8. Claudera De Inglid

594 100 12
                                    

.
.
.
.

3 Minggu berlalu begitu cepat, berita bahwa kaisar mengambil selir baru yang memiliki wajah seiras kaisar sebelumnya benar-benar menggegerkan seisi kerajaan. Tak cukup karena nama dan wajah sang selir yang hampir seiras dengan kaisar sebelumnya, namun juga fakta bahwa ia adalah selir pria pertama di kerajaan! Itu benar-benar menjadi buah bibir baik di kalangan bangsawan maupun masyarakat menengah hingga bawah.

Semua orang merasa penasaran, apalagi karena selir baru itu masih ada di pos perbatasan bersama Claude sampai serangan monster mereda. Banyak yang berspekulasi bahwa selir baru ini adalah seorang rakyat jelata karena kabar bahwa ia berkelana dari tempat yang jauh sudah menyebar dengan pesat.

Itu membuat para bangsawan angkuh merasa diri mereka lebih tinggi derajatnya dan menunggu kepulangan kaisar bersama selir itu untuk memberinya 'Sambutan' ala bangsawan.

Yah, mereka tak tau akan berurusan dengan mulut setajam pisau bedah_-"

Ku harap mental para orang kolot dan angkuh itu bisa tetap terjaga mengingat sifat Anastacius semenjak bereinkarnasi di masa depan benar benar jungkir balik dari sifatnya yang sebelumnya. Aku yakin, jika tidak hati mereka yang tertohok, pasti meja dan kursi yang di lempar oleh Anastacius untuk membungkam mulut sialan mereka.

Sore itu, setelah usai mengobati beberapa prajurit, Anastacius tampak tengah beristirahat sembari memakan kue miliknya. Pipinya mengembung lucu bagai hamster yang makan tiap kali ia mengunyah. Matanya yang berbinar cukup untuk memberitahu perasaannya yang tengah bungah bahagia meski hanya karena beberapa kue coklat.

Beberapa bekas gigitan dan kemerahan tampak menghiasi lehernya. Salahkan Claude, kaisar itu benar benar tak punya ampun tiap malam. Untung saja Anastacius masih kuat, jika tidak, mungkin Anastacius sudah meledakkan pos pertahanan ini karena kesal.

"Apa kau menginginkan kue lagi tuan Inglid?" Tanya seorang dayang, ia adalah dayang yang di perintahkan Claude untuk melayani Anastacius dengan segala keperluannya.

"Aku ingin kue strawberry, lalu macaron dan pie susu!!" ucap Anastacius dengan mata berbinar seperti anak kecil. Dayang berambut pirang dengan netra hijau itu tersenyum dengan rona tipis yang muncul di pipinya 'kyaahh!! Imutnya, pantas saja yang mulia menjadikan tuan Inglid sebagai selir. Ia memang menggemaskan dan naif' batin dayang itu bergegas pergi untuk membawakan kue yang Anastacius minta.

Anastacius kembali menikmati makanannya, ia menyender di sofa yang ia duduki sembari mendengus pelan dan menurunkan kue di tangannya. Pria itu bangkit, berjalan menuju jendela di kamar itu kemudian membukanya. Netra safir keemasan miliknya melirik ke arah bawah, menatap sosok mungil dengan tudung menutupi wajahnya. Beberapa helai pirang mengintip dari balik tudungnya.

"Aku sebenarnya curiga karena aku mencium bau bocah tiran di sekitar sini, ternyata benar. Bagaimana kau bisa kesini hum?" Ucap Anastacius, ia menopang dagunya sembari tersenyum pasrah, menatap sosok mungil itu yang mulai membuka tudung jubahnya.

"Kakak kabur terlalu lama sih, aku jadi mengejar kakak." Surai pirang itu sedikit berkibar oleh angin, sepasang netra merah bagai berlian murni menunjukkan kilap bening di dalamnya.

Anastacius mendengus geli, ia mengulurkan tangannya keluar untuk menepuk kepala bocah itu yang tertunduk dengan pipi merona. "Yah, ada orang yang mendorongku ke dunia ini. Ngomong ngomong, bagaimana kau bisa ke dunia ini juga?"

"Hantu di rumah membantuku membuka sekat" ucap anak itu, ia melompat masuk melewati jendela kamar dan berjalan mendahului Anastacius yang bergegas mengekorinya.

"Aku sudah memperingatkan mu untuk jangan terlalu dekat dengan hantu di rumah" ucapnya

Tapi sang adik hanya mengendikkan bahu lalu melirik ke arah sang kakak. Netra merah permata miliknya sekilas mengeluarkan cahaya merah bagai darah segar, bertubrukan dengan kilap emas di mata Anastacius saat anak itu berkata "aku lebih ingin mendengar alasan kenapa kakak malah menikmati tempat ini"

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang