35. cemburu ???

99 6 0
                                    

//brukkkk//......

yahhh ternyata oh ternyata mereka tidak sengaja bertabrakan.

"aduhhh sakit" ucap khadijah.

"astaghfirullah" ucap zizan.

"Heh, yen nyawang dalan, Dong, saiki aku bakal tiba merga kowe" dan Khadijah pun mengeluarkan kata-kata Jawa nya sambil mencoba berdiri.

"ya Allah Afwan ukhti saya tidak sengaja" ucap Zizan.

"Besuk, sing ati-ati yen mlaku." lanjut Khadijah sambil membersihkan bajunya yang berdebu.

"afwan ukhti" ucap zizan. .

Dijah pun mengangkat kepalanya dan... //BOOMMM//.. yahh dia terkejut karena yang menabraknya adalah Zizan. begitu juga Zizan dirinya juga terkejut melihat Siapa yang habis ia tumburi.

"astaghfirullah......Pranyata sing tabrakan karo Dijah kuwi wong sing ngganggu" kesel Dijah..

"astaghfirullah ternyata kamu ukhti nyebelin yang nabrak saya" ucap Zizan.

"oh apa sampeyan ngomong? "Ukhti ngganggu.. yo mung enak sing duwe. Kowe sing ngganggu, ngerti ta?"

dan yahhh akhirnya mereka berdua pun bertengkar di depan kamar Aisyah bersama Adzando.

****

Dijah dan Zizan, mereka adalah dua orang sejoli yang setiap hari jika bertemu pasti berantem, dan mereka terlibat dalam sebuah perdebatan yang memanas di depan pintu kamar Zando dan Ais. Dijah, yang biasanya ceria dan riang, tiba-tiba terlihat sangat marah, sementara Zizan, yang selalu tenang, juga mulai merasa tersinggung.

Dijah menuduh Zizan telah mengintip kamar ais dan mendengarkan pembicaraan zando dan aisyah, rencana mereka untuk pergi berlibur bersama tanpa memberi tahu keluarga sebelumnya. Sementara itu, Zizan membela diri dengan mengatakan bahwa ada keperluan mendadak yang membuatnya harus membatalkan rencana tersebut.

Saat situasi semakin memanas, Zando dan Ais, keluar dari kamar mereka dengan ekspresi heran. Mereka mencoba menenangkan Dijah dan Zizan, namun sahabat dan adeknya tersebut terlalu fokus pada argumen mereka masing-masing.

Ketika Zando dan Ais mencoba meredakan ketegangan, tiba-tiba hujan mulai turun dengan derasnya. Tetapi, hujan yang turun tidak mampu mendinginkan suasana panas di antara Dijah dan zizan. Mereka masih terus berdebat dengan penuh emosi di tengah suara rintikan hujan.

Meskipun situasinya tegang, Zando dan Ais tetap berusaha untuk meredakan emosi Dijah dan zizan. Mereka mengajak kedua sejoli tersebut keluar dari kamar aisyah dan zando lalu mencoba menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara yang lebih tenang dan dengan suasana yang lebih damai.

Dijah dan Zizan akhirnya dapat berbicara dengan lebih bijaksana. Mereka saling mendengarkan, mencoba memahami sudut pandang masing-masing, dan akhirnya menyelesaikan masalah mereka dengan damai.

Setelah menyelesaikan perbedaan mereka dengan damai, Dijah dan zizan merasa lega dan lebih memahami satu sama lain. Mereka berdua merasa bersyukur atas kehadiran Zando dan Ais yang membantu meredakan konflik di antara mereka.

Saat malam tiba, DiJah, Zizan, Zando, dan Ais duduk bersama di teras rumah sambil menikmati udara segar di malam hari. lalu mereka berbagi cerita lucu dan kenangan bersama, dan menguatkan ikatan pertemanan juga ikatan adek kakak mereka yang sudah terjalin begitu lama.

Dengan langit yang penuh bintang di atas kepala mereka, Dijah dan zizan merenungkan betapa berharganya keluarga dan persahabatan yang mereka miliki. Mereka berjanji untuk selalu saling mendukung, menghargai, dan memahami satu sama lain dalam setiap situasi yang mereka hadapi..

Cinta Di Sepertiga Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang