55

260 27 4
                                    

Nata terduduk diam menatap lurus ke arah jendela kamar nya yg perlahan terang karna pantulan sinar matahari, sedari semalam lelaki itu hanya terduduk diam di atas ranjang tanpa berniat mengistirahatkan tubuhnya.

"Kamu udh siap nat? " Ucap pawat dengan membuka perlahan pintu kamar tersebut.

"Nat, kamu gapapa? "

Tanpa berniat menoleh dan menjawab setiap pertanyaan yg pawar lontarkan nata lebih memilih diam, netra nya terus menatap lurus ke arah balkon kamar.

"Kalau memang kamu masih blm yakin kita bisa berangkat besok"
"Tolong fikirkan kesehatan mu juga, jangan biarkan mereka semua yg menindas mu tertawa bahagia karna melihat dirimu yg terpuruk seperti ini" Ucap pawat mencoba membuat nata sadar bahwa apa yg ia lakukan sekarang tidak lah benar.

"Aku permisi, istirahatlah"

Pria itu berjalan mundur dan berniat pergi dari sana namun langkah nya terhenti ketika nata tetap meminta untuk datang kesana.

"Aku akan bersiap phi"
"Maaf membuat mu sedikit menunggu lama" Ucap nata yg langsung beranjak dari duduk nya dan melangkah masuk kedalam toilet.

"Aku tau kau sudah lama hidup sendiri dan hal seperti ini tak akan membuat mu termenung begitu lama"
"Apakah ia mampu membuat mu kembali seperti ini Nat" Gumam pawat dengan terus memandang pintu toilet yg tertutup.

..........

Kondisi yg sama juga terjadi dengan joke yg sedari tadi duduk di balkon kamar penginapan dengan termenung diam, fikiran dia kembali pada perdebatan panas di sore hari itu.

Drtt...... Drt....  

Suara nada dering ponsel nya mampu membuyarkan lamunan joke, ia segera mengengam benda pipih itu dan membuka pesan masuk yg tertulis nama pawat.

"Kami ada di makam ayah nata"
"Kemarilah"

Kurang lebih begitulah isi pesan tersebut, tak lupa pawat juga memberikan titik lokasi keberadaan mereka.

Joke menimang keinginannya untuk datang kesana namun dirinya harus bertemu dengan nata dan menyelesaikan ini semua, kali ini joke tidak akan egois ia akan membiarkan nata memilih asal lelaki itu bahagia.

"Sekali lagi" Gumamnya sendiri lalu beranjak untuk bersiap, karna sedikit terburu buru pria itu lupa untuk mengkonsumsi obat nya karna ia fikir semuanya akan berjalan baik baik saja.

POV JOKE.

aku segera bersiap setelah mendapat pesan dari pawat, awalnya aku engan untuk datang karna aku merasa kehadiran ku akan membuat nata semakin sakit namun aku juga tidak bisa membiarkan semuanya tetap seperti ini.

Setelah bersiap dan meminta supir penginapan untuk mengantar ku ke titik lokasi yg pawat berikan dan benar saja lokasi itu menunjukkan pemakaman umum yg letaknya tak jauh dari desa.

Ku langkahkan kaki ku untuk turun dari dalam mobil, netra ku menilik kesana kemari hingga tatapan ku berhenti pada dua orng lelaki yg sedang berdiri di pinggiran makam yg ku yakini itu adalah makam dari ayah nata.

Ku pandang lamat pergerakan mereka mulai dari nata yg menangis bahkan nata dan pawat yg berpelukan, jujur aku sadar pelukan itu pawat berikan karna ingin menenangkan nata namun hati ku rasanya begitu perih.

"Phooo, maaf karna baru bisa datang kemari"
"Tenanglah di sana nata sudah memaafkan setiap kesalahan pho"

Ku dengar sama beberapa perkataan nata dengan terus menangis menatap sendu ke arah makam sang ayah, sedangkan pawat ia tersadar dengan kedatangan ku netra kami saling tatap dan perlahan ia melangkah mundur seakan meminta ku untuk berjalan mendekati nata.

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang