32

261 31 1
                                    

POV NATACHAI.

hari ini adalah hari yg begitu membahagiakan untuk semua orang namun menjadi hari yg begitu menyesakkan untuk diriku sendiri, ada sedikit perasaan menyesal ketika aku memilih untuk menyerah dalam memperjuangkan perasaan cinta ini namun ada juga perasaan bahagia ketika seseorang yg begitu ku cintai tak akan sengsara .

ku edarkan pandangan ku melihat seluruh dekorasi acara pernikahan tersebut , sebenarnya sedari awal aku tiba dadaku sudah Terasa begitu sesak air mata ku begitu tak bisa di tahan akan tetapi aku harus terlihat baik baik saja agar semuanya berjalan dengan lancar namun mau sekuat apapun aku berusaha aku tetap tak bisa menahan perasaan sesak ku ketika tanpa sengaja ku tatap adegan ciuman tersebut , adegan ciuman yg di lakukan oleh pria yg ku cintai dengan wanita yg sekarang sudah sah menjadi istrinya .

ku genggam erat seikat bunga yg tadi phi thanya berikan untuk ku walaupun sebenarnya aku sadar apa maksud dari tujuan nya untuk memberikan bunga tersebut tapi aku tetap menerimanya seakan aku baik baik saja , sorakan bahagia menggema di seluruh area pernikahan namun seharusnya aku bisa ikut berbahagia kan namun sialnya aku menangis tubuhku bergetar kaki ku Terasa lemas Dan jantung ku berdetak begitu cepat hingga tanpa Terasa tubuh ku di seret oleh seseorang untuk pergi dari sana namun kaki ku sudah tak sanggup lagi untuk melangkah Dan menahan beban tubuhku hingga aku terjatuh tepat di depan pintu masuk .

" hiksss hiksss aku tidak bisaaa "
" rasanya begitu menyesakkan hiksss ak.....aku hiksss" Ucap ku sedikit terbata bata , sesekali ku pukul kasar dada ku yg Terasa begitu sesak untuk menghilangkan rasa sakit tersebut namun rasa sakit itu tetap tak bisa hilang .

" phiiii apakah perasaan cinta itu sesakit iniiii hiksss ap...apa harus sesakit iniii" gumam ku dengan terus memukul dada ku sendiri

dengan keadaan sadar aku terus meraung manangis hingga sebuah lengan kekar membawa ku masuk kedalam dekapan nya Dan perlahan membawa ku pergi dari sana , ku tutup wajah ku dengan kedua telapak Tangan ku ketika aku merasakan tubuh ku terbang di udara ntah siapa yg mengendong tubuhku namun aku memang ingin pergi dari sana .

" menangis lahhhh , selama Ini kau berusaha menyembunyikan air mata itu dari semua orangkan" Ucap Samar seorang pria

ku bukan perlahan kedua mata ku namun tubuhku terdiam ketika Tau siapa seseorang yg sedari tadi membantuku di dalam , seorang pria yg begitu enggan ku temui bahkan ku lihat lagi wajah nya.

POV END

.........

" pergi , Jangan lagi ganggu hidup ku" Ucap nata sinis ketika Tau siapa seseorang yg tadi membantunya pergi dari sana

lelaki manis itu menghempaskan kasar cekalan tangan pawat pada pergelangan tangannya , ia tatap tajam seorang pria yg sudah membuatnya membenci dirinya sendiri .

" tolonggg phii aku ingin bahagia , jangan ganggu hidup ku lagi " Ucap nata lalu beranjak pergi dari sana .

" aku akan bertanggung jawab"
" ayo menikah nat" Ucap pawat Dengan mencekal pergelangan tangan yg lebih muda Dan mampu membuat lelaki tersebut menghentikan langkahnya

" terimakasih , namun aku tak membutuhkan itu semua "
" tolong jangan lagi ganggu kehidupan ku Maka akan ku lupakan semua kesalahan mu" Ucap nata cepat lalu beranjak pergi dari sana meninggalkan pawat yg masih terus menatapnya .

" aku akan dapetin kamu nat , apapun itu caranya " gumam nya sendirian lalu berjalan pergi meninggalkan area tersebut Dan masuk kedalam mobilnya.

..........

seorang lelaki manis berjalan sendirian menyelusuri jalanan area pejalan kaki , ia langkahkan kakinya untuk terus berjalan tanpa Tau kemana tujuan yg ia inginkan hingga langkahnya terhenti pada area taman yg Duluuu sering ia datangi bersama joke , nata masuk kedalam area taman tersebut Dan mencari tempat duduk yg langsung menatap hamparan danau yg begitu Luas.

"Aku tidak tau apakah pilihan ini akan menjadi jalan terbaik atau tidak, namun aku berharap jika phii bisa bahagia dengan semua ini"
"Nata siap menanggung rasa sakit sendirian asalkan phii bisa hidup bahagia tanpa harus merasakan apa yg ku rasakan, lambat taun perasaan cinta itu akan memudar dan bersemi dengan sendirinya" Gumamnya sendiri dengan terus menatap danau yg memiliki air begitu jernih.

Lelaki manis itu terduduk sendirian di kursi taman yg tampak cukup sepi, ia semakin masuk kedalam relung kesedihan yg ia pilih sendiri sebuah jalan yg memang sudah ia pilih agar bisa membuat orang lain bahagia , ntah cerita takdir yg memang tak pernh berpihak padanya atau mungkin Tuhan memiliki cerita lain di ujung jalan sana.

"Kau menangis?? Bukankah seharusnya kau bahagia atas pernikahan ini??? " Nata yg mendengar suara tersebut segera memutar tubuhnya cepat dan membuat kedua mata mereka bertemu saling tatap.

" Phii benar seharusnya aku tidak menangis"
"Se.... Seharusnya aku bahagia karna ini pilihan yg ku ambil" Ucap natachai terbata nata dengan terus mengusap pipinya yg tak bisa kering karna air mata yg terus mengalir.

"Sekarang kau sudah bebas, kau bebas untuk bermain dengan siapapun"
"Kau bebas un.... "

Plakkkkk.......

Nata menampar pipi joke dengan cepat hingga membuat beberapa pengunjung yg berada di sana menatap kaget ke arah mereka berdua, lelaki manis itu menatap tajam pria yg dengan mudahnya melontarkan kata kata yg begitu menyakiti hatinya.

"Natt phii" Ucap nara dan phuwin bersamaan ketika mereka baru saja tiba di sana dan menatap terkejut ke arah joke yg mendapatkan luka di ujung bibirnya.

"Aku memang meminta berpisah dengan mu, aku ingin phii bahagia "
"Namun jika phii masih berfikir kejadian kemarin adalah hal yg ku sengaja maka harus phii tau bahwa nata pun tak ingin hal itu terjadi.... Natt"

"OMONG KOSONG!!!!! " ucap joke cepat memotong penjelasan nata.

" Bukan hanya aku , kau dan yg lainnya pun melihat setenang apa wajah mu di foto tersebut "
" Kau meminta berpisah karna sudah menemukan lelaki lain selain aku, namun kenapa harus sahabat ku nattt kenapa harus pawattt kenapa kau harus memilih diaaaa" Ucap joke bertanya tanya mencoba meluapkan kekecewaan yg ada dalam hatinya

" Phiiii hikss hiksss bahagia lah "
"Bahagialah dengan semua jalan takdir ini, namun satu hal yg harus phii tau perasaan cinta ku tulus apa adanya" Ucap natachai dengan mencoba menahan tangis nya ia berjalan mendekati joke dan menepuk pundak pria tersebut perlahan lalu berlari pergi dari sana.

Kali ini nata benar benar ingin lari dari kenyataan yg ada, ia memilih mundur dan terlihat salah tanpa ingin menjelaskan lebih detail kepada pria nya.





TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang