Haiii. 🌸Seperti biasa yaaa. Aku punya dua Additional Part di Karyakarsa sambil nunggu part 48 kemarin tuhhh. Hehe. Sapa tau mau bacaaa.
Terus nih. Kayaknya part depan cerita ini selesai deh :") jadi jangan lupa kasih dukungan terakhirnya yaaa. Vote sama komen boleh yaaa?Jangan lupa kasih apinya jugaaa 🔥🔥🔥
***
TanganKaivan kadang bergerak mengusap pahanya saat mobil terhenti.
Atau hanya memegangi pahanya saja ketika fokus mengemudikan mobilnya. Saat lampu merah, Kanina tahu jemari Kaivan sudah berjalan-jalan di atas pahanya. Kanina beberapa kali menurunkan tangan itu dari pangkuannya. Namun Kaivan selalu punya cara untuk menyimpan tangannya kembali di atas paha Kanina, ketika Kanina lengah, atau apa pun. Hingga Kanina akhirnya menyerah dan membiarkan pria itu menggerakakn jemari sesukanya.
Sesekali juga, beberapa lampu merah yang mereka temukan akan membuat Kaivan menumpukkan dagu di pundak Kanina, sesekali menciumnya.
Hitungan lampu merah masih di angka sembulan puluh saat itu, masih ada satu menit lebih untuk keduanya kembali berdiskusi tentang daftar tamu undangan resepsi pernikahan.
"Jadi menurut kamu, selain Dryas, siapa lagi pria-pria dalam hidup kamu yang harus kita undang ke pernikahan kita?" tanya Kaivan dengan suara dibuat sinis.
Dan menanggapi pertanyaan itu, Kanina tertawa. "Kamu masih sensi aja? Aku sengaja datang ke kantor hari ini cuma mau bagiin sisa undangan yang belum tersampaikan aja lho?"
Benar, pagi ini Kanina diantar oleh Kaivan untuk datang ke kantor pusat Karyatama yang berada di Jakarta Selatan—sekaligus mengerjakan beberapa hal yang memang harus dia kerjakan di sana.
"Lagian, kayaknya penting banget Dryas tuh ya buat kamu?" Kaivan sempat menoleh.
Dan kening Kanina mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Revenge
Romansa#TSDP8 Menurut Kaivan, Kanina tidak lebih dari wanita berkepala cantik yang memiliki alasan hidup hanya untuk mengoles lisptick merah di bibir, mengecat kuku, dan mengenakan stiletto yang ketukannya kerap mengganggu saat memasuki ruangan. Menurut K...