COMPLICATED LOVE

17

sudah 4 hari dari kejadian di cafe joke Dan nata juga tak saling berkomunikasi Dan memberi kabar , biasanya mau semarah apapun joke pada nata ia akan menjadi orang pertama yg mengabari nata Dan meminta maaf karna ia Tau bahwa sang kekasih ada seseorang yg begitu pemikir Dan suka mengambil kesimpulan sendiri di balik sikap cerianya ia adalah sosok yg begitu introvert , natachai mampu berkomunikasi dengan semua orang yg ada di sekelilingnya karna dukungan dri joke serta dirinya sendiri yg memaksakan diri untuk berbaur .

terakhir Kali joke hendak datang menemui nata di hari dirinya di beri tahun jika thanya datang untuk mengacau sang kekasih namun yg ia terima hanya menunggu hingga malam hari di depan rumah , berkali Kali dirinya mencoba menghubungi lelaki manis tersebut tak ada sedikitpun respon hingga waktu berjalan 4 hari keduanya masih sama sama diam , tidak bukan joke yg diam melainkan nata yg diam dengan segala fikiranya sndiri .

" nata di dalam ??" Tanya naravit kepada salah satu karyawanya

" benar khunn , Ia ada di dapur belakang "

" tolong katakan kepadanya untuk menemui ku di ruangan , sekarang " titah Nara kepada sang karyawan lalu beranjak pergi dari sana menuju ruanganya .

.........

nata duduk berhadapan dengan naravit serta phuwin yg terus menerus menatap dirinya .

" maaf , apakah saya memilikki kesalahan khunn " Tanya nata

" khunnn???? " Ucap Nara binggung
" sudah ku katakan bukan jangan terlalu formal nat "

" maaf , tapi saya hanya ingin menyesuaikan posisi "

" phii nata , tolong jangan katakan itu "
" kau adalah kekasih phi joke yg artinya kau juga keluarga kami "
" tolong maafkan apa yg kekasihku ucapkan tempo hari " ungkap phu dengan meraih jemari nata untuk menenangkan lelaki manis itu

ia mencoba menetralkan nafas nya yg mulai sesakit ketika inggatanya kembali pada kejadian tempo hari , sebuah kebenaran yg selama Ini tak pernah ia ketahui namun mampu membuat nya tersadar bahwa dirinya seharusnya bisa lebih pandai membawa situasi sedari awal .

" bisa tolong beri aku sebuah penjelasan" Tanya nata dengan sorot mata sendu menatap naravit Dan phuwin bergantian

Nara Dan phuwin saling pandang ketika mendengar apa yg nata tanykan , naravit membenarkan posisi duduknya dengan menatap natachai jelas

" Kami sebenarnya tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam masalah tersebut "
"Akan tetapi, jika kalian semakin masuk kedalam lingkaran hubungan yg bahkan tak tau akan berakhir seperti apa kami juga tak bisa melihat joke sahabat kami serta kau yg sudah kami anggap sebagai saudara saling tersakiti atau menyakiti"

Nata mendengarkan penjelasan nara dengan seksama, ada perasaan perih namun juga ia harus tetap harus melapangkan hatinya jika memang semuanya tidak berjalan sesuai keinginannya.

"Nat, joke sedang sakit tolong temui dia walau hanya sekali"
"Phi rasa, ada hal yg memang harus kalian bicarakan " Ungkap nara

"Nata akan menemui nya setelah pulang kerja" Ucap nata lalu ia berniat beranjak dari duduknya akan tetapi langkahnya kembali di hentikan nara

"Aku dan phu akan mengantarmu, ambil tas mu "

"Jam kerja ku belum selesai phi"

"Aku memberimu izin untuk pulang cepat" Ucap naravit

Nata segera berjalan keluar dari ruang pribadi nara, ia berjalan menuruni tangga dan segera menyambar tas nya lalu berjalan keluar menuju mobil nara yg sudah menunggunya.

........

Kring........

Suara bel berbunyi berkali-kali membuat tidur seorang pria terganggu , dengan kondisi tubuh yg masih lemas karna demam ia berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yg datang.

"Nara kan ada kartu akses untuk masuk , kenapa harus pencet bel sihhh" Gumam joke sendiri lalu membuka pintu dan memperlihatkan seorang wanita cantik tengah membawa paperbag.

"Haii, phi joke" Sapa thanya dengan suara lembutnya

"Kau.... Ada apa kemari" Tanya joke sinis

"Bibi mengatakan bahwa phii sakit dan tidak mau kembali ke rumah"
"Jadi thanya kemari ingin merawat phii, lihat aku membawakan sarapan "

Joke yg tubuhnya masih cukup lemas mengikuti saja tingkah thanya yg mendorongnya masuk kedalam condo, wanita itu membawa joke untuk duduk di meja makan dengan dirinya yg menyiapkan makanan yg telah ia bawa.

"Thanya memasak sendiri lohhh"
"Phii harus mencobanya naa"

Ia sajikan makanan tersebut ke atas meja sedangkan joke hanya menatap tanpa minat makanan tersebut, thanya yg melihat itu segera menarik kursi dan mengambil alih sendok yg sedari tadi hanya joke genggam .

"AAaaa, ayo makan trus minum obat" Cicit thanya dengan menyodorkan sendok berisi bubur ke arah joke.

" Aku bisa makan sendiri "tolak joke sinis

Thanya menatap joke sendu lalu menghembuskan nafas nya berat , ia letakkan sendok tersebut ke atas piring lalu duduk diam dengan pandangan yg lurus kedepan sedangkan joke yg melihat itu merasa sedikit keterlaluan kepada wanita yg dulunya menjadi teman masa kecilnya.

" Cepat selesaikan apa yg ingin kau lakukan"
"Aku ingin segera minum obat dan beristirahat " Thanya segera membalikkan kepala cepat lalu tersenyum menatap tunangan nya tersebut.

Ia raih sendok dan segera menyodorkan kepada joke yg langsung menerima suapan tersebut.

"Enak?? Maaf jika rasanya aneh"

"Not bad, masih bisa di konsumsi " Ucap joke seadanya

Thanya tersebut dengan apa yg pria itu Ucapkan, ia menghargai masakan nya yg walaupun terlihat begitu tidak menyelerakan.

Wanita itu terus menerus memberikan suapan kepada joke, hingga tanpa sengaja ia sedikit menumpahkan sesendok bubur pada baju joke ketika dirinya yg hendak memberi suapan lagi namun  pria tersebut menolak jadilah kejadian bubur tumpah mengenai baju pria tersebut, dengan cepat thanya segera membersihkan bubur itu hingga suara benda berat terdengar jatuh dari arah  belakang joke.

"Nata... " Ucap joke terkejut

Lelaki manis itu segera berlari keluar setelah memunggut kotak makan yg telah ia siapkan untuk sang kekasih ketika ia mendengar bahwa pria tersebut sedang sakit, namun siapa sangka bahwa ternyata sudah ada seseorang yg terlebih dahulu merawatnya.

"Maaf" Ucap nata lirih lalu berlalu pergi dari sana.

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE