37. penyelamatan

81 6 0
                                    

siang hari ini, vanya juga yang lainnya sedang menyusun sebuah rencana. mereka ingin membalas dendam kepada Khadijah. 

"sekarang kalian berdua pakai masker ini, agar tidak ketahuan" pintah Vanya di anggukan oleh azriel dan niel. 

"oke udah" balas Daniel. 

"nah sekarang, kalian tunggu aja sampai dia keluar dari rumah itu. lalu, saat dia jalan. kalian langsung beraksi" Rania pun memerintahkan mereka berdua. 

"okeh siapp" balas Daniel juga Azriel. 

disisi lain Khadijah yang baru saja keluar dari rumah temannya itupun, langsung berjalan dengan santainya. 

Daniel juga Azriel pun melakukan rencana mereka.mereka menghampiri khadijah.

Khadijah yang sedang berjalan pun, seketika berhenti. akibat ada dua orang yang menghadangnya.

"siapa Kalian??" tanya Khadijah.

mereka berdua pun saling menatap satu sama lain lalu menjawab. 

"kamu tidak usah tau siapa kami. serahkan tas itu kepada kami". ucap Daniel. 

"gakkk!!!, saya tidak akan serahkan tas ini kepada kalian berdua". balas Khadijah sambil memegangi erat tasnya. 

dengan geramnya, Daniel pun mendekati khadijah lalu menarik paksa tas yang Khadijah pegang. 

"lepas gakk..... ihhh lepasssssss" Khadijah pun mulai berteriak akibat tasnya ingin di ambil paksaa. 

"siniin tas nya... cepat kasihh tas nya" ucap Azriel. 

Khadijah pun semakin mencoba menahan tas nya,agar tidak di ambil oleh kedua orang tersebut. 

saat kejadian itu, zizan tak sengaja lewat.  iapun melihat ke arah tersebut. 

"ada apa itu?" ucapnya pelan.

"wahh parah" lanjutnya lalu, zizan pun menghampirinya.

"heh kalian" teriak zizan sambil berjalan menuju ke arah mereka.

Daniel juga Azriel pun melepaskan tas tersebut.  lalu,menoleh ke arah zizan. 
begitupula dengan Khadijah. ia juga sama menoleh ke arah zizan. 

"wah wah...ternyata masih ada ya yang berani banget ngelawan cewek". ucap zizan lalu menyuruh Khadijah untuk berada di belakangnya. 

Khadijah yang peka akan kode tersebutpun menurut.  ia berjalan mundur kebelakang zizan.   zizan pun langsung memasangkan gaya kuda-kudanya.

"sini lo maju, lawan gue" zizan pun menantang Daniel juga Azriel. 

karena mereka merasa ditantang, mereka pun maju dan menghajar zizan. 

mereka bertiga pun akhirnya saling bertengkar satu sama lain.  tapi sayangnya Daniel juga Azriel mereka sudah tepar.  bagaimana tidak tepar, orang yang di lawan mereka aja seorang pesilat sabuk merah.  

"arghhh" ringis Azriel. 

zizan pun menghampiri mereka berdua, lalu membuka masker yang mereka pakai. 

//BOOM//....

betapa terkejutnya zizan dan Khadijah,saat melihat siapa orang yang sudah menggangu Khadijah. 
dan ternyata orang itu adalah Daniel dan Azriel.

"wah wah' ternyata teh kalian" ucap zizan. 

"ngapain Kalian ganggu dia hah?" zizan pun bertanya kepada mereka.

mereka berdua pun tidak menjawab sepatah katapun. 

"JAWAB KALO SAYA BERTANYA!!" teriak zizan. 

"kami cuman di suruh" jawab Azriel. 

"disuruh.." ucap Daniel terpotong...

"DISURUH SIAPAPA HAHH!!! .... JAWABBBB!!!!" zizan pun kembali berteriak. 

"disuruh Vanya dan Rania" balas Daniel. 

Khadijah juga zizan yang mendengarnya pun terkejut.  benar dugaan zizan pasti yang menyuruh mereka adalah dua perempuan itu.  

****

akhirnya mereka telah pergi. sekarang tinggal ada Khadijah juga zizan. 

"Dijah maaf, apakah Kamu di apa-apakan sama mereka?"zizan pun bertanya kepada Khadijah.

"Alhamdulillah aku tidak apa-apa " balas Khadijah.  "oh ya terimakasih karena sudah membantu". lanjut Khadijah. 

"iya sama-sama. bisa-bisanya manusia seperti mereka berkeliaran".  balas zizan.

"oh ya maaf sebelumnya, apakah Kamu ingin pulang?" zizan pun kembali bertanya kepada Khadijah. 

Khadijah pun menganggukkan kepalanya.  "iya aku ingin pulang" balas Khadijah.

"apa boleh saya antarkan kamu?" zizan pun bertanya.  "itupun jika kamu izinkan" lanjutnya.

Khadijah pun menganggukkan kepalanya.  "iya boleh kok" balasnya. lalu zizan pun berjalan disusul dengan Khadijah di belakangnya. 

beberapa saat kemudian akhirnya mereka berdua telah tiba di depan rumah Khadijah.  

"yaudah gus terimakasih udah nau mengantarkan aku" ucap khadijah.

"iya sama-sama"balasnya.  "kalo begitu saya pulang dulu ya, permisi assalamualaikum". lanjutnya lalu pergi meninggalkan rumah Khadijah. 

"iya waalaikumsslam" balasnya lalu berjalan menuju ke dalam rumah.

***

didalam kamar, khadijah sedang termenung. dia masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi kepadanya. 

"ihhh sumpahhhh... makin kesel tauu gak sama mereka-mereka itu". 

"untung ada yang nolongin, kalo gak tas ku bisa-bisa di ambil". Dijah pun ngedumel sendiri.

*eh sebentar... kenapa pada saat dia nolongin aku.  aku ngerasa jantungku berdetak kencang ya???... gk, gak mungkin aku punya perasaan sama gus ngeselin itu*. ucapnya pelan.

*ihhhhh pokoknya aku gak mau suka sama gus nyebelin itu... ga mau pokoknya*.

disisi lainnya zizan habis melaksanakan sholat. lalu iapun berdoa kepada sang penciptanya. 

"ya Allah ya rabb.... hamba kembali mengadakan tangan untuk berdoa kepadamu kembali".

"ya Allah jika perasaan ini datangnya darimu. maka, jagalan perasaan ini. lindungi aku dari perasaan ini".

"jika memang dirinya yang telah engkau takdirkan untukku maka permudahkan lah".

zizan pun berdoa dengan sepenuh hatinya.  sungguh dirinya bimbang akan perasaannya sekarang ini. 

maka sedari itu, dirinya mengadu kepada sang pencipta tentang perasaan yang ada pada hatinya.

dan yah mereka berdua pun sedang berada di ambang kebingungan akan perasaan satu sama lain.  yang sama-sama gengsi. 

****

okeh semua.... sampai sini dulu ceritanya yaaa....

maafin kalo bab hari ini sedikit dari bab sebelumnya... soalnya malam juga buatnya 🥲🥲....

jangan lupa untuk vote juga komen yang banyak okeh 👍🏻 👍🏻 👍🏻....

berikan pesan dan kesan buat bab hari ini... sekian terimakasih wasallam 🙏🏻 🙏🏻...

11 Juni 2924...











Cinta Di Sepertiga Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang