Berani mengakui

27 7 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca @tsiapaajaa

"Gue ikhlas nan kalo endingnya gue dipenjara, seenggaknya gue udah pernah berusaha mendapatkan orang yang gue cinta"
~alfaro~

"Allah aja maha mengampun dan maha pemaaf, masa ciptaannya ga pemaaf?"
~Adnan Pratama Arzhad~

Selamat membaca semua!!!





Alfaro dan grance sudah sampai Semarang sekitar 04.00, mereka singgah disalah satu hotel di Semarang

Sekarang jam menunjukkan pukul 08.00, Alfaro dan grance sudah siap. mereka turun kebawah dan sarapan setelah itu mereka langsung menuju rumah Akira

"Grance, gue mohon jangan brutal" ujar Alfaro sambil memainkan handphonenya

Grance tersenyum miring "gue ga janji" balas grance

Alfaro menghempuskan nafasnya kasar "ck, jangan gitu kasian Akira" ucap Alfaro lagi

"Iya Al iya, gue juga tau batasan" balas grance lagi

Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Akira. Sebelum kerumah Akira Alfaro berhenti disalah satu caffe dan menghubungi Shafira, karena Shafira adalah anak buah Alfaro yang tahu bahkan dekat dengan Akira.

Setelah berbincang-bincang sedikit, mereka pun melanjutkan perjalanan. pada saat ingin masuk ke komplek rumah Akira mobil Alfaro dihadang oleh security.

Security itu menghampiri mobil alfaro, Alfaro membukakan kacanya memperlihatkan Shafira yang berada didalam mobil
"Oh mba Shafira" ucap security itu, lalu Shafira tersenyum dan mengangguk

"Iya pak, mau kerumah Ning Akira" balas Shafira

"Silahkan mba" lalu security itu membuka portal yang menghalangi mobil Alfaro

Selang lima rumah Alfaro, grance, dan Shafira sudah sampai dirumah Akira. Setelah Alfaro memarkirkan mobilnya mereka turun

Shafira jalan didepan mereka, Shafira mengetuk pintu rumah Akira perlahan

Tok...
Tok...

Akira yang sedang berberes di ruang tengah itu mendengar pintunya diketuk "siapa ya?" Ucapnya sendiri, karena Adnan sedang didapur

Akira jalan menuju ruang tamu, mengintip dari jendela dan membukakan pintunya karena ia kenal siapa yang datang "oh mba Shafira, tapi kok bawa siapa ya" ucap Akira lalu membukakan pintunya perlahan

"Assalamualaikum" ucap Shafira, lalu bersalaman dengan Akira

"Wa'alaikumussalam, mba Shafira" balas Akira

Akira menyeritkan dahinya "siapa dua orang ini?" Batin Akira

Memory ditolaknya berputar, tetapi semuanya buram. Akira memegangi kepalanya

"Ning? Ning kenapa?" Ucap Shafira memegang tubuh Akira agar tidak jatuh

"Gapapa mba, silahkan masuk" balas Akira, lalu mereka pun masuk kerumah Akira

"Sebantar" ucap Akira, lalu Akira menghampiri suaminya

"Mas, itu ada mba Shafira tapi bawa dua temannya" ucap Akira, Adnan sedang membereskan barang-barang mereka

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang