#TSDP8
Menurut Kaivan, Kanina tidak lebih dari wanita berkepala cantik yang memiliki alasan hidup hanya untuk mengoles lisptick merah di bibir, mengecat kuku, dan mengenakan stiletto yang ketukannya kerap mengganggu saat memasuki ruangan.
Menurut K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haiii.
Ini Kaivan dikangenin gasiii wkwkwkwk.
Agak susah nyampe vote dua ribu mehehe. 🥲Mesti berhari-hari dulu tapi gapapaaa. Semoga abis ini makin semangat vote sama komennya yaaa
Janji dulu bakarin lapaknyaaa 🔥🔥🔥
***
"Kami makhluk visual, kami suka pemandangan yang indah," ujarnya pelan. "We'll fallin in love with your ... face?" gumamnya, Kanina pikir, ucapan pria itu akan berhenti di sana. Namun, "Your tits .... Your ass .... And you lips—for oral sex."
Percakapan di dalam mobil saat malam itu adalah percakapan terakhir mereka sebelum Kanina menampar wajah Kaivan dengan pouch yang digenggamnya. Setelahnya, wanita itu turun dari mobil untuk meninggalkan pria itu sendirian. Kanina seharusnya tahu, memangnya apa yang diharapkan dari mulut kotor seorang pria penuh skandal itu?
Ini bukan tentang Kanina yang terlalu peduli atau bagaimana, tapi Kaivan seolah-olah hidup di dunianya hanya untuk menciptakan skandal agar tetap diketahui orang-orang. Atau memang, dia melakukan skandal-skandal itu untuk hidup dan tetap dikenal banyak orang?
Dulu, Kanina pernah mendengar bahwa pria itu sempat menjalin hubungan dengan salah satu Kasie wanita saat proyek tengah berlangsung di Jakarta, namanya Bu Sita, dan dia sudah bersuami. Lalu, Kanina juga pernah mendengar bahwa Kaivan pernah dipergoki keluar dari toilet wanita bersama Mbak Mega—dan apa yang baru saja mereka lakukan tidak ada satu orang pun yang tahu, semua hanya menerka-nerka tentang apa yang terjadi. Lalu, Kanina juga pernah mendengar Kaivan keluar dari salah satu hotel bersama istri dari seorang manajer HSE. Dan—
Astaga banyak sekali yang Kanina ketahui tentang pria itu ternyata. Dia telah menjadi sosok Pembenci yang sempurna, yang setiap saat memperhatikan langkah pria itu hanya untuk melihatnya terjatuh dan gagal. Namun, sayangnya hingga saat ini, Kanina tidak pernah menemukan momen menyenangkan itu.
Atau mungkin belum?
Karena suatu saat Kanina yakin sekali pria itu akan terperosok dan kalah.
Oke. Kembali pada momen yang terjadi tadi malam. Di restoran yang hampir terisi penuh oleh semua tim Karyatama itu, kedatangan Kaivan disambut antusias, terutama oleh para wanita yang sengaja menyisakan satu kursi untuknya. Sementara itu, Kanina yang sama sekali tidak bertujuan memisahkan diri, hanya menemukan kursi tersisa dengan beberapa orang yang sama-sama tidak berminat untuk menikmati acara semalam.
Tidak ada yang sengaja mengajak Kanina bicara selain para Kasie yang sengaja memanggilnya untuk memperkenalkan pada semua tim bahwa Pusat Pengendali Dokumen saat ini dipegang sepenuhnya oleh seorang Kanina Rhea. Pada kesempatan itu, Kanina menatap semua pasang mata, seolah-olah menyapa, dan berkata bahwa, Hai, mulai hari ini kalian semua akan berurusan denganku.