihnya, sudah perempuan itu bawa ke atas sana. Bahkan barang-barang mini milik perempuan itu pun terlihat tidak ada. Ailline benar-benar kembali ke kamarnya dan memutuskan pisah tidur lagi? 

Jujur saja, Allvhi benar-benar merasakan lelah hari ini. Tapi, Ailline merasakan lebih dari itu, pikirnya. Ingin sekali dirinya pergi ke atas dan mengetuk pintu kamar milik istrinya, berharap perempuan itu dapat menerimanya. Namun, Allvhi mengurungkan niatnya. Ia ingin memberi waktu tenang dulu untuk perempuan itu saat ini. Dirasa waktunya sudah tepat, ia akan kembali mengajak Ailline membicarakan hal ini. Karena tidak mungkin hubungannya terus seperti ini, pikirnya. Allvhi akan mencoba beberapa solusi terbaiknya untuk tetap mempertahankan pernikahan ini. Itu harus!

Business MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang