"melihat reaksi anda, sepertinya anda tak tau itu" ucap Roger, ia menatap Anastacius dengan tatapan seolah pria itu adalah serangga dan menunggu reaksinya. "Yang mulia sebelumnya memiliki selir yang melahirkan seorang putri yang kini di taruh di istana Ruby"
"Sepertinya ada orang yang ingin lidahnya terpotong hari ini" ucap Claude, ia menatap tajam Duke itu sembari mengeratkan pelukannya pada pinggang Anastacius yang tampak tenang. Pria itu tak terkejut, ia tau Roger ingin memprovokasi dirinya dan ingin mengatainya tak mampu memberikan keturunan pada kaisar mereka.
Dokter itu dengan tenang mengetuk meja kerja Claude dengan tangannya, menghentikan Claude yang hendak bicara dengan menaruh jari telunjuknya pada bibir sang kaisar. "Aku tau itu, Dayangku sudah menceritakan itu. Lantas apa aku tampak peduli? Putri Claude juga putriku" ucap pria itu tersenyum dengan tenang, berhasil membuat Roger terbelalak dengan tangan terkepal erat. Jadi begini Anastacius sebenarnya? Roger sepertinya salah mengambil lawan. Ia baru saja menantang seseorang yang hidup dalam keluarga Inglid yang menentang kekalahan.
Ia bukan Anastacius yang dulu akan bekerja sama dengannya, ia adalah Anastacius yang akan menjeratnya dalam jebakan yang akan menghancurkannya. Karena Anastacius yang sekarang, akan melakukan apapun untuk melindungi Claude meski harus mengotori tangannya.
Roger mengepalkan tangannya dengan erat, ia menggertakkan giginya dan berusaha menenangkan emosinya. Dengan helaan nafas pelan, ia berhasil mengendalikan emosinya. Pria itu berdehem sembari membenarkan posisi dasinya. "Saya minta maaf atas kelancangan saya. Saya sudah menyinggung bunga kaisar"
"Tentu saja, aku tak merasa tersinggung karena kau begitu tau diri akan posisimu" ucap Anastacius tersenyum hangat sembari menyentuh bibirnya dengan lembut, netra safir keemasan miliknya menatap dingin ke arah Roger. Terlepas dari ucapan dan ekspresinya yang hangat, jelas ia tengah menghina Duke itu secara terang-terangan.
Roger memaksakan senyumannya, ia kembali menatap Anastacius dengan binar jijik di matanya. Keduanya jelas tengah perang batin saat ini dan tak ada yang mau mengalah. "Ngomong ngomong yang mulia, apa anda mengingat Penelope Judith?"
"?!"
"?!"
Claude tersentak, bahkan Anastacius ikut sedikit terbelalak. Jadi begitu? Kali ini Roger akan mengatakannya sekarang? 'sepertinya rencananya berubah sejak kedatanganku ke Harem istana' batin Anastacius mengepalkan tangannya dengan erat
Ia tak mengantisipasi ini, sangat tidak mengantisipasi. Awalnya ia berpikir bisa sedikit lebih tenang karena Jennete takkan terlibat untuk kurun waktu beberapa tahun kedepan. Tapi apa ini?! Apa Roger ingin memperkuat posisi Jennete dengan membuka identitasnya lebih awal?!
'apa dia khawatir posisi Jennete akan anjlok karena Claude lebih memperhatikan ku?! JADI SEKARANG INCARANNYA BUKAN ATHANASIA TAPI AKU?!' batin Anastacius histeris sendiri. Pria itu menggigit jarinya sendiri sebelum akhirnya menyeringai dengan binar buas di matanya 'bagus, jika begitu aku bisa menemukan Aethernitas lebih cepat. Kemarilah orang bodoh, aku akan menggali kuburanmu' batin pria itu.
Jika kau tak mengerti, maka anggap ini permainan yang sederhana. Apa yang di inginkan Roger adalah posisi. Athanasia adalah pengganggu karena ia putri kandung Claude. Dan kini ada pion ratu yang lebih mengganggu dan itu Anastacius. Memaksa ia untuk harus merubah seluruh rencana dan membuka identitas Jennete untuk mendapat hak dari kaisar lebih awal.
Anastacius mengerti itu, tapi ini justru membuatnya makin mudah mengejar bajingan yang di carinya.
Claude dengan ekspresi datar dan aura dingin yang menusuk menatap tajam ke arah Roger "aku terlalu baik padamu selama ini, jika bukan karena selirku menahanku bicara, aku sudah memenggal mu dengan tanganku sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret Message - WMMAP AU
Fanfic"Kali ini aku yang melindungimu" Anastacius De Alger Obelia, raja terburuk dalam sejarah kekaisaran Obelia. tak banyak yang tau bahwa ia hanya di rasuki dan menjadi korban leluhur egois mereka yang ambis akan balas dendam. Ia dilahirkan kembali di d...