29

779 94 9
                                    


Halilintar melihat pandangan di depannya tak percaya. Melihat cewek yang ia cintai, membully adiknya dengan teman temannya.

"HAHAHAHA!!"

"(name), (name)~ kamu itu terlalu cepat percaya dengan orang yang ingin berteman dengan mu yaa~"

"Lihatlah sekarang, orang yang lu anggap temen atau sahabat sendiri ngebuat Abang yang sayang sama lu benci sama lu"

Teman teman y/n mentertawakan (name) yang duduk terpojok. Y/n berjongkok melihat (name).

"Lu terlalu polos (name), asal lu tau aja. Yang gw lakuin selama ini cuman karena taruhan." Kata y/n sambil menopang dagunya dengan tangan kanan nya.

Mendengar itu (name) menatap tajam kearah y/n. "Bangsat!! Jadi selama ini lu cuman mainin perasaan abang gw aja!?" Kata (name) marah.

"Waduh jangan marah begitu dong. Lu kira apa lagi selama ini?" Ujar y/n lalu berdiri.

"Karena gw udah berhasil melakukan taruhan itu, ngebuat halilintar suka sama gw" kata y/n.

Y/n mengambil botol air minum yang berada di tangan temannya. Lalu menyiram (name).

(Name) Hanya pasrah, karena kalau melawan pun halilintar akan memarahinya lagi.

Y/n tersenyum puas melihat (name) yang tidak bisa berbuat apa apa. Dan teman temannya hanya tertawa melihat itu.

"Jadi semuanya cuman karena taruhan?"



Deg!



Y/n dan teman temannya membatu mendengar suara itu. Mereka semua melihat kearah halilintar yang berdiri di belakang mereka.

"H--hali?" Ujar y/n bertaba taba.

"Gw gak nyangka..." Halilintar melihat kearah (name) dengan perasaan yang kacau. Marah dan kecewa, itu yang ia rasakan sekarang melihat y/n.

Namun halilintar tidak bisa berbuat apa apa untuk sekarang. Ia mendekati adiknya yang masih tertunduk.

"Hali, ini bukan yang seperti kamu pikirkan!!" Kata y/n panik.

"Minggir." Kata halilintar dengan penekanan.

Seketika y/n dan teman temannya pun menyingkir, memberi halilintar lewat untuk menemui adiknya.

"(Name)..." Panggil halilintar.

(Name) Melihat abangnya itu, lalu tersenyum tipis.

"Abang udah denger semuanya ya?" Tanya (name).

Halilintar hanya diam, ia melepaskan jaket yang ia pakai lalu memakainya kepada (name).

"Kita pulang ya" kata halilintar, dan (name) hanya mengangguk.

Saat halilintar membawa (name) pergi, tangannya di tahan oleh seseorang.

"Hali!! Aku bisa jelaskan semuanya!! Tolong dengarkan penjelasan ku dulu!! Aku mohon!!" kata y/n.

Halilintar menepis dengan kasar tangan y/n.

"Sudah cukup. Gw udah gak percaya sama lo." Kata halilintar marah.

"Ha--hali, ini memang karena taruhan tapi aku benar benar mencintaimu!!" Kata y/n, air mata mengalir membasahi pipinya.

Halilintar melihat y/n rendah. "Cinta? Gw udah gak percaya. Kita akhiri saja semuanya."

Mendengar perkataan halilintar, membuat y/n terdiam. Dan ia pun menggeleng cepat.

"Gak!!! Aku gak mau!! Tolong berikan aku satu kesempatan!! Aku tidak akan melakukannya lagi" kata y/n.

7 My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang