Dua hari lagi

2.5K 279 10
                                    

🕵️‍♂️👩‍💻

Ijal berhasil mendapatkan lokasi di mana Bowo berada dari informasi Wartoyo, tetapi pria itu minta tak dibawa-bawa dalam kasus ini. Ijal bisa memastikan hal itu.

Ia kerahkan anak buahnya menangkap Bowo secepatnya, sementara ia pulang untuk istirahat karena luka dibahu masih terasa nyeri.

Harum masakan tercium, Ijal berjalan pelan ke arah dapur. Audrina memasak tapi sembari menatap layar ponsel yang menayangkan video tutorial masakan.

Senyum Ijal mengembang, terlihat Audrina berusaha menjadi istri idaman.

"Dor!" Ijal mengejutkan Audrina sampai melompat ditempat.

"Jal!" teriaknya lantang. "Kalau tumpah gimana!" Sangar sekali raut wajah Audrina.

"Sorry," cengir Ijal. "Masak apaan?" Ijal bersandar pada meja dapur, mengintip masakan Audrina.

"Tumis daging paprika, tadi saya ke supermarket, eh ada diskon daging tipis. Eh, Jal, saya juga bikin es jelly kelapa, ada di kulkas." Audrina menunjuk dengan dagu.

"Katanya ngantuk, malah ngelayap." Ijal mendekat kulkas, ia melihat wadah mangkuk besar lantas meraih gelas kecil. Dengan centong ia tuang es jelly ke gelas tadi.

"Tadi mendadak ngantuknya ilang, yaudah saya belanja. Struk belanja di meja tuh, bukti saya nggak belanja aneh-aneh." Audrina menumis lagi, kemudian mencicipi. Dirasa sudah pas kompor dimatikan.

Audrina lanjut menata meja makan dengan piring-piring. Karena sudah hampir malam, keduanya langsung makan.

Ijal merasakan masakan Audrina pas, tak ada yang kurang. Ia nikmati dengan semangat. Audrina justru terlihat kurang nafsu.

"Jal, enak nggak?"

"Enak. Besok bekelin saya ini, Dri, bisa nggak?"

"Yah, habis dagingnya. Saya kejar sapi dulu gimana?" canda Audrina. Ijal tertawa pelan. "Jal, gimana Bowo? Ketemu?"

"Ketemu. Tim saya lagi ke lokasi buat nangkep dia. Kamu gimana? Udah tau harus apa?"

Mereka sama-sama meletakkan sendok dan garpu ke piring. Audrina mengangguk. "Saya udah kirim surat resign ke Mbak Magdalena. Tinggal tunggu respon dia. Mbak Magda curiga nggak suaminya nggak pulang?"

"Tenang, Eja udah kita suruh info ke Magdalena kalau dia harus keluar kota mendadak. Keterangan Eja berbelit padahal bukti udah jelas ada."

"Pengacara gimana? Eja punya hak itu, kan?"

"Punya. Tapi nanti, saya tahan dulu. Lagi pula kalau agensinya tau Eja ditangkap polisi, saya yakin mereka milih angkat tangan."

Benar juga, dari pada terendus media dan bisa menyebabkan kerugian besar. Agensi model memilih lepas tangan pasti, apalagi bukti nyata memang mengarah ke Eja.

"Setelah Eja, Magda dan Bowo resmi bersalah, baru kita kasih tau agensi Eja. Selanjutnya terserah mereka mau di infokan ke media atau silent."

Audrina menyendok makanan lagi, "Mbak Magda menurut kamu curiga nggak mendadak saya resign?"

"Nggak kalau alasan kamu logis." Ijal juga lanjut makan lagi.

"Saya kasih alasannya memang karena permintaan kamu sih, Jal."

"Baguslah, kasih alasan lagi kalau kamu lagi hamil dan saya larang kerja."

Hamil lagi hamil lagi, Ijal ngebet dipanggil Ayah kayaknya.

"Iya juga, ya. Intinya jangan sampai dia curiga, kan?"

"Betul."

Selesai makan malam, Audrina merapikan dapur. Sedari tadi berpikir apa ia harus membahas tentang Pingkan atau tunggu Ijal cerita.

Secret Service  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang