23

308 30 0
                                    

Nata duduk pada sofa kamar joke yg mengarah jelas kearah balkon yg terbuka memperlihatkan indahnya langit malam.

Nata usap perlahan air matanya yg menetes membasahi pipi dengan tubuh yg sedikit bergetar karna kejadian di kolam renang tadi, sesungguhnya apa yg dirinya ucapkan tadi bukanlah ucapan yg ia inginkan akan tetapi apa yg phuwin ajarkan semalam.

" Sayangg..... " Sapa joke dengan berjalan mendekati sang kekasih dan memeluk pundak nata dari belakang

" Hmm, phi dari mana?? "
"Bukankah tadi phi mandii?? "

" Benar aku sudah mandi dan turun kebawah untuk membuatkan mu ini" Ungkap nya sembari meletakkan nampan berisi orange juice dan potongan buah yg tadi ia letakkan di atas nakas .

"Ada apa hmm? "
"Wajah mu terlihat muram" Tanya joke dengan duduk di samping sang kekasih lalu ia mengusap pipi lembut nata

"Tak apa, aku hanya senang dengan aktivitas hari ini" Ujar nya berbohong

"Maafkan apapun yg maee ucapkan naaa"
"Lambat waktu maee pasti akan menyukai dan merestui hubungan kita "  Ucap joke

" Tak masalah, aku sudah terbiasa dengan semua ini"

"Ayooo di minum, orange juice ini ku buatkan spesial untuk kesayangan ku" Ucap joke dengan menyodorkan gelas minuman tersebut

Mereka duduk berdua dan berbincang bersama, membahas pertama kali pertemuan mereka lalu beberapa hal yg lucu.

........

"Aku tidak menyangka bahwa lelaki itu bisa berkata seperti itu kepada mu maee" Ucap thanya

"Sungguh tidak tau sopan santun" Ujar nyonya alexia dengan menatap penuh emosi

Ketika mereka sedang serius berbincang joke berjalan cepet ke arah mereka lalu berdiri menatap kedua wanita yg juga menatap terkejut dirinya.

"Maeee tidak bisakah kau bersikap lebih baik kepada nata? " Nyonya alexia yg mendengarkan ucapan sang putra hanya menatap sinis

"Dia saja tidak mempunyai sopan santun ke maeee"
"Phi joke bag...... "

"Bisa kau tidak ikut campur dalam urusan keluarga ini?? "
"Kurasa maee terlalu memberimu kebebasan dan membuat mu bertindak melebihi batasan" Ucap joke sinis

Thanya yg melihat itu hanya menatap tajam pria yg berdiri tak jauh dari dirinya tersebut.

" Maee , tolong kenal dia terlebih dahulu sebelum kau memperlakukan nya dengan buruk"

Nyonya thanya yg mendengar itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati sang putra.

Plak.......

Satu tamparan melayang di pipi sang putra, joke menatap tajam dengan memegang pipinya yg memanas ke arah sang mae sedangkan thanya langsung berdiri dari duduk nya dan menatap penuh terkejut ke arah ibu dan anak tersebut.

"Maee melahirkan mu bukan untuk menjadi anak yg kurang ajar seperti ini joke"
"Mungkin apa yg kau ucapkan tentang dirinya benar adanya, lelaki itu terlihat lugu dan baik namun..... "

hanya menayap menatap terkejut dengan apa yg wanita paruh baya tersebut ucapkan ketika ia memuji kebaikan natachai.

"Namun kau tau benar bahwa keluarga ayyuthaya membutuhkan keturunan untuk penerus semua bisnis ini" Ucap nyonya alexia melanjutkan ucapannya

" Kau tau benar bagaimana kondisi phoo mu, dan maee juga tak akan sanggup melanjutkan bisnis ini sendirian dengan segala rival bisnis kita di luaran sana"
" Namun jika kau masih Bersikeras untuk bersamanya silahkan nak, maee tidak akan menahan "
"Mungkin sudah takdir ku untuk memiliki jalan takdir yg sendirian" Ucapnya lagi lalu menatap ke arah joke yg juga menatap dirinya, ia menepuk lengan sang putra lalu berjalan pergi dari sana meninggalkan sang putra.

"Kau akan tetap egois dan tetap memilihnya phiii? "
"Lelaki tidak memiliki sopan san.... " Ucapan thanya berhenti ketika joke menatap tajam ke arah dirinya dan berlalu pergi meninggalkannya sendirian di sana tanpa sepatah kata ucapan apapun.

"Ishhh menyebalkan" Gumamnya sendiri lalu beranjak pergi dari sana.

.........

Nata sedang duduk sendirian di balkon kamar joke sembari menelfon phuwin yg sedari tadi sibuk mengirimkannya pesan untuk bertanya tentang keadaannya.

"Phiii jika bibi benar benar melewati batas nya kau harus melawan naa"
"Jangan diam okeee, bibi memang terk... "

"Tak ada masalah apapun kok amannn" Ucap nata memotong ucapan phuwin.

"Bagus deh kalo gitu"
"Phii jangan sungkan untuk berbagi cerita ke phuwin naaa apapun itu okee naaa" Ucap phuwin di sebrang telfon

"Tentu" Ucap nata dengan senyum manisnya dan mematikan telfon.

Tangan kekar melingkar apik di pinggang nata, joke memeluk erat sang kekasih dari samping dan menyandarkan kepalanya di pundak nata.

" Telfon phuwin? "

"Hmm, sedari pagi ia rewel mengirim ku pesan beberapa " Jelas nata dengan mengelus kepala joke

"Tidur yukk" Ajak joke

" Nata pulang saja naa, nata.... "

"Tak apaa, lagi pula besok pagi kita akan kepantai kannnn pakai saja pakaian ku hmm"
"Ini pun juga sudah malam, menginap lah disini" Rengek joke

Nata terkekeh lucu mendengar rengekan sang kekasih, ia mengangguk kan kepala tanda setuju joke yg mengetahui itu tersenyum senang lalu mengendong tubuh nata dan meletakkan nya di atas ranjang.


TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

COMPLICATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang