48

264 27 4
                                    

Mobil rubicon mewah terparkir sembarangan di halaman bandara dengan sang pengemudi yg berlari masuk dengan terburu buru.

"Gem, datang ke bandara bawa beberapa orang kau untuk urus mobil ku dan joke" Ucap nara pada gemini di telfon

Tadi saat dirinya baru tiba tak selang beberapa waktu ia juga melihat joke datang dan parkir mobil sembarangan, maka dari itu ia memutuskan untuk menghubungi gemini agar mengurus kendaraan mereka.

Joke berlari masuk netranya menilik ke sana kemari mencari nata.

"P.... Phi joke"

Joke yg mendengar itu membalikkan badannya, tubuhnya tertegun ketika melihat lelaki yg sedari tadi ia cari berdiri di belakangnya.

"Nat" Joke langsung memeluk erat tubuh nata, ia dekap tubuh sang kekasih seakan tak ada yg boleh mengambilnya.

"Maaf.... Aku minta maaf"

"Nata sudah memaafkan phi" Ucap nata dengan senyum manis nya.

"Aku sudah tau tentang semua yg terjadi"
"Phi pawat sudah menjelaskan semuanya kepadaku"

Joke melepaskan pelukan itu dan menatap dalam nata yg juga terdiam.

"Tapi mau bagaimana pun kami sudah menikah, saling mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan " Ucap nata dengan melepaskan tangan joke dari pundak nya.

"Nata berharap phi bisa memulai kehidupan baru lagi dengan baik"

"Kehidupan baru yg ku inginkan adalah bersama dengan mu"
"Kita kembali lagi seperti dulu " Ungkap joke dengan kembali mengengam jemari nata

"Phiii...... Jalan kita sekarang sudah berbeda"
"Aku sudah menikah dan memulai lembaran baru dan phii juga harus kembali membuka lembaran baru"

"Nat"

"Penerbangan ku akan berangkat sebentar lagi"
"Sampai jumpai lain waktu, semoga kali ini kau bisa mengambil keputusan yg baik untuk hidup mu"

Setelah mengucapkan itu nata melepaskan genggaman tangan tersebut dan beranjak pergi meninggalkan joke yg masih terdiam .

Langkah nata terhenti ketika dirinya kembali mengingat tentang kejadian pada malah hari itu.

"Dan tentang malam itu, sebenarnya ada sisi kecewa karna tanpa ragu phi mengambil keputusan untuk melakukan hal itu"
"Namun nata juga merasa lega karna tidak lagi merasa bersalah karna menghianati mu" Jelas nata dengan tersenyum lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan joke.

Nara menghentikan larinya ketika melihat nata yg berjalan pergi meninggalkan joke sendirian, ia kembali berlari mendekati sepupunya tersebut dengan wajah penuh tanda tanya.

"Jokee, gimana dengan nata" Tanya naravit seolah tak melihat apa apa

"Dia sudah memilih jalan yg lain" Ungkap joke lirih

"Dan kau akan menyerah? "
"Kau mengaku kalah dengan pawat??? "
"Shiaaa ai jokeeeee" Umpat nara dengan memberikan tatapan sinis

"Aku bisa apa ketika seseorang yg ku minta untuk kembali sudah tak menginginkan ku lagi nar?? "
"Dia sudah bahagia dengan pasangannya itu ucapnya sebelum pergi meninggalkan ku"

"Dan kau percaya? "
"Anjing lah kalian , dulu nata yg berucap begini dan kenyataan nya kau tidak bahagia dan sekarang kau juga mendunga seperti ini"

Joke menatap sendu ke arah nara, ia yakin ketika nata mengatakan itu karna ia berfikir bahwa dirinya memang memilih untuk bersama dengan tuanya

"Hiaaaa" Teriak phuwin dari kejauhan lalu berlari mendekati sang kekasih

"Sayang dari mana aja sihhhh "
"Aku khawatir" Ucap nara cepat ketika sang kekasih berdiri tepat di hadapannya.

"Kau masih disini phi" Ucap phuwin dengan menatap joke

"Kau tidak mengejar nya????? "
"Astaga phi nara, jual aja deh otak nya gk fungsi banget"

Nara yg mendengar itu menatap phuwin dengan mengerjapkan matanya lucu.

"Kau juga sama aja"
"Sama sama lemot ih" Ejek phuwin dengan mengusap wajahnya kasar

"Dia udah pergi phu"
"Nata memilih buat bertahan dengan pawat" Jelas joke

"Ya terus kalo milih bertahan kenapa???? "
"Kejar lah sampek dapet"

"Udah jadi suami orang sayang" Ucap naravit mencoba menenangkan dan memberi penjelasan kepada pria yg ada di hadapannya itu.

Phuwin memutar bola matanya malas dengan apa yg terjadi sekarang, ia mendengus kesal karena merasa joke sma sekali tidak berjuang.

" Mereka tidak kembali ke Amsterdam " Ungkap phuwin  mampu membuat joke menatap dirinya

"Mereka kembali ke kampung halaman phi nata"
"Jika terus berada disini mental phi nata akan hancur karna ibu dan kakak nya, ia memilih untuk kembali ke sana karna mendengar bahwa ayah kandungnya sudah kembali dari luar negri" Jelas phuwin

"Phu"

"Selesaikan kendala mu dahulu phi baru kau beranjak untuk mengejar dia kembali"
"Air matanya sudah terlalu banyak keluar karna masalah gila ini, setelah ini kau harus bersumpah bisa membahagiakan dirinya"

Setelah mengucapkan hal tersebut phuwin beranjak pergi meninggalkan dua pria itu.

"Yg paling utama adalah kesembuhan mental kau juga joke"
"Obat halusinasi dan depresi yg mereka tukar dengan vitamin mu memiliki kadar dosis yg cukup tinggi, cobalah untuk mengontrol emosi dan fikiran mu"
"Kau harus sembuh dan berubah demi nata"

Setelah menjelaskan hal tersebut Nara menarik lengan joke untuk berjalan pergi dari sana, langkah yg harus ia jalani sekarang adalah pengobatan untuk mentalnya.

..........

Pawat sedari awal penerbangan di mulai ia terus menatap nata tanpa henti, ia melihat lelaki manis itu dengan segala ketakutan dan kekhawatiran yg terselimuti dengan rapih dengan senyuman dan ketenangan.

"Nat" Sapa pawat dengan mengengam jemari natachai

"Are you okey?? "

"Nata hanya takut kalau phoo tidak bisa menerima ku" Ucap nata tanpa menatap pria di hadapannya tersebut

"Paman pasti bisa menerima mu"
"Kau anaknya hmm, tenang lah" Nata hanya menganguk mendengar ucapan pria yg sekarang sudah menyandang status sebagai suami nya.

"Joke akan baik baik saja. Nara , phuwin dan maee nita pasti akan menjaga dirinya dengan baik"

Nata menatap dalam suaminya itu yg bisa menebak apa yg sedang ia fikirkan.

"Tebakan ku benar kan" Ucap pawat lagi dengan tersenyum.

"P... Phi aku... "

"Tak apa, aku mengerti kok nat"
"Mau bagaimana pun joke memiliki tempat yg berbeda di perasaan mu" Pawat tersenyum dengan menatap lelaki di hadapannya itu.

Ia genggam jemari nata menyalurkan perasaan tenang walaupun sebenarnya perasaan dirinya sendiri sangat tidak nyaman, banyak hal yg sedang ia fikirkan termasuk kondisi joke yg baru saja ia ketahui hari ini.

Ada perasaan bersalah namun ia juga merasa jalan ini adalah pilihan yg tepat untuk rencana yg sedang ia jalankan sekarang .

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang