40

286 28 2
                                    

Hari sudah berganti pagi, matahari mulai muncul menerangi langit dan seorang lelaki yg tertidur dengan setengah duduk mulai terbangun dari alam nyaman nya.

"Shhhhh sakit sekali" Ucap nata dengan memegangi kepala belakang nya yg sakit akibat dirinya yg semalaman tertidur dengan setengah duduk dan kepala yg bersandar di punggung kasur.

"Ayoo nat kamu pasti bisa" Ia duduk kan tubuhnya walaupun masih ada rasa nyeri dan dengan cepat ia raih ponselnya dan mengirimkan pesan kepada seseorang.

Setelah melakukan hal tersebut nata langsung berdiri dari posisinya dan beranjak pergi berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

15menit lamanya lelaki manis itu berkutat membersihkan diri di dalam kamar mandi setelah itu ia keluar untuk memilih pakaian dan bersiap pergi.

Ting..... Ting......

"10menit lagii phi sampai" Ponselnya berdering menandakan adanya pesan masuk, ia segera membuka isi pesan tersebut lalu meletakkan kembali dan segera bersiap.

.........

Phuwin berjalan perlahan mendekati sang kekasih yg duduk sendirian di balkon kamar, ia membawa segelas susu hangat untuk sang kekasih.

"Hiaa, minumlah ini akan menghangatkan mu" Ucap phuwin dengan memberikan susu hangat tersebut kepada sang kekasih.

"Phii joke masih blm bisa di hubungi?? " 

"Seperti itu, aku bingung"
"Padhl 4bulan yg lalu ia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan sesuatu yg akan menyelesaikan ini semua namun nth mengapa dirinya kembali menghilang " Ucap nara lalu menyeruput susu hangat tersebut

"Sayang, apakah kepulangan maee nita tidak bisa membantu semua ini?? "

"ingin ku begitu phuu"
"Tpi kau tau sendiri maee yg menjalankan semua bisnis pho setelah beliau meninggal, terlebih setelah meninggal nya paman ayyuthaya membuat maee enggan untuk datang kesana lagi" Jelas nara

Phuwin memeluk tubuh gegap itu dari samping, sebenarnya jika tak harus ikut campur dirinya bisa saja namun dirinya sudah begitu sayang dengan nata yg sudah ia anggap seperti kakak sendiri.

"Joke menitipkan nata kepada pawat "
"Phii yakin bahwa ia sudah memikirkan ini semua dengan matang"

"Tapi bagaimana jika mereka saling jatuh cinta dan berjalan lebih jauh dari yg kita dan phi joke bayangkan??? "
"Kita tak mungkin kan memisahkan mereka dan kembali melukai perasaan phi nataaa" Nara yg mendengar tutur kata phuwin hanya menghembuskan nafas nya berat lalu mengusap punggung tangan sang kekasih dengan jemari nya.

"Kita ikuti alurnya yaa"

Lelaki manis itu menatap sang kekasih sendu lalu menganguk mengerti, ia mencoba mengikuti alur walaupun tetap waspada dengan jalan takdir yg terkadang memiliki cerita dadakan.

........

siang Ini nata Dan pawat berjalan jalan di areaa taman yg tak jauh dari sana , mereka berjalan bersama dengan pawat yg sedari hanya menatap nata dengan senyum lebarnya .

" manis sekali , sangat sempurna" Ucap nya dengan terus menatap lelaki di sampingya itu penuh damba

" phiii astaga , dengan tatapan mu yg begitu kau membuat ku takut " ungkap nata dengan sedikit terkekeh lalu berjalan mendahului pria tersebut

pawat yg melihat itu segera berjalan cepat menyusul lelaki manis yg berjlan mendahului dirinya , ia genggam jemari nata Dan brhasil membuat lelaki manis itu terkejut .

" bolehkann?"  nata hanya menganggukkan kepala tanda setuju Dan membuat pria tersebut senang tak Karuan

mereka berjalan kembali mengelilingi taman dengan sesekali bercanda dengan duduk di tepi danau, saling bercerita tentang kenangan masakecil yg lucu serta beberapa kejadian lucu yg mereka alami masing masing .

" sudah lama aku tidak sebahagia ini" ucap pawat dengan menarik nafas nya dalam dalam menghirup udara segar Dan mengehmbuskannya perlahan

" nattt"

" iyaaa phii??" jawab nata dengan memalingkan wajahnya menatap pria yg sedang duduk di samping ya tersebut.

" boleh aku bertanya tentang kemarinn??"
" maksud ku , tentang aku yg menyatakan perasaan ku kemarin"

nata terdiam mendengar ucapan pawat , sebenarnya sedari awal ia sudah faham tujuan pria tersebut mengajaknya untuk berjalan jalan.

" tidak papa jika kau memang belum siap nat"
"aku mengerti bagaimana per...."

" nata ingin mencoba lembaran baru phii"
" apakah phi siap untuk menemani nata di lembaran baru itu" pawat menatap nata dalam , ia raih pundak nata Dan membawanya masuk kedalam dekapan nya

" terimakasih nattt, terimakasih Karna sudah memberiku kesempatan"
"aku meminta maaf dengan segala kenangan buruk yg sudah terjadi , ayoo bukan lembaran baru "

nata tersenyum mendengar ungkapan pria tersebut , namun ntah mengapa ada perasaan asing di dalam hatinya yg membuat ia menangis .

air mata bahagia atau bukan biar tuhan Dan perasaan natachai yg Tau , mau sekuat apapun dia merubah takdir Dan memaksakan untuk tetap bertahan dengan seseorang yg bukan milikknya bukankah iu akan menyakiti dirinya sendiri.

"Kali Ini tolong restui pilihan ku tuhan " ungkap nya dalam hati lalu membalas pelukan pria tersebut.






TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang