.
.
.
.🫘🫘🫘
.
.
.
."Akhirnya selesai juga" Jimin menepuk-nepuk tangannya tanda selesai dengan kerjaannya menata barang2 dirumah tersebut. Ia meneliti sekali lagi apa ada yang kurang tapi semua sudah perfect. Yang mis hanya suaminya tidak terlihat.
Jimin keliling rumah dan didapatinya suaminya tengah ngobrol dengan seseorang di telpon namun saat Jimin mendekat telpon itu dimatikan.
"Eh sayang, udah selesai ya?"
"Sudah, kamar sudah siap, nanti malam bisa kita tempati" Ucap Jimin.
"Oh, bagus lah."
"Tadi siapa yang telpon!?"
"Tadi cuma rekan kerja aja sayang nanyain kerjaan. Kenapa sih tiap kali aku telpon kamu kepo terus?" Ucap suami Jimin dengan nada tak suka.
"Ya gak ada, kok kayak seru aja gitu kalo cuma sama temen. Yaudah aku masak dulu buat makan malam abis itu kita kerumah pak RT laporan" Jimin pergi meninggalkan suaminya dibalkon.
Jimin sebenarnya curiga akhir2 ini dengan suaminya, tiap kali nerima telpon selalu sembunyi2 dan bahas hal sampai cekakak cekikik dengan lawan bicaranya, lalu sekarang ponselnya diberi kata sandi yg Jimin tidak tau sandinya.
"Semoga memang hanya temen." Gumam Jimin.
Malam pun datang dengan cepat, pasutri yg sudah siap2 akan prgi kerumah RT tersebut sudah berada diluar rumah, mereka berjalan menuju belakang blok rumahnya, ya disana rumah pak RTnya. Mereka harus laporan dulu karena mereka warga baru disana.
Jimin berjalan mendahului suaminya karena suaminya sibuk dengan hpnya, Jimin sesekali menyapa dan lempar senyum kepada para bapak dan ibu2 yg lagi ngrumpi di pos terdekat. Berjalan selama 5 menit akhirnya mereka sampai didepan rumah pak RT Min. Rumahnya sederhana saja sih namun terlihat nyaman.
Jimin memencet bel dan keluarlah seorang wanita berdaster. Bukannya mempersilahkan masuk malah wanita itu beradu tatap dengan suaminya.
"Ehm.. Permisi, apa benar ini rumah ketua RT Min?" Tanya Jimin.
"Oh,, iya iya benar, oh kalian warga baru ya? Mari masuk"
Setelah menunggu sebentar seorang pria yg diyakini sebagai ketua rt itu muncul dari dalam rumah dengan setelan baju putih polos dan sarung kotak-kotak warna hijau cap gajak duduk.
Ia menyalami Jimin dan suaminya. Mereka mengobrol terkait kedatangan mereka sebagai warga baru di komplek ini. Semenjak pertama melihat fokus Yoongi hanya pada Jimin, sedikit mengalihkan mata pada suami Jimin lalu ia kembali lagi melihat Jimin.
Hingga malam pun larut dan Jimin pamit pulang.
Jimin malam ini sengaja memakai baju agak terbuka mencoba menggoda suaminya. Karena sudah sebulan suaminya ini tidak menyentuhnya , hanya sibuk hp kalau gak hp ya kerja sampai lembur katanya. Kerja kok lembur terus. Padahal bukan akhir tahun.
"Hyung, " Jimin mendekati suaminya yg masih sibuk menatap hp nya. Hingga Jimin merebutnya. Suaminya kaget dan panik.
"Hyung, jangan sibuk terus sama hp donk. Kamu gak pernah ngasih aku nafkah batin selama sebulan"
"Aku sibuk Jimin, tolong ngerti donk."
"Ya kan sibuk bisa nanti, kamu kok gak pernah quality time sama aku!!. Aku pengen punya anak tau, kita udah nikah 4 tahun tapi gak punya2 anak sampai mama mertua ngomel terus sama aku dikira aku mandul!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin
FanfictionJimin 🔞🔞 bxb Mpreg Jimin bot Hanya karangan penulis , tidak ada hubungannya dengan dunia nyata mereka.