36. Mahkota Usang

303 59 9
                                    

Rosalia gemetar, wanita itu sudah sebulan terkurung di penjara bawah tanah. Gaun yang ia pakai masih sama dari gaun yang ia kenakan saat mendatangi pesta penyambutan Anastacius sebagai selir istana-, yah, itu tak berguna sih. Sekarang ia adalah permaisuri.

Selama di penjara Rosalia selalu di siksa, entah berapa banyak luka di tubuhnya. Claude sengaja menunda eksekusinya karena saat itu Anastacius masih koma dan saat pria itu menghembuskan nafas terakhir, perintah kaisar yang mutlak itu menjatuhkan hukuman final untuknya.

Tapi bukankah ini semua tak adil?! Setidak suka apapun Rosalia dengan kehadiran Anastacius, ia masih cukup waras untuk tidak meracuni bunga kesayangan Claude yang selalu di lindungi dan di cintai oleh semua orang!

Wanita itu bangkit dan meremat jeruji besi dengan erat, ia melotot ke arah Anastacius dengan nafas memburu cepat "apa alasanmu menjebakku hah?! Apa kau takut aku memberikan dukungan untuk Jennete di masa depan dan anak di kandungan mu tak memiliki kesempatan menaiki tahta?"

Anastacius menaikkan sebelah alisnya ke atas "tahta itu untuk Athanasia" ucapnya secara terang-terangan. Lagian Anastacius tak ingin anak di kandungannya nanti pusing dengan gelar dan jabatan. Ia akan membebaskan mereka ingin melakukan apa. Jika ingin masuk dalam perebutan tahta, maka itu terserah mereka. Yang Anastacius mau hanya kebahagiaan untuk semua anak asuh dan kandungnya.

Rosalia menggeram, urat-urat kecil timbul di sekitar wajahnya "SEKARANG KAU MEMBICARAKAN ANAK RAKYAT JELATA ITU! DIA BAHKAN HANYA SEORANG ANAK PENARI! KAU MENGASIHANINYA KARENA ANAKMU JUGA SEPERTI ITU! LAHIR DARI JALANG RENDAHAN SEPERTIMU"

"MEMANG BENAR HANYA JENNETE YANG BERHAK!"

"Tutup mulutmu" Penelope mengancam, gadis itu menatap tajam pada Rosalia yang tersentak dan mengerang penuh amarah "KAU ITU CUMA PELAYAN! BERANI SEKALI KAU MENYURUHKU DIAM?! SAAT AKU KELUAR DARI PENJARA INI, AKU AKAN MEMBERIMU PELAJARAN!!"

Anastacius menghela nafas panjang, ia mengelus perut hamilnya dan bergumam pelan "oh astaga, bayi di perutku akan mendapat pengaruh buruk jika terus seperti ini"

Penelope melirik Anastacius dan berkata "kau harus istirahat lebih banyak kau tau? Kandungan mu masih rawan"

"Aku tau itu"

Rosalia yang terabaikan merasa makin terhina, wanita itu menggeram penuh amarah. Seandainya ia bisa keluar dari sana, ia akan membunuh kedua orang di hadapannya ini! 'berani sekali mereka mengabaikanku?!'

Seringai keji muncul di wajah Rosalia. Ah benar, ia lupa satu hal. Kunci utama dan kartu AS yang ia simpan. Wanita itu gemetar, pupil matanya menciut menunjukkan kegilaan di dalamnya "apa kau tau Kaisar sebelumnya masih hidup? Dia ada di pihakku, sebentar lagi ia akan merebut kembali tahta dan membunuh kalian berdua! Bayi di perutmu akan di rebut dan di keluarkan paksa dengan membelah perutmu! Lihat saja! Benar! Lihat saja!"

Wanita itu mulai tertawa, merasa puas dan yakin ia akan menang. Tapi reaksi yang di tunjukan oleh Anastacius dan Penelope seketika menjadi datar.

"Pffth" Penelope terkekeh, perempuan itu mengeluarkan kipasnya dan membukanya, menggunakan itu untuk menutupi bibirnya yang menyeringai sembari menatap jijik ke arah Rosalia yang tercekat.

Anastacius ikut menggeleng pasrah, ia menyeringai sedangkan netranya menatap Rosalia dengan ekspresi jijik yang terlihat jelas. "Sungguh ironi sekali bukan? Dia berpikir dia ada di tempat yang aman" ucap Penelope, perlahan rambutnya berubah, menjadi warna coklat saat netra zamrud kehijauan miliknya bersinar dan memancarkan cahaya misterius yang menakutkan.

Sementara Anastacius menyeringai, netra safir keemasan miliknya berubah menjadi safir permata, rambutnya yang hitam pekat berubah menjadi pirang saat ia menyeringai bersama Penelope yang memeluk sebelah lengannya.

Regret Message - WMMAP AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang