23. Tentang Penyusup itu

381 79 4
                                    

Kedatangan Claudera cukup mengejutkan bagi semua orang, terlebih karena anak itu membawa Tora masuk ke istana. Awalnya Claude menolak, tapi melihat Anastacius menangis, ia lebih baik membiarkan kucing besar itu masuk atau ia yang keluar dan tidur lagi di atas pohon kelapa. Kau tau sendiri Claude punya trauma tidur di luar saat Anastacius marah bukan? Dia memang kaisar, tirani yang naik tahta karena melakukan kudeta. Pria yang di takuti musuhnya dan di cintai oleh pendukungnya. Tapi jangan lupa jika seganas apapun perang, Anastacius yang mengamuk dan melemparinya panci lebih mengerikan^^

Segarang apapun Claude, ingatlah motto hidup Anastacius yang di ajari oleh ibunya bahwa 'Ayo hidup sambil banting orang' mana berani sih Claude? Kan jadi takut kalau tiba-tiba Anastacius sakit dan yang terburuk adalah kalau anak di perutnya terpengaruh karena emosinya.

Bisa botak nanti Claude di Jambak oleh selirnya itu:(

Dan kini mereka tengah menikmati makan malam bersama. Claudera yang usai menghabiskan makanannya terlebih dulu terlihat menurunkan alat makannya dengan ekspresi yang sulit di jelaskan. Anak itu memperhatikan Claude dan Anastacius yang menyuapi kaisar itu dengan tangannya sendiri. 'manja sekali, kasihan sekali kakakku yang berharga harus terjebak dengan orang seperti dia sebagai suami, tunggu, secara hukum mereka belum menikah karena kakakku cuma selir, aku masih bisa menarik kakak pulang' batin Claudera saat melihat sisi manja Claude yang benar-benar tak tau malu.

"Hei, yang hamil kakakku, kenapa kau yang di suapi? Bukankah kau punya tangan?"

Claude memicingkan matanya kearah Claudera, menatap anak itu seolah memperingatinya untuk diam. Anastacius yang melihat kedua orang itu akan segera bertengkar lagi hanya bisa menghela nafas panjang dan berkata "Claudera..memang benar aku yang hamil, tapi yang melewati mual pagi adalah Claude. Dia tak bisa makan jika bukan aku yang menyuapinya, lagipula itu pantas ku berikan untuknya mengingat selama ini aku tertidur cukup lama"

Claudera tertegun, Claude pun sama. Kaisar itu tak mengira jika Anastacius akan memberitahu adiknya soal kondisinya sebelumnya. Anastacius koma terlalu lama dan Claude awalnya mengira tak mungkin selirnya itu membicarakan kondisinya pada adiknya yang masih kecil.

"Tidur cukup lama? Apa yang kakak bicarakan?" Ujar Claudera dengan mata terbelalak, nafasnya tercekat dan ia merutuki kebodohannya sendiri karena kurang peka. Padahal ia sejak tadi memperhatikan wajah Anastacius yang pucat. Mengapa ia tak sadar?! "Kak apa kau-

"Yah, aku tak sadarkan diri selama 3 bulan. Aku baru bangun siang tadi kebetulan saat kau tiba-tiba datang" bagus, sekarang roh Claudera sudah menguap dan lepas dari tubuhnya menjadi asap yang melayang ke udara. Tinggal menunggu ia mengambil kendali jet tempur dan mencari keberadaan pelaku dengan cara yang meriah.

"Itu kelalaian ku karena membiarkan serangga menyusup ke dalam istana ku. Tapi aku bersumpah akan membunuhnya sendiri" ujar Claude menghela nafas panjang, pria itu memijat pelipisnya sendiri sembari berpikir keras. Selama ini ia sudah mencari penyusup itu, mengapa ia tak bisa menemukannya sedikitpun?! Jika yang penyusup itu incar adalah Claude karena ia seorang kaisar, mengapa justru Anastacius yang terluka?! Memang ada kemungkinan Anastacius bertarung sendiri melindunginya. Tapi Claude yakin ia merasakan bahwa sihir Anastacius cukup besar, tak mungkin penyusup biasa bisa mengalahkan ia meski pada saat itu ia sedang terluka. Itulah yang ia pikirkan dan selalu membebani pikirannya selama ini.

Anastacius memotong daging di piringnya lalu menyuapi Claude yang kembali membuka mulutnya seperti anak burung yang di suapi induknya. "Tidak, aku yang akan membunuhnya" ujar Anastacius hampir membuat Claude tersedak. Pria manis itu tampak mendatarkan ekspresinya, sesuatu yang baru pertama kali Claude lihat. Sekilas netra safir keemasan milik Anastacius menunjukkan lambang matahari yang seketika hilang setelahnya.

Berbeda dengan Claudera yang paham dan langsung menunduk karena mengerti kakaknya tengah bicara. Claude justru menarik tangan Anastacius dan berkata "kau terluka dan kau tak berdaya karena penyusup itu. Jika kau ingin membunuhnya, boleh. Tapi aku yang mengejarnya untukmu"

"Sampai kapanpun kau takkan bisa menemukan orang itu, nyatanya yang ia incar memang diriku bukan dirimu" Claude tertegun, tangannya terkepal dengan erat saat ekspresinya menunjukkan ekspresi yang sama dengan Anastacius. "Jadi itu alasannya? Aku ingat kau pernah mengatakan bahwa kau tengah mengejar seseorang, tapi aku tak menyangka akan seperti ini"

Kaisar itu bangkit dari posisinya duduk dan melenggang pergi begitu saja. Sepertinya dia marah dan meninggalkan Anastacius juga Claudera yang menatapnya pergi dalam keheningan.

"Apa tak apa? Dia ngambek tuh" ujar Claudera sembari menatap Anastacius yang terdiam. Pria manis itu terlihat menghela nafas pasrah dan tersenyum tipis dengan paksaan "tidak apa, aku akan bicara lagi dengannya. Dia itu memang keras kepala seolah ia masih bocah. Dia akan tenang setelah aku bicara padanya" ucapnya lalu bangkit sembari memegangi perutnya, ia menatap Claudera yang ikut bangkit dari kursinya kemudian berkata"pergilah istirahat, dayangku akan mengantarmu ke kamarmu" ujarnya lalu pergi menyisakan Claudera yang menghela nafas panjang.

Sebenarnya anak itu masih sangat tak mengerti kenapa Anastacius melakukan ini semua. Jika membicarakan soal lini masa, jelas era mereka dan era ini sangat jauh berbeda. Dan melihat Anastacius sangat kukuh tetap disini untuk mengejar seseorang sungguh mencurigakan. Tapi Claudera bisa apa? Tunggu-, lebih tepatnya apa Claudera peduli? Yang ia lakukan hanya mengikuti kemana kakaknya pergi dan akan menyetujui apa yang ia ingin lakukan. Anak itu berdiri dalam keheningan sembari menatap Anastacius yang pergi dari ruang makan. Ekspresi Claudera tampak sulit untuk di jelaskan, anak itu mengusap bahunya sendiri dan berkata dalam hatinya 'bahkan jika harus melangkah menuju neraka, akan ku ikuti kakak.' batinnya

Sementara itu di sisi lain Anastacius tampak memasuki kamarnya, ia melihat Claude duduk di tepi ranjang dengan wajah datar dan sorot mata yang menunjukkan kekesalan. Dengan tenang dokter itu melangkah menghampiri sang kaisar, tangannya terulur mengusap rambut Claude yang terdiam tanpa mengatakan apa-apa.

Untuk beberapa saat Claude terdiam, tapi setelah itu tubuhnya mulai gemetar dan tangannya mulai melingkari pinggang Anastacius saat ia membenamkan wajahnya pada perut sang selir yang merengkuh kepalanya.

".....aku baru tau kaisar yang berjuluk tirani karena melengserkan kakaknya sendiri akan menangis saat memeluk selirnya yang tak berdaya ini" ucap Anastacius sembari terkekeh pelan, ia mengelus kepala Claude dengan lembut sembari memejamkan matanya.

Suara isakan terdengar, dan tak perlu menjelaskan apapun, Anastacius sudah tau jika adik di kehidupan pertamanya itu tengah menumpahkan emosinya.

Anastacius menghela nafas panjang dan mendudukkan dirinya di samping Claude, membiarkan kaisar itu menangis sembari memeluknya dengan erat. Sungguh Anastacius tak terlalu memproses semuanya secara rinci, ia selalu berpikir jika Claude hanya mempermainkan dirinya. Tapi Anastacius memahami satu hal bahwa Claude takut kehilangannya.

"Kau tau Claude? Aku selalu di landa oleh keraguan" Claude gemetar dan mengeratkan pelukannya, kali ini lebih erat saat ia mendongak dan menatap lurus ke arah mata Anastacius seolah berkata untuk jangan mengatakan kalimat itu "jangan mengatakan hal itu, itu mengerikan.."

Anastacius menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum kaku "apa yang kau maksud mengerikan hum?aku hanya mengatakan sesuatu"
.
.
.
.
"Anastacius De Alger Obelia mengatakan hal itu sebelum akhirnya ia mati berlumuran darah di tanganku. Jadi jangan mengatakan hal yang sama karena kau adalah Anastacius De Inglid, bukan dia"

"........."

"Bisakah kau tetap disini bersamaku Anastacius?"

".....kau bicara hal aneh lagi, tolong istirahatlah. Aku tau kau lelah karena memikirkan penyusup itu"

TBC
Jangan lupa vote nya minna

Btw jangan lupa mampir ke book Sky or Crown yang versi baru yaa(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang