13. Athanasia dan Jennete

499 113 26
                                    

Anastacius berbalik pergi meninggalkan Claude dan Roger yang sama sama berkeringat dingin dengan wajah pias. Yang satu takut di eksekusi, sementara yang satu takut jatah melayang pergi. "T-tunggu! Kau mau kemana?! Kau berkata akan memastikan ku istirahat dan makan!"

"Makan saja sendiri! Kau punya tangan. Yang jelas aku takkan menemuimu jika kau tak menurutiku" erang Anastacius berjalan pergi menyisakan Claude yang menoleh patah-patah ke arah Roger dengan mata menyala terang seolah siap menembakkan sinar lasernya. "Semua salahmu sialan..." Geram kaisar itu dengan asap yang mendesis keluar dari bibirnya. Ia menarik kerah baju Roger dengan kuat, memaksa pria itu bangkit dengan keringat dingin bercucuran dan wajah membiru serta roh yang lepas dari tubuhnya.

'mati aku' batin Roger

Claude menggeram, kaisar itu mengeratkan tarikannya pada kerah baju Roger dan menatapnya tajam. "Kali ini aku melepaskanmu karena keinginan selirku. Tapi lain kali, pastikan kau menjaga mulut busukmu itu sebelum menyinggung dirinya" ia melepas tarikannya menyebabkan Roger terjungkal jatuh ke belakang. Duke itu mengangguk dengan wajah pucat, hanya mampu menatap Claude yang menatap hubur santan di nampan yang kini telah menjadi dingin karena terlalu lama di diamkan 'dia sudah menyiapkannya..aku tak boleh menyisakan sesuap pun' batin Claude tersenyum miris.

Ia pasti akan muntah karena bukan Anastacius yang menyuapinya makan. Dan ini semua salah Mikey-, ekhem! ROGER MAKSUDKU!!

Kaisar itu menatap tajam Roger sekali lagi lalu mengusirnya dengan gerakan tangan. Itu di sambut cepat oleh Roger yang segera bangkit dan bergegas pergi dari sana dengan tergesa-gesa. Meninggalkan Claude yang berusaha menghabiskan bubur santan itu meski merasa mual sekali lagi.

Berkali-kali ia hampir muntah, tapi ia tak mengizinkan itu terjadi. Ia terus menjampi-jampi dirinya dengan kalimat yang sama bahwa ia tak boleh membuang sedikitpun makanan yang di siapkan Anastacius atau pria itu akan makin kesal padanya.

Tapi kalau di pikir lagi...

Salah Klod apa?:(

Ini semua salah mi-ekhem! Roger..kenapa harus Klod yang nanggung?:(

Kaisar itu terus menelan makanannya dengan wajah pucat, Felix yang masuk ke ruangan itu karena mendengar kekacauan hanya bisa terbengong dengan wajah pucat. Awalnya ia ingin membujuk rajanya itu untuk berhenti makan jika ia merasa mual. Tapi Claude langsung menatapnya tajam dan berkata bahwa ia akan memakan apapun yang di berikan selirnya meski itu berupa sepiring batu kerikil dan aspal panas.

'yang mulia kan bukan dukun sakti mandraguna' batin Felix meringis pasrah dan memilih mundur sebelum terkena virus Claude yang jiwa bucinnya mulai mengakar kuat.

Dan ya, inilah awal kesengsaraan Claude yang kehilangan guling hidupnya di mulai. 2 Minggu berlalu, selama itu juga Anastacius menjauhinya. Mereka benar benar pisah ranjang. Tapi bukan berarti mereka pisah kamar. Jika kau berpikir Anastacius ngambek dan tidur di sofa, maka jawabannya tidak! Ia menendang Claude dari ranjang dan membuat kaisar itu tidur di sofa. Kadang jika sudah sangat marah, Felix takkan terkejut karena melihat kaisar mereka menikmati secangkir kopi panas sembari berjongkok di depan pintu kamar setelah di usir keluar hanya dengan bantal dan selimut tebal.

Sungguh estetik sekali rajaku ini -Felix yang tertekan

Lalu saat di siang hari, Anastacius takkan menyapanya. Pria itu jelas sedang protes bahkan tak mengindahkan panggilan Claude yang pura-pura sekarat.

Claude sendiri juga harus menahan siksaan karena mual dan muntah yang terus di alaminya. Ia sudah berusaha dengan memindahkan Athanasia ke kamar mereka, menaruh bayi berusia beberapa bulan itu di keranjang bayi baru yang di pindahkan di istananya.

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang