27 rencana.

122 4 5
                                    

sebulan kemudian telah berlalu. sekarang keluarga Adzando juga Aisyah sedang berada di ruang tengah.

yah, mereka semua sedang mengobrol tentang rencana pernikahan Adzando juga Aisyah. 

"Masya Allah, gak terasa sebulan telah berlalu yah. dan sekarang kita akan membahas tentang apa-apa yang nantinya akan kita siapkan".  Abi Athan pun memulai perbincangan mereka semua. 

"benar sekali, tidak terasa  kita akan segera menjadi sebuah keluarga besar ". sambung Abi Yusuf. 

"nah sekarang bagaimana jika kita mencari-cari tanggal yang bagus untuk pernikahan kalian berdua".  umi Aminah pun berbicara memberikan usulannya. 

"nah iya bener, kalian mau kapan??" pertanyaan itu keluar dari abi Yusuf.

mereka berdua saling bertatapan sejenak lalu Adzando pun menjawabnya. "gimana kalo bulan depan saja Abi. karena kita juga harus menyiapkan beberapa yang dibutuhkan nantinya". balas Adzando dengan Suara beratnya. 

"boleh juga, berati bulan depan ya". lanjut Abi Athan.  mereka berdua pun menganggukkan kepalanya. 

"oke kalisa mau tanggal berapa??". tanya umi Maryam.

"gimana kalo tanggalan 10 aja umi??" Aisyah kembali bertanya. 

"boleh dong sayang, mau tanggal berapapun juga boleh. karena kamu yang menikah". balas umi Maryam lalu aisyah pun tersenyum di balik cadarnya.

******

disisi lainnya Rania sedang berada di sebuah taman dekat dengan tempat tinggalnya. 

dirinya benar-benar kesal sekarang, akibat pria yang dirinya cintai itu malah lebih memilih saudaranya dibandingkan dirinya. 

"SIALAN!!! awas Kalian akan aku hancurkan semua rencana yang telah kalian siapkan". ucapannya sambil menatap ke arah depan. 

tanpa disadari ada seorang wanita yang sedari tadi menatap ke arah Rania.  dan wanita itupun menghampiri Rania.  

"hy" sapa Vanya.

yah wanita itu adalah Devanya Alessandra.  perempuan yang ingin mengambil husien dari Zahra. 

Rania pun menoleh ke arah Vanya. dia binggung akan kedatangan Vanya menghampiri dirinya itu. 

"kamu siapa??" tanya Rania.

"boleh akuu duduk dulu?" tanya Vanya. "nanti akan ku jelaskan diriku siapa". lanjutnya lalu Rania pun menganggukkan kepalanya dan menyuruh Vanya duduk disampingnya. 

"kamu siapa??" tanya Rania "dan sepertinya kita tidak pernah bertemu sebelumnya". lanjutnya. 

"kenalkan saya Devanya Alessandra" Vanya pun memperkenalkan dirinya kepada Rania.  vanya pun menatap ke arah depan. "oh ya, Kamu ingin bekerjasama dengan saya??" pertanyaan itu keluar dari mulut vanya. 

Rania yang kebingungan dengan maksud Vanya pun bertanya.  "bekerja sama?? maksudnya bekerja sama untuk apa?"  

"bekerjasama untuk menghancurkan hubungan keluarga mereka!" balas Vanya lalu tersenyum semrik.

"mereka?? maksudnya kamu keluarga Adzando??" tanya Vanya.

"yahh jawabanmu tepat sekali". lanjutnya.

"sebentar, apakah Kamu menyukai Adzando??" tanya Rania. 

Vanya pun menggelengkan kepalanya " bukan, saya bukan menyukai dia.  tapi kakak nya.  Muhammad Husein Hafiz". balasnya.

"kenapa memangnya??" tanya Rania.

"kau tau?, saya mencintai husien dari lama. tapi sayangnya wanita itu mengambilnya dengan begitu mudah".  jelas Vanya Kepada Rania. 

Cinta Di Sepertiga Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang