15

1K 114 11
                                    

02.30

Solar terbangun di lab nya lalu melihat sekelilingnya. Merasakan pusing, ia pun memegang kepalanya.

"Ketiduran di lab lagi gw..."

Solar melepaskan jas labnya meletakkannya di kursi, dan ia pun keluar dari lab nya.

Saat solar melewati kamar (name), solar berhenti. Dia melihat pintu kamar (name) yang sedikit terbuka dengan lampu yang yang menyala.

"Dia belum tidur?" Guman solar.

Solar hendak melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Namun tidak jadi karena mendengar suara (name) yang sedikit mengeluh di kamarnya.

Solar pun mengintip sedikit dari balik pintu kamar (name). Terlihat (name) yang berkutik dengan buku bukunya. Solar juga melihat nanapan berisi makanan yang belum sedikit pun disentuh oleh (name).

"Susah banget sih. Padahal tinggal dua lagi, nomor tujuh sama sepuluh" ujar (name).

"Mana udah mau jam tiga pagi lagi, astaga..."

"Ughh! Kepala gw pusing lagi. Bangsat lah..."


Tes..

Tes..


Darah mengalir dari hidung (name) dan jatuh mengenai buku (name). Melihat itu solar kaget, ia ingin masuk tapi tidak jadi.

"Hmm... Bisa bisanya, baru segini udah mimisan aja" ujar (name) sambil mengelap mimisannya dengan tangannya.

(Name) mengambil tisu, lalu menyumbat hidung nya dengan tisu agar mimisannya berhenti.

(Name) melihat nanapan yang di antarkan oleh gempa enam jam yang lalu.

"Makan gak, makan gak, makan gak"

"Oke gak."

"Buat cappucino aja deh gw, buat hilangin ngantuk. Sayang kalau tidur, dua jam lagi mau jam lima" kata (name).

(Name) Mengambil nanapan berisi makanan itu ingin membawanya ke dapur. Solar melihat itu segera cepat berjalan ke kamarnya lalu masuk.

Saat (name) keluar, ia melihat kearah kamar solar beberapa menit lalu berjalan kearah dapur.

"....."




________________


"(Name) Waktunya bang.... ngun..."

Gempa kaget melihat (name) yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Oh, Kak gem. (Name) Udah bangun kok" kata (name) melihat gempa.

"(Name)!! Mata kamu kenapa!?"

Gempa panik saat melihat mata (name) yang seperti mata panda. Gempa pun menghampiri (name).

"Kamu gak tidur?" Tanya gempa. (Name) menggeleng pelan sebagai balasan.

"kamu libur aja yaa, istirahat. Jangan sekolah dulu" ujar gempa.

"(Name) tetap sekolah kak, ada sesuatu penting hari ini" kata (name).

"Dengan kondisi kamu yang gini?"

"Gak papa kak, tenang aja. (Name) Bakalan baik baik aja"

"Tapi—"

"Shutt.... Percaya sama (name), kak. (Name) bakalan baik baik aja, oke?"

Gempa melihat wajah (name) dan ia pun mengangguk. "Tapi jika kenapa napa kamu beri tau kakak ya" kata gempa.

"Baik, kak." Balas (name) dengan senyuman lebarnya.

7 My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang