Kesedihan Shafira

29 7 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

"rasanya ga adil kalo kita bisa ketawa bareng-bareng tapi kamu sedihnya sendirian"
~Dara Salwa Naura~

"Duniaku terasa begitu hancur berkeping-keping saat ayah pergi. Aku merasa sangat terpukul karena kehilangan sosok ayah. Tidak ada lagi dekapan hangat sosok ayah yang akan aku rasakan, tidak ada lagi pendengar terbaik untuk setiap ceritaku, tidak ada lagi sosok yang selalu memanjakanku, dan rasa kehilangan lain yang menjelma dalam kesepian."
~Shafira Zalina Madia~

Selamat membaca semua!!!





Adnan dan Akira barusaja selesai mengurus shafira, Shafira dimaafkan oleh umi dan Abi tetapi tetap di beri hukuman sebagai rasa jera, karena shafira sudah melakukan hal tersebut.

Sekarang jam menunjukkan pukul 13.00 Adnan dan Akira duduk di sofa ruang tv, mereka sudah rapih dan sudah siap untuk berangkat kebandara

Mereka duduk diruang tv sambil memakan cemilan ringan, tidak tahu mengapa Azizah dan Abraham juga sudah rapih "Bunda sama ayah juga mau pulang ke malang" ucap bunda

Akira tersebut getir "ye, kenapa ga jaga rumah Akira aja sih bund" balas Akira

"Enak aja, bunda juga punya rumah ya" kata bunda

"Ayah banyak kerjaan juga sayang" sahut ayah

Dimana Abizar? dikamar Abizar masih belum keluar dari kamarnya, ia pulang bersama teman-temannya tidak bersama bunda dan ayahnya

Adnan yang sadar tidak ada batang kakak iparnya itu tentu bertanya "loh kak Abizar mana bund?" Tanya Adnan

Mata bunda langsung mengarah ke pintu kamar Abizar "tuh masih dikamar" jawab bunda lalu bunda duduk di sofa diikuti oleh suaminya

"Allahuakbar beneran ngambek sama bunda" batin Adnan

"Kayaknya Abizar ngambek sama bunda" sambung Abraham

"Karena bunda ga pernah mukul Abizar sampe Abizar umur 24 tahun ini bunda baru pertama kali mukul bukan mukul lebih tepatnya nampar" lanjut Abraham

"Berarti yang diomongin Abizar di GC itu bener" batin Adnan lagi

"Astaghfirullah bunda..." Ujar Akira sambil menggelengkan kepalanya

Bunda tersenyum merasa menyesal "ya udah sebentar, bunda samperin dulu" lalu bunda berjalan menuju kamar putranya

Bunda mengetuk kamar Abizar perlahan
Tok...
Tok...

"Ini bunda nak" ucap bunda diambang pintu kamar abizar

Didalam kamar abizar hanya terdiam, ia bangun dari tidurnya lalu membukakan pintu tanpa berbicara sepatah katapun

Setelah Abizar menutup pintu, abizar membaringkan tubuhnya di kasur sedangkan bunda menutup pintu kamar abizar lalu duduk di kasur Abizar

Abizar memainkan handphonenya bunda melihat sekilas pipi abizar ternyata masih merah

"Ututu anak bunda ngambek sama bunda?" Ucap bunda mengelus rambut Abizar

Abizar hanya diam tidak membalas apapun malah ia sibuk dengan handphonenya

Bunda merasa suhu tubuh putranya lebih hangat dibanding ia, ia lalu memegang dahi putranya dan ternyata benar Abizar demam "ya Allah kamu demam nak?" Tanya bunda, lalu hanya dibalas gelengan kepala oleh abizar

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang