Dua garis

37 7 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

Selamat membaca semua!!!





Seminggu pun berlalu, Adnan dan Akira hari ini pulang ke Indonesia. Mereka sudah bersiap-siap dan sekarang ingin menuju Bandara

"Sayang, kamu sudah siap?" Tanya Adnan sambil membawa kedua kopernya

Akira yang sedang memakai cadar itu mengangguk "sebentar mas," setelah sudah memakai cadar Akira dan Adnan pun turun ke lobby hotel.

Adnan memesan taxi, untuk menuju kebandara. Selang 15 menit taxi yang Adnan pesan sudah sampai mereka pun naik ke mobil taxi tersebut lalu jalan menuju bandara.

Setelah mereka sampai dan menuruhkan kedua koper mereka Adnan melakukan check in dan menunggu keberangkatan pesawat, lalu mereka masuk keruangan boording room.

Setelah kurang lebih 1 jam menunggu mereka akhirnya masuk ke pesawat.

*****

Abraham jalan dari ruangannya menuju ruangan anaknya. Ia ingin berbicara sesuatu pada abizar

Sesampainya di sana ia langsung membuka pintu ruangan anaknya, abizar yang didalam ruangan itu sedikit kaget karena ayahnya tidak mengetuk pintu ruangannya

"Astaghfirullah ayah, salam dulu dong" ucap abizar

Abraham pun keluar dan masuk lagi
"Assalamualaikum anak ayah" ulang Abraham

Abizar bangun dari duduknya "wa'alaikumussalam ayah, silahkan masuk" Abraham pun masuk keruangan putranya dan menutup pintu ruangan abizar

Abizar menghampiri ayahnya "ada apa yah?" Tanya Abizar

Abraham duduk di sofa ruangan abizar
"Sini duduk nak" jawab Abraham dan menepuk sofanya, abizar pun duduk disebelah ayahnya

"Nak, hubunganmu dan zeya sudah seminggu kan? gimana kamu nak jangan gegantung" ucap Abraham

"Engga ngegantung, tapi kata zeya. Zeya mau lanjut s2 yah" balas abizar

"Loh kalo emang zeya mau lanjut s2 om Richard harusnya ngomong sama ayah nak" ujar Abraham

"Kata zeya emang belum diizinin sama om Richard, tapi zeya pengennya S2 dulu" ucap Abizar

"Iya udahlah, coba lusa kita silahturahim ke rumah zeya" final ayah

Abizar mengangguk setuju "oke ayah, abizar siap-siap aja sih" balas abizar

Ayah pun berdiri "ayah balik keruangan ya, kerjaan ayah masih banyak" ucap ayah lalu Abizar pun bangun dari duduknya

"Oke ayah aku, semangat" balas Abizar, lalu Abraham tersenyum dan jalan menuju pintu

"Assalamualaikum" salam ayah

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab abizar

Abizar duduk di kursi kerjanya lagi "emmm, kalo dibilang udah ada rasa sama zeya sih belum ya. tapi gatau kenapa aku yakin dia jodohku" ucap Abizar sendiri sambil menata berkas-berkas yang sedang ia kerjakan

"Udahlah, ga perlu dipikirin banget. zeya bukan mahram nanti gue ga fokus ngerjain semua ini" ucapnya lagi sambil melihat tumpukan berkas-berkas yang harus ia kerjakan

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang