Konon Katanya (Yoongi)

1.4K 67 6
                                    

.
.
.
.

🧨🧨🧨🧨🧨

.
.
.
.





"Pengen makan bibir, pengen cubit tete', pengen nampar pantat, pengen doggy style..... "

"Heh!! Berhentilah bodoh!!" Tegur Min Seokjin yang kesal pada adiknya Min Yoongi.

Adiknya itu terus2an menggumamkan kata2 mesum saat Seokjin sedang berkonsentrasi dengan kerjaannya yang belum selesai.

"Cepat sana pulang! Jangan disini. Aku kesal melihatmu!!" Seokjin.

"Ayah bilang aku harus belajar mengelola perusahaan Hyung, kenapa malah diusir sih?" Yoongi.

"Kalau orang seperti mu belajar dan langsung diberi jabatan direktur yang ada perusahaan langsung bangkrut kau tau. Kenapa ayah tak meminta mu jadi karyawan dulu sih. Setidaknya OB lah"

"Woy woy... Anak CEO jadi OB. Harga diri saya turun"

"Kau kan memang tak punya harga diri sebelumnya" Seokjin.

"Ck,, jangan sembarangan bicara ya Hyung.. Gini2 aku kuliah beasiswa prestasi di UK, sedangkan Hyung hanya kuliah disini sini saja. Bandingkan mana yang lebih unggul coba?!" Sombong Yoongi.

"Percuma kau kuliah di UK juga tapi tiap hari kerjanya ngent-d mulu" Terpaksa Seokjin ngomong kasar gara2 adiknya yang membuatnya naik darah.


Ting!

Seokjin melihat notif di hpnya. Waktu meeting akan segera tiba 20 menit lagi dan Seokjin berbenah sendirian ke acara meeting nya karena sekertaris nya hari ini izin mendadak selama beberapa waktu. Katanya nanti sekertaris dari kantor cabang akan menggantikan sementara dikantornya tapi tidak tau kapan hadirnya.

"Aku mau bertemu client, kau diam saja disini tapi jangan sentuh apapun kecuali milikmu sendiri" Peringatan Seokjin pada Yoongi.

"Aku memang selalu menyentuh milikku sendiri Hyung ketika mandi" Jawab Yoongi asal.

"Ck, bukan itu maksudku. Yasudah aku pergi dulu. Ingat!! Jangan sentuh apapun!"

Braakk!!

.
.
.


"Sampai sana temui CEO Min, mengerti?"

"Mengerti donk. Oke saya berangkat sekarang"

Jimin menenteng barang2nya. Kantor cabang dan kantor pusat jaraknya lumayan. Hampir 1 jam. Setelah cukup lama berkendara Jimin sampai di depan gedung megah 30 lantai tersebut.

Dulu Jimin pernah melamar diperusahaan ini, namun malah dilempar ke cabang karena kantor cabang sedang butuh2nya karyawan. Tapi Jimin tak masalah yang penting kerja dapat duit. Dulu Jimin iseng aja ngelamar di kantor pusat karena konon katanya CEO nya muda dan ganteng.

Jimin merapikan penampilannya.

"Duh, deg2an mau ketemu Tuan Min. Apakah setampan yang dirumorkan? Cus lah masuk" Jimin berjalan anggun bak putri, siapa tau sang CEO tertarik pada dirinya nanti.

Jimin menuju ke resepsionis dan memperkenalkan diri. Dan Jimin dipersilahkan naik dilantai atas digedung ini. Sampai dilantai tujuan Jimin melihat pintu bertuliskan CEO didepannya. Jimin yakin itu adalah ruangan Tuan Min.

"Gak nyangka bisa sampai sini" Gumam Jimin.
Jimin kembali merapikan penampilannya agar CEO Min terkesan dengannya.

Tok
Tok
Tok...

Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang