59

362 28 2
                                    

Hari itu joke dan nata tidak jadi berangkat ke rumah sakit untuk menemui thanya karna kondisi nata yg kelelahan dan juga waktu sudah cukup sore jdi mereka memutuskan untuk beristirahat dan pergi keesokan hari nya.

Sama seperti apa yg sudah mereka janjikan hari ini nata dan joke berjalan bersama memasuki area rumah sakit, setelah bertanya tentang kamar rawat wanita itu sekarang keduanya melangkah bersama menuju kamar nya.

"Thanya" Sapa joke hingga membuat wanita tersebut memalingkan wajahnya bahagia ketika mendengar suara tersebut , namun senyuman itu memudar tak kala ia menatap nata yg berdiri tak jauh dari dirinya.

"Kau, untuk apa kau kemari "
"Sungguh tak tau malu , bisa bisanya kau berjalan bersama suami orang" Oceh thanya yg berusaha turun dari brankar dan ingin memukul nata.

"Hentikan omong kosong bualan mu thanya, dia kekasih ku wajar jika kami bersama" Ucap joke dengan merangkul erat pinggang nata.

Sungguh pemandangan yg begitu memuakkan bagi thanya, bagaimana bisa semuanya tidak berjalan sesui keinginannya padhl selama ini dirinya sudah mengorbankan dirinya sendiri untuk memberikan yg terbaik untuk pria tersebut.

"Aku yg mencintaimu hingga rela tertembak untuk menyelamatkan nyawamu"
"Phiii aku tau aku salah namun aku tidak tau jika maee menukar obat itu,maafkan aku" Ucap thanya dengan berlutut di kaki joke.

Nata awalnya berniat menolong thanya agar tidak berlutut namun dirinya di dorong oleh thanya hingga terjatuh mengenai sofa.

"Dasar lelaki murahan, bisa bisanya kau merebut suami kuuu bajingann!!!!!" Teriak thanya dengan mencoba mencekik nata namun dengan sigap joke segera menarik kasar tubuh thanya dan menghempaskan ke sisi lain hingga membuatnya tersungkur dengan infusan yg sudah terlepas dan mengakibatkan darah bercecer di mana-mana.

"Seharusnya kata kata itu pantas untuk mu thanya, nata tidak pernah merebut siapapun kau lah yg memisahkan kami dengan segala rencana licik mu" Ucap joke dengan melontarkan beberapa perkataan kasar untuk wanita itu.

"Phii.... Keluarlah, aku akan membawa surat perceraian itu" Bisik nata

"Kamu yakin? "

"Iya, serahkan padaku"
"Pergilah, tunggu aku di luar" Joke menuruti ucapan nata dan meninggalkan keduanya di dalam kamar dengan dirinya yg menunggu di luar ruangan.

Netra keduanya saling pandang dan perlahan nata berjalan mendekati thanya dan berjongkok di depannya tak lupa ia juga mengambil dokumen perceraian yg berada di atas nakas.

"Kau tau phi, aku sudah begitu baik memberikan jalan luas untuk kau ber ulah namun kau sendiri yg menyia nyiakan jalan tersebut"
"Diam ku tak membuat mu faham apakah hal seperti ini yg kau inginkan?"

Sungguh terlihat seperti sosok yg sangat berbeda, disini natachai tampak begitu menakutkan hingga mampu membuat thanya merasa terpojok.

Perlahan ia usap pipi thanya dan mengengam jemari wanita itu yg masih tertancap jarum infus, ia pandang wajah ketakutan thanya dan tanpa ampun nata tekan punggung tangan tersebut tepat pada jarum yg masih menancap.

"Ahhhhh...... Sakitttt" Pekik thanya

"Kau tau, diam ku selama ini bukan karna aku takut degan segala rencana kau dan ibu mu namun aku ingin kau tau bahwa tidak selamanya hal yg kau inginkan akan kau dapatkan"
"Ku berikan secara cuma cuma phi joke padamu namun dengan sendirinya ia kembali padaku, bukankah sudah terlihat siapa yg ia pilih?? " Ucap nata dengan terus menekan tangan thanya dan berucap dengan wajah tanpa ekspresi.

"Semua kejahatan mu sudah pernh ku rasakan selama bertahun-tahun ketika ibu dan kakak ku memperlakukan ku dengan buruk, jadi semua kejahatan yg kau lakukan padaku tak akan ber efek apapun pada diriku yg sudah bertahun tahun merasakan siksaan "

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang