53. masalah

55 4 1
                                    

kala sore itu, langit sangat mendukung. warna awan dan langit yang sangatlah indah.

kini, Husien, zizan, Yusuf, zahra, Khadijah,dan Vanya.mereka sedang berada di sebuah taman.

yah, mereka sedang asik mengobrol, bertukar cerita, dan juga bercanda tawa. betapa serunya bukan.

"eh,kapan kapan kita four date yukkk". celetuk khadijah.

"ehh ayolah". lanjut Zahra.

"boleh boleh" timpal Vanya.

"kemana ya enaknya tapi?". tanya Zahra.

"kita pergi ke Madinah, Makkah". ucap khadijah.

mereka yang mendengarnya pun seketika terkejut.membulatkan bola matanya.

"nahhh, boleh juga ide muu". seru Vanya.

"okelah boleh boleh. pastinya seru si". lanjut zahra.

kali mereka pun mengobrol banyak Lagi. tentang apapun itu.

dilain sisi husien, zizan, juga Yusuf pun mereka sedang asik mengobrol pula.

"eh, gimana ceritanya lo sama Vanya lamaran??". pertanyaan itu keluar dari husien.

"perjodohan". balasnya.

mereka berdua yang mendengarnya pun terkejut.

"loh serius suf??". tanya Husein lagi. Yusuf pun menganggukkan kepalanya.

"awalnya gue juga kaget si. karena melihat perilaku dan tingkah lakunya dia seperti apa. tapi,gue punya keyakinan, bahwa gue bisa ngerubah dia menjadi lebih baik lagi. dan yah, pada akhirnya lihatlah sekarang? dia sudah berubah.perlahan demi perlahan. gue bangga sama Vanya". jelas Yusuf lalu diakhir dengan senyumannya.

Husien dan zizan yang mendengarnya sangat kagum kepada Yusuf. ia berhasil merubah seorang seperti Vanya. yang awalnya seperti apa dan sekarang, menjadi lebih baik.

"aku salut sama kamu mas. kamu bisa merebut seorang mba Vanya".

"bener apa kata zizan. gue juga salut sama niat Lo. gue tau Vanya awalnya gak seperti itu tapi, sayangnya waktu itu dia terlalu terobsesi sama gue. mangkanya apapun caranya bakalan dia lakuin demi dapetin gue".
ucap Husien dengan nada suara beratnya.

"gue yakin kalo vanya, bisa berubah. hanya saja dia membutuhkan bantuan seorang nahkoda". ucap Yusuf.

"ya bener banget. dan nahkodanya itu adalah lo suf". sambung Husein.

"bener, nahkoda itu adalah kamu mas. mba Vanya sudah menemukan sang nahkodanya. selamat berlayar kalian. semoga sampai tujuan". lanjut zizan.

"aamiin, terimakasih kalian sudah berlapang dada untuk menerima dan memaafkan Vanya. gue merasakan lega". balasnya.

"sama-sama". balas Husien. "dan sudah sepatut nya seorang muslim itu saling memaafkan. bukannya begitu?". tanyanya. lalu Yusuf pun menganggukkan kepalanya.

"bener banget ". balasnya.

lalu mereka bertiga pun lanjut berbincang-bincang bersama-sama.

****

dilain sisi, Rania berada di suatu rumah kosong. tidak cuman Rania tapi, Azriel juga Daniel berada disana.

"aaaaa sialan. bisa bisanya Vanya berhenti". ucap Rania geram.

"ra, tenang aja. masih ada kita berdua yang akan jagain lo". ucap Azriel.

"bener apa kata Azriel. lo masih punya gue sama Azriel. tenang aja ya, kita bakalan hancurkan mereka semua". ucap Daniel.

Cinta Di Sepertiga Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang