The Sweetest Revenge | [46. Kaivan dan Pendukungnya]

16.9K 3.5K 2.2K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii. 🌸

Nyariin nggak kemariiin?

Maafkan yak aku sibuk kaliii kemarin itu. Terus malemnya ngantuk banget ketiduran abis kerja. 😅

Temu lagi kita niyyy. Sebenarnya aku seneng ya kalau ideku lancar buat update mereka terus. Tapi di sisi lain kujuga sediii karena artinya makin cepet aja kita berpisah sama mereka 🤧

Oh yaaa. Sebelum part iniii seperti biasa aku sudah bikin dua additional part di Karyakarsa sambil nunggu hari Seniin. Silakan bagi yang mau baca yaws. Terima kasiiih.

Kasih api dulu dooong boleh nggakkk 🔥🔥🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kasih api dulu dooong boleh nggakkk 🔥🔥🔥🔥🔥

***







Kaivan nyaris berlari saat tahu bahwa kini Liora telah tiba di tengah semua teman-temannya. Di vila milik keluarga Janari itu, yang berada di tengah-tengah dinginnya udara Lembang, Liora datang. Dia tidak sadar bahwa sekarang dia tengah menyerahkan diri pada semua tatap tajam yang kini tertuju padanya. Semua orang yang tadi tengah duduk mengelilingi perapian, kini berdiri.

Bridal shower untuk Kanina yang Jena rayakan, seharusnya meninggalkan kesan yang menyenangkan. Namun, kedatangan Liora mengubah segalanya. Keadaan di sana menjadi sangat tegang, sementara Kaivan masih berusaha melindungi Kanina di belakang tubuhnya. Perapian di tengah sofa menyala-nyala, sama halnya dengan beberapa pasang mata yang kini mengeluarkan api amarah.

"Pengakuanku ini, pasti menghancurkan momen bahagia yang telah kalian rencanakan," ujar Liora. Dia menyadari kemarahan yang berada di sekelilingmya itu. "Tapi ... bukankah semua harus tahu tentang kebenaran? Jadi aku sendiri yang kini mencoba menyampaikan, karena sepertinya Kaivan enggan."

"Oh, jelas, kami semua harus tahu. Karena kami adalah orang pertama yang membenci Kaivan saat itu." Jena yang tampak paling marah di sana mengepalkan tangan.

The Sweetest RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang