26

639 64 3
                                    


"hah!!? y/n?"

"kak.... y/n..."

Cewek bernama y/n itu pun mengangguk tersenyum. Sedangkan (name) menatapnya sedikit terkejut.

'tuh kan.. bener dugaan gw..' batin (name).

"kenapa lu ada disini? Balas dendam? Atau semacamnya?" tanya (name) bertubi tubi.

"tenanglah, gw gak ngelakuin hal seperti dulu lagi." Jawab y/n.

"gw sekolah disini cuman beberapa minggu, karena pekerjaan orang tua gw" kata y/n.

"sebanyaknya sekolah di kota ini, kenapa harus sekolah disini. Apa lu ada maksud tertentu, buat deketin bang hali?" kata (name).

"kalau maksud yang lu pikirin gw jawab iya, dan juga gw pengen perbaikin hubungan gw sama dia dan juga... lu.." kata y/n.

(name) yang mendengar itu terdiam beberapa saat menatatp y/n dengan wajah poker face nya.

"ingat y/n.... gw udah gak percaya lagi sama lu. Begitu juga bang hali, karena hal yang udah lu lakuin ke gw pada masalalu." Kata (name), lalu pergi meninggalkan y/n yang terdiam. Lalu mendekati taufan yang masih adu cekcok dengan fang.

"adek?" panggil taufan melihat bingung kearah (name).

"abang urusin aja tu cewek playing victim itu." Kata (name).

"hah?! Mak—woi!! Dek!!"

(name) tidak mendengarkan teriakan taufan, ia menarik tangan fang menuju suatu tempat. Fang yang di tarik pun hanya diam, dia tau mod (name) sedang tidak baik baik saja.
(name) membawa fang ke rooftop atau atap sekolah.

"jadi.. mau bercerita?" ujar fang melihat (name) yang membelakangi dirinya.

"huft... bolehkah?" tanya (name) sambil membalikan badannya melihat fang.

Fang tersenyum mengangguk, “tentu. Aku akan mendengarkan cerita mu” kata fang.

(name) mendegar tersenyum tipis, "akan aku ceritakan."

"jadi..."


______________________



Disisi halilintar, dirinya sedang duduk di bangkunya sambil memerhatikan guru yang mengajar di kelasnya. Namun dirinya tidak fokus.

"hah... sialan." Umpatnya.

"kenapa dia harus kembali." Guman halilintar.

Halilintar pun mengalihkan pandangannya dan tak sengaja melihat meja fang yang kosong.

"tidak biasanya fang bolos begini. Kemana dia?"

"halilintar" panggil guru.

Halilintar pun melihat kearah guru yang mengajar di kelasnya itu. Dan murid murid yang berada di kelasnya melihat dirinya.

"kamu, ibu liat tidak memperhatikan dari tadi. Jawab pertanyaan ibu, kenapa ada jamur warna warni di rambut ibu?"

'PERTANYAAN MACAM APA INI!!?' batin semua murid, kecuali halilintar yang hanya bersweatdrop mendengar pertanyaan gurunya.

"itukan ikat rambut ibu sendiri." jawab halilintar.

"100, tepuk tangan untuk ketos kita" kata guru tersebut. Dan semuanya pun bertepuk tangan.

"sudah. Jawab pertanyaan ibu yang kali ini, jika kamu benar menjawabnya, maka kalian ibu bebaskan untuk ulangan hari ini."

Mendengar itu, semua pandangan murid lain mengarah ke halilintar. Mereka melihat halilintar dengan padangan berharap.

7 My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang