14

941 108 4
                                    


(Name) dan Ying sudah sampai di pintu kantor guru. (Name) mencoba mengintip dari pintu kantor guru itu.

"Psttt! (Name)!! Ngapain kita kesini!? Bahaya kalau guru sampai tau" kata Ying panik.

"Udah tenang aja, gak bakalan terjadi apa apa. Percaya sama gw" kata (name) dengan serius.

Melihat keseriusan (name) membuat Ying menghela nafas, "terserah deh..." Dan berakhir Ying juga ikut mengintip karena kepo.

(Name) dan Ying melihat, solar dan juga anggota osis lainnya.

"Jadi solar? Apa lagi ini?" Ujar asisten kepala sekolah.

Solar diam beberapa saat sambil melirik kearah saudaranya, lalu ia mulai membuka mulutnya berbicara.

"Saya tidak tahu, pak. Tapi yang pasti... Saya tidak pernah melakukan eksperimen atau penelitian seperti itu" kata solar.

"Tapi rumor ini sudah tersebar di mana mana, kau tau itu kan."

"Saya tau, karena itu saya mencari dalang dibalik rumor saya yang beredar ini" lanjut solar.

"Solar, apa kau yakin tidak melakukan hal itu?" Tanya asisten kepala sekolah.

"Huh?"

Lalu tak lama muncullah cewek berambut pendek coklat menghampiri mereka.

"Saya mempunyai bukti, bahwa solar melakukan eksperimen dan penelitian aneh itu pak" ujar cewek itu.

"Gak mungkin solar ngelakuin itu" Guman ice.

"Ini buktinya, pak" gadis itu memberikan handphonenya kepada asisten kepala sekolah.

Asisten kepala sekolah dan ketua osis dan anggotanya melihat video dan beberapa foto, dimana solar melakukan eksperimen dan penelitian aneh.

Solar melihat kearah cewek berambut pendek itu.

"Maksud Lo apaan? Ngelakuin hal gitu?" Tanya solar berbisik sinis kearah cewek itu.

"Hanya memberikan bukti, kalau Lo itu orang gak bener. Gila eksperimen dan penelitian aneh." Jawab cewek itu santai.

Solar menatap cewek itu tajam. Sedangkan asisten kepala sekolah dan juga anggota osis sudah selesai melihat semua bukti itu.

"Saya tidak menyangka. Kamu akan berbuat hal seperti ini solar." Kata asisten kepala sekolah.

"Pak, itu semua bohong pak. Bapak percaya itu?" Kata solar.

"Itu benar pak. Solar itu anak baik baik pak, dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu" bela gempa terhadap solar.

"Gempa, saya tahu dia adalah adik mu dan adik kalian juga. Tapi, apa kalian tidak berpikir terlalu membebaskannya melakukan hal hal yang seperti itu? Bereksperimen itu ada batasannya juga. Kalian paham?" Kata asisten kepala sekolah.

Semua orang terdiam. Solar menggigit bibir bawahnya, menahan emosi.

"Solar. jika kamu tidak mau mengaku, maka saya tidak akan segan segan meng skors kamu untuk beberapa Minggu dan kamu tidak akan menjadi siswa yang ikut olimpiade sains."

"Pak! Tidak bisa begitu dong!!" Kata solar tidak terima.

"Itu benar pak!? Jangan mencabut solar dari siswa yang ikut olimpiade sains itu." Kata taufan.

"Tidak ada bantahan. Keluar dari ruang ini kalian. Sekarang!" kata asisten kepala sekolah dengan tegas.

Solar yang sudah marah pun keluar terlebih dahulu. Namun ia terhenti beberapa detik sambil melihat kearah dinding jendela kantor. Lalu ia pun memutuskan pergi.

7 My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang