Info.
Saya dapat informasi dari pembaca, kalau judul ini mirip sama salah satu penulis yang akunnya gak ketemu/gak kebuka. Bedanya si tokoh lagi Spy dan nyamar, lalu tokoh ceweknya mahasiswi yang dinikahin juga lalu mereka jadi ikut mecahin kasus.
For sure, this is pure my idea. Bukan ATM juga. Saya sendiri nggak tau siapa penulis itu. Teman² pembaca saya pasti paham gaya penulisan saya kayak gimana. Garis besar cerita yang sama banyak, karena fiksi itu bebas asal bukan JIPLAK.
Anyway, terima kasih buat temen² yang ikutin cerita² saya, ya. Makasih udah betah nunggu update-tan setiap hari 👌🥰
_____
"Jal, bisa akses ke ruang arsip?" bisik Audrina saat suaminya menghampiri setelah keluar dari kantor.
"Belum. Nanti saya cari cara. Kamu mau ikut ke makam Yudhis?" bisik Ijal juga.
"Mau."
Keduanya berjalan ke parkiran mobil, tapi Ijal dipanggil komandannya. Ia menoleh, menyapa memberi hormat dengan menempelkan tangan kanan pada pelipis kanan.
"Kamu masih cuti, kenapa ke sini?" tegurnya.
"Masih, Ndan. Lagi cari sesuatu di meja kerja."
Raut wajah komandan terlihat curiga, ia lantas mengajak Ijal ke sudut gedung. Audrina juga mengikuti, karena tak dilarang juga.
"Apa kabar Audri," sapa komandan.
"Baik, Pak." Audrina tersenyum tipis.
"Jal. Jujur sama saya. Tadi saya lihat kamu keluar dari ruang arsip. Cari apa?"
Aduh, ketahuan. Ijal pun jujur, lantas komandan menghela napas panjang. "Kamu yakin bisa ungkap?"
"Yakin, Ndan, walau butuh waktu lama."
Komandan mengangguk satu kali. "Yasudah, lanjutkan. Yudhis sahabat kamu, dia anak didik saya waktu kami masih satu tim. Jaga diri kamu, khawatir memang pelaku bukan orang sembarangan. Bisnis human traficking biasanya didalangi orang-orang berduit yang seringnya meremehkan profesi kita, Jal."
"Siap, Ndan!" Ijal memberi hormat lagi.
"Ya. Saya pulang dulu. Hati-hati, ya, Jal." Tepukan di bahu Ijal membuatnya memiliki keyakinan teguh bisa mengungkap siapa pembunuh Yudhis.
Audrina dan Ijal pulang ke rumah. Sekembali dari Bandung dua hari lalu, Audrina membersihkan rumah dari hal-hal mistik. Ia menemukan buhul yang diinfokan Eyang kakungnya, langsung ia bakar dan pagi hari tadi Ijal mendapat informasi dari seseorang jika Pingkan dilarikan ke rumah sakit karena mendadak sesak napas seperti tercekik lehernya.
Audrina hanya bisa miris mendengar itu. Sudah hal wajar, pelaku ilmu hitam pada akhirnya akan terkena imbas dari apa yang ia kirim ke target. Kekuatan doa lebih hebat dari pada jin sesat seperti apapun.
Akan tetapi, baru saja Ijal dan Audrina setengah perjalanan untuk tiba di rumah, Ijal dihubungi ayah Pingkan. Bertanya apakah Ijal bisa ke rumah sakit menemui Pingkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Service (✔)
RomanceJadi intel itu berattt! Saking beratnya, seorang Ijal sampai harus diberhentikan dari kedinasan karena terlalu kasar dengan pelaku kriminal bahkan melupakan urusan pernikahan. Hingga suatu hari ia diminta berdinas kembali tapi dengan banyak syarat d...