Bagian Empat Puluh Satu

46 4 0
                                    

Dalam kehidupan sehai-hari, interaksi timbal balik itu sangat dibutuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kehidupan sehai-hari, interaksi timbal balik itu sangat dibutuhkan. Termasuk pada suatu perlakuan seseorang dalam menyikapi hubungan yang sedang dijalaninya. Terkadang suatu percakapan hangat itu dianggap momen berharga bagi sebahagian orang yang menginginkan hal tersebut.

Momen berdua itu sangat berharga untuk saling memahami sifat dan mempertanyakan keadaan. Jadi, bagaimana bisa hal tersebut itu terjalin kalau salah satu di antaranya tidak memperdulikan hal itu. Bahkan malah mengutamakan hal lain. Jadi, alasan sibuk itu bohong, semua tergantung pada prioritasnya masing-masing. Ya, kalau dia tidak peduli pada waktu berharganya bersamamu, bahkan dengan alasan sibuk karena pekerjaan, cepatlah sadar jika kamu itu bukanlah seseorang yang penting bagi hidupnya.

***

Selepas pergi dari lingkungan perusahaan suaminya, Ailline langsung melesatkan dirinya untuk pergi menemui Khael di kantornya.

Saat telah menempuh waktu setengah jam lamanya, Ailline terlihat sudah sampai dan berada di dalam kantor milik ayahnya dulu. Berbagai sapaan hangat tentu ia dapatkan dari beberapa staf yang kebetulan melihat kehadirannya sekarang.

Langkahnya cukup cepat dengan pandangannya yang terlihat lurus ke depan. Dan perempuan dengan penampilan formalnya itu terlihat sudah berada tepat di depan ruangan khusus tempat Khael bekerja.

"Selamat pagi, Nona." Seorang perempuan dengan penampilan profesionalismenya kini tengah menyapa Ailline saat dirinya ingin masuk ke dalam ruangan atasannya.

"Pagi. Apa Aell ada di dalam?" tanya Ailline sebelum dirinya membuka pintu ruangan tersebut.

"Pak Khael sedang mengadakan rapat khusus dengan para investor di lantai bawah, Nona. Apa ada yang bisa saya bantu?" sahut perempuan itu dengan sopan.

"Katakan jika aku tidak memiliki waktu banyak. Aku ingin segera bertemu dengannya," beritahu Ailline pada perempuan itu yang tak lain adalah sekertaris dari saudaranya.

"Akan saya sampaikan. Anda bisa menunggunya di dalam," kata perempuan itu sembari membuka pintu ruangannya. Selain untuk mempersilahkan Ailline masuk, ia juga tentunya ingin membawa sesuatu yang diperlukan untuk bahan rapatnya dengan Khael di bawah sana.

"Anda bisa menunggunya di sini terlebih dahulu. Kalau begitu saya permisi," ucap sang sekertaris sedikit membungkuk. Sambil mulai keluar dari ruangan tersebut dengan membawa salah satu berkas fisik yang telah diambilnya tadi.

Ailline menyahut setuju. Perempuan itu mulai mendudukkan dirinya di atas shofa yang ada di dalam ruangan tersebut. Sembari menyilangkan kakinya serta membuka ponselnya.

Perempuan itu terlihat mengirim sebuah pesan lewat email kepada sekertarisnya guna untuk meng-handle dulu beberapa kerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh dirinya dengan tepat waktu. Selebihnya, Ailline menyuruh untuk merubah jadwal dan membatalkan rencana aktivitasnya hari ini di kantor.

Business MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang