10. Kembali ke Istana

534 114 12
                                    

Waktu berlalu cepat, kini matahari mulai tenggelam tergantikan oleh sang rembulan yang bersinar dengan cahaya remang di atas langit berbintang. Rombongan pasukan dengan beberapa kereta kuda terlihat siap pergi dari pos perbatasan untuk kembali ke istana.

Terlihat Anastacius dengan jubah berwarna biru yang memiliki bulu putih sebagai penghangat dan pita di bagian lehernya tengah berdiri di depan pintu masuk kereta kuda. Ia menoleh pada Zelda yang menyerahkan satu keranjang berisi kue dan air minum untuk perjalanannya. Ia sengaja membawa itu, karena ia akan satu kereta kuda dengan Claude yang tak mau menelan sesuap pun makanan sejak tadi pagi. Anastacius berencana menyumpal mulut sang kaisar dengan makanan jika kaisar itu tetap tak mau memakan apapun.

"Terimakasih"ucap Anastacius

"Jika tuan membutuhkan ku, aku ada di kereta kuda pekerja" ujar Zelda membungkuk lalu pergi menuju kereta kuda yang lebih sederhana. Tempat dimana para pelayan berada.

Anastacius hanya mengangguk dan memasuki kereta kudanya, ia sudah di sambut dengan wajah Claude yang pucat saat pria itu duduk di bangku yang ada. Terlihat jelas rasa lelah dan letih di wajah tampannya. "Masih belum bisa makan?"

Claude menggeleng sebagai jawaban, ia menarik Anastacius duduk di sampingnya, memeluk pria itu dan membenamkan wajah di pundaknya. Lagi lagi Anastacius dibuat kebingungan dan pasrah. Adiknya saat sakit memang sangat lengket padanya. Ia ingat di kehidupan pertamanya dulu, Claude juga begini saat demam.

Tangan Anastacius dengan lembut mengusap kepala Claude, ia menoleh ke jendela kaca yang terbuka dan melihat Felix yang berkuda di samping pintu masuk kereta kuda. Kesatria itu ada disana untuk melindungi perjalanan mereka bersama prajurit lainnya.

Tok tok

Anastacius mengetuk kaca kereta kuda, menarik perhatian Felix yang menoleh dan mendekatkan kudanya pada sisi samping kereta kuda. "Ya tuan Inglid? Kau memerlukan sesuatu?"

"Selimut tambahan, sepertinya yang mulia sedang demam dan tak enak badan. Dia terus merengek padaku sejak sore ini" Wajah Felix memucat, ia mematung dengan roh yang hampir lepas dari tubuhnya. Claude? Merengek? Apa ia tak salah dengar?! Jika demam itu wajar, sejak pagi ini Felix sudah curiga karena melihat Claude sangat kelelahan dan lesu. TAPI MERENGEK?! ITU BUKAN JALAN NINJA ATAU JALAN MENUJU RUMBLING DUNIA ALA KLOD!!

"A-aah ya! Akan ku ambilkan!" Ucap Felix segera setelah sadar dari keterkejutan yang ia rasakan. Kesatria itu segera bergerak mundur untuk menghampiri kereta kuda para pekerja untuk menanyakan selimut tambahan untuk raja mereka.

Anastacius sendiri hanya mengangguk dan menutup gorden jendela kereta kuda mereka lalu memfokuskan diri pada Claude. "Ingin coba makan? Kau tak bisa membiarkan perutmu kosong"

Claude menggeleng, ia merasa akan muntah lagi jika ia memakan sesuatu. Itu membuat Anastacius berdecak khawatir. Kenapa membujuk Claude bahkan lebih sulit daripada membujuk Claudera dengan iming iming kartu kreditnya sebagai jaminan?!

"Sedikit saja ya?" Ucap Anastacius, ia membuka keranjang yang Zelda bawakan untuknya, mengeluarkan potongan kue strawberry untuk Claude makan. Ia memotong sedikit bagian kue itu dengan sendok lalu menyuapi Claude seperti bayi yang tak bisa makan sendiri. Awalnya, Claude ingin menolak, tapi bibirnya terbuka sendiri dan menerima tiap suapan dari Anastacius. Itu aneh, karena entah mengapa saat ia di suapi oleh Anastacius, ia tak merasa mual dan merasa jika makanan itu masih manusiawi untuk di makan.

"Benar begitu, sedikit lagi..buka mulutmu" ucap Anastacius dengan suapan kue terakhir. Claude membuka mulutnya, seperti anak burung menunggu di suapi induknya.

Anastacius terkekeh dan menyuapi suapan terakhir itu ke mulut sang kaisar, melihat kaisar itu mengunyah dan menelannya secara keseluruhan tanpa memuntahkan apapun dari perutnya, berhasil membuat Anastacius tersenyum penuh kemenangan"Lihat, kau bisa memakannya"

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang