9

1K 99 9
                                    

"Mau gak mau kamu harus terima (name)"

"Tapi bang kok tiba tiba?"

"Yaa mau gimana lagi, ini sudah keputusan dari sekolah."

"Kamu harus ikut menjadi salah satu siswa pertukaran pelajar dengan SMA Pulau Rintis, bersama dengan Fang."



_______________

"AKSNHSJABIWJSBDBXYDJ"

"DARI SEKIAN BANYAKNYA MURID DI SMK INI KENAPA HARUS GWH!!?"

(Name) mengacak rambutnya frustasi karena dia terpilih menjadi siswa pertukaran.

"Bagus dong (name)" kata Mei yang duduk disampingnya.

"Gw gak mau pokoknya gak mau!! Huweeee!!!" Ujar (name).

'gak mau bareng mereka' sambil mengingat ketujuh abang/kakaknya.

"Lagi pula, ini cuman tiga bulan loh" kata Mei.

"Dan kamu juga pergi bareng abang aku juga" lanjut Mei.

"Tetap saja... Aku gak mau..." Kata (name).

"Kenapa kamu gak mau (name)?" Tanya Mei.

"Karena ada tujuh orang yang paling aku hindari" jawab (name) dengan sedikit kesal, karena yang ia pertama kali bayangkan adalah wajah blaze.

"Abang mu yang kamu ceritakan kemarin?" Ujar Mei sambil memberikan susu kotak rasa stroberi kepada (name).

"Bisa di bilang begitu" meminum susu pemberian Mei.

"Bagus lah kamu satu sekolah dengan abang Abang mu"

"Tapi salah satu dari mereka selalu membuat ku kesal"

"Tapi kamu juga gak bisa nolak (name), karena ini sudah keputusan dari sekolah sendiri" kata Mei.

"Huhuhu... Gak bisa ketemu Mei lagi" ujar (name) dengan nada sedih sambil memeluk Mei.

"Kita bisa telfonan (name).." kata Mei sambil mengelus rambut putih (name).

'Padahal gw udah nyaman sekolah disini... eeee malah jadi siswa pertukaran pelajar gw!!'

'TAEKK!!'


_______________

"Wehh!!? Beneran (name)? Lu bakalan belajar di sekolah sebelah selama tiga bulan?" Tanya Jamal yang duduk di depan meja (name).

"Iyaa..." Jawab (name) lesu.

"Kok bisa?" Ujar Erik.

"MANA GW TAU!! TANYA KEPALA SEKOLAH SONO!!" teriak (name).

"Gak usah nge gas anjing" kata Erik.

"Dari yang gw denger nih yee... tu sekolah, sekolah elite. Ada tujuh siswa disana yang dikategorikan siswa genius." Ujar Asep.

"Hah? Emang iya? Dari mana lu tau sep?" Tanya Udin yang duduk disebelahnya.

"Makanya sekali kali lu liat info, jangan ml Mulu lu" jawab Asep.

"Halah! Bedanya sama lu apa!!?" Ujar Udin.

"Gw walaupun sering main tapi gw sering juga liat info" kata Asep.

"Kalau sekolah elite, seharusnya siswa yang terpilih juga harus elite dan genius dong. Tapi kenapa (name) kepilih dah" kata Jamal.

"Bener, spek kek (name) dipilih? Udah tolol bego pula" kata Erik.

"P maksud loh!!?" Ujar (name) tak terima.

"Hee~ benar kan" kata Erik tersenyum miring.

"Ngaca! Lu juga sama!!" Ujar (name).

7 My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang