16. Antusias semua orang

651 112 16
                                    

____

Tangisan Zelda dan Lily mulai mereda, tersisa hanya sedikit isakan mereka. Sementara kedua putri kecil Anastacius telah tertidur di pelukannya. Pria manis itu berbaring sembari memeluk kedua putrinya, membiarkan kedua bayi kecil itu meringkuk dan mendusel di pelukannya dengan pipi sembab menggemaskan.

Zelda dengan sesenggukan mengusap pipinya sedikit kasar "ugh-, hic.. tapi sungguh, kenapa anda bisa pendarahan begitu? Anda tidak sekarat dan terkena penyakit berbahaya kan?!"

Lily membekap mulutnya dengan wajah tak percaya. Asal kau tau, dua gadis ini belum tau kondisi Anastacius yang tengah hamil muda. Mereka masih berpikir jika Anastacius sakit atau yang lebih konyolnya lagi adalah sekarat.

Itu konyol, karena tak mungkin orang gila yang mengemut racun mematikan dengan wajah lugu akan sekarat hanya karena seutas pita ukur.

"Tuan Inglid! Jika anda membutuhkan apapun tolong beritahu kami berdua! Mulai sekarang kami tak akan membiarkan Anda berpindah dari kasur anda!" Ujar Lily sesenggukan

Claude mengintip dari balik pintu, masih menjewer kedua telinganya sembari sedikit cemberut dengan aura kesal menguar dari dirinya. Matanya memicing penuh persaingan pada Jennete dan Athanasia yang dengan nyaman mendusel di pelukan Anastacius'ugh, aku ingin kesana dan menggantikan posisi dua bayi itu..' batin sang kaisar dengan wajah dongkol.

Felix di sampingnya hanya mampu menghela nafas pasrah, mengusap pipinya yang memar bekas tamparan sendal keramat sang kaisar. 'lain kali aku jangan menyarankan hal apapun pada yang mulia mengenai tuan Inglid, cukup pipiku yang di tampar, aku tak mau jantungku ikut tertohok oleh yang mulia' batin kesatria itu bergidik ngeri dengan wajah pias. Ia melihat perubahan Claude yang signifikan, dari kaisar penuh wibawa yang di takuti juga di hormati semua orang. Hingga menjadi suami takut bini yang terpaksa tidur di luar kamar tiap kali istri mengamuk dan melempar tantrum padanya. Sungguh estetik bukan? Kurasa trend kaisar takut selir akan segera melejit di era peradaban ini.

'Kaisarku tak tertukar dengan sapi kurban kemarin kan?' batin Felix curiga. Kesatria itu menggeleng cepat dengan wajah pucat. Apa yang sebenarnya ia pikirkan?! Tak mungkin pria paling tampan dan sempurna di kekaisaran ini bisa tertukar dengan seekor sapi kurban!

Membayangkannya saja Felix tak mampu, apalagi jika benar terjadi seperti itu! Dengan menghela nafas panjang, kesatria itu memberanikan diri untuk berkata "kenapa yang mulia tak masuk saja? Tuan Inglid pasti tak keberatan. Lagipula ini kan istana milik anda"

"Dan membuatnya makin marah lalu menangis histeris hingga membuat kondisi tubuhnya melemah lalu mengancam janin di perutnya kemudian keguguran dan ia akan membenciku seumur hidupnya? Itu ide bagus, aku akan menyarankan namamu menjadi peserta sapi kurban tahun depan Felix. Ku rasa mereka punya pisau yang cukup tajam untuk menyembelih mu" Felix melongo, mengedipkan matanya beberapa kali dengan wajah pias seolah rohnya telah lepas dan melayang dari tubuhnya.

Sejak kapan Claude yang irit bicara mampu berceloteh sepanjang itu?! Terlebih lagi janin?APA FELIX KELEWATAN SESUATU DI SINI?!

Felix terbelalak dengan mata yang menunjukkan binar antusias bahkan Claude nampak menyesal karena mengatakan kondisi Anastacius tanpa sengaja pada ajudannya yang paling polos ini. "J-janin? Benarkah? Yang mulia apa anda akan punya anak lagi?" Felix bertanya dengan mata berbinar-binar, melupakan Claude yang masih menjewer telinganya sendiri dengan ekspresi datar andalannya.

Claude mengangguk sekali, tak mau lebih menanggapi Felix yang sudah terlalu antusias karena mendengar itu darinya. 'padahal aku berpikir kehamilan ini seharusnya tidak usah ada. Aku takut tubuhnya melemah' batin Claude, ia melirik ke dalam kamar dan terdiam saat melihat Anastacius tertawa kecil sembari berusaha menenangkan Lily dan Zelda yang masih sesenggukan.

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang