#TSDP8
Menurut Kaivan, Kanina tidak lebih dari wanita berkepala cantik yang memiliki alasan hidup hanya untuk mengoles lisptick merah di bibir, mengecat kuku, dan mengenakan stiletto yang ketukannya kerap mengganggu saat memasuki ruangan.
Menurut K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemarin nggak keburu update karena malemnya langsung teparrr hohoho.
Terima kasiii yang masih meramaikan cerita Om Kayi dan Tante Kanin iniii. Ayok kita lanjutkan lagiii perjalanan merekaaaa.
Mau spam apinya dulu tidaaak untuk 3600 kata iniii? 🔥🔥🔥
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah bertemu Liora hari itu, Kanina menutup semua akses komuniskasi di ponselnya. Dia menghabiskan waktu untuk diam di kamarnya, lama. Duduk di kursi yang menghadap pada kaca jendela, pada sibuk kota, pada laju-laju kendaraan yang membuat liuk-liuk jalanan seolah bergerak. Tidak dia temukan tenang di sana, isi kepalanya belum redam oleh bunyi yang terus meneriakkan kalut.
Melelahkan selali. Dia tidak menyangka bahwa Liora adalah makhluk sejenis dementor. Dia berhasil mengisap energi positif yang Kanina miliki untuk dirinya sendiri. Kanina yang begitu percaya diri, kini beringsut menyendiri.
Kanina menoleh pada getar yang membuat ponselnya menyala. Nama Kaivan muncul lagi. Entah untuk keberapa ratus kali. Namun, hanya dia pandangi benda itu, lama, sampai akhirnya getar terhenti dan layar berubah redup. Sebelum terangnya menjadi benar-benar mati, sebuah getar pendek mengantarkan satu pemberitahuan. Kembali pria itu mengiriminya pesan. Tampak ada tujuh puluh sembilan pesan di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.