Bagian Empat Puluh Dua

34 5 4
                                    

Hal tergila dalam mempercayai seseorang itu ketika, sesuatu yang bahkan tidak sama sekali kita pikirkan tentang hal buruk dalam dirinya, kini telah terjadi dan dilakukannya pada kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal tergila dalam mempercayai seseorang itu ketika, sesuatu yang bahkan tidak sama sekali kita pikirkan tentang hal buruk dalam dirinya, kini telah terjadi dan dilakukannya pada kita. Seperti, kita itu udah percaya penuh, bahkan hal negatif pun tidak pernah kita bayangkan untuk dirinya. Namun sialnya, kita harus mengetahui bagaimana hal yang tak pernah kita pikirkan pun, dilakukan olehnya.

Benar kata orang. Semua manusia akan besikap baik karena ada maunya. Dia akan memperlakukan manusia dengan manis agar kita mempercayainya. Namun begonya, kepercayaan itu dengan begitunya tumbuh, yang bahkan hanya dimanfaati saja.

***
CP CORPORATION

Sore ini agaknya terlihat kurang cerah. Suasana itu bisa Allvhi lihat lewat kaca kokoh transparannya yang mampu memperlihatkan bagaimana suasana luar ruangan lantai atasnya. Bagaimana suasana jalanan yang terlihat senggang tanpa banyaknya kendaraan yang melaju saling berlawanan arah. Serta cuaca yang terlihat sedikit gelap, tanpa adanya langit kuning untuk menjemput suasana malamnya dalam beberapa jam ke depan.

Allvhi tengah berdiri tegap dengan pandangannya yang lurus ke luar. Wajah tajamnya terlihat sedang memikirkan beberapa serpihan kalimat yang sempat diceritakan istrinya semalam. Dan pria itu kini kembali memikirkan hal yang baru tentang suatu hal yang telah diciftakan oleh ayahnya Ailline.

"Mungkin saja perangkat itu dikendalikan oleh ayahnya Khael saat ini. Orang yang terlibat dalam proses perancangan dari sistem itu?" gumamnya sendirian.

"Khael menghubungi kita."

Rusa tidak sopan! Itulah kata hati Allvhi saat ini. Tiba-tiba saja dirinya mendengar suara Zeydev dari arah belakang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Tapi memang itu kebiasannya.

"Dia mengajak kita bertemu disalah satu tempat privat dekat sini," kata pria itu lagi memberitahu.

Allvhi membalikkan tubuhnya, serta menyahut,"Kapan?"

"Satu jam lagi," balas Zeydev seraya mendaratkan bokongnya di atas shofa. "Arghh. Kapan ini selesai," racaunya sambil bersandar dan mendongak ke atas.

"Permisi, Tuan." Perhatian keduanya teralihkan saat seorang pria muda nampak mengetuk pintu ruangan tersebut yang sudah kelihatan terbuka.

Setelah mendapat respon dari atasannya. Pria muda itu kembali menyampaikan sesuatu dengan sopan, " Tuan Hakil dan yang lainnya sudah hadir semua di dalam ruangan," katanya memberitahu.

"Aku akan segera datang. Persiapkan bahan rapatnya," titah Allvhi yang tentunya diangguki patuh oleh sekertarisnya itu.

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi."

Business MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang