.
.
.
Byuurr...
"Bangun gak!! "
Brakk..
Jimin melempar ember yg barusaja ia gunakan untuk menyiram wajah suaminya. Suaminya itu pengangguran akut, pemalas tidak mau bekerja atau membantu pekerjaan Jimin di toko.
Jimin sudah lelah menjaga tokonya dari pagi ke malam belum lagi mengurus anak semata wayangnya yg baru berumur 3 thn itu. Masih saja dibebani oleh suami pemalas nya ini.
Ya walau awalnya dia tidak pengangguran begini. Ia dipecat dari kepolisian 2 thn lalu gara-gara ikut memukuli mahasiswa yg sedang berdemo. Akhirnya dia dan ketiga orang lainnya ikut dipecat. Tapi mereka sudah bekerja lagi meski hanya jadi kuli dan tukang antar makanan. Lain dengan suaminya Kim Mingyu ini. Dia tidak mau kalau tidak jadi abdi negara. Malu katanya.
Jimin sudah muak sekali, setidaknya bila memang tidak mau kerja serabutan Jimin akan menyerahkan toko miliknya agar dikelola suaminya. Tapi suaminya tetap tidak mau juga. Jimin jadi kesal dan berakhirlah dengan cekcok tiap hari. Sampai Jimin harus menitipkan putranya pada sepupunya. Karena takut kena amukan suaminya.
Pagi itu Jimin sudah selesai beberes rumah masak dan lain sebagainya. Jimin rutin minggu pagi melatih senam ibu2 komplek, jadi tokonya tutup saat minggu.
"Kim. Aku sudah masak makanan. Kalau lapar tinggal makan saja yg dimeja. " Jimin berteriak memanggil marga suaminya. Itu sudah dia lakukan sejak 3 bulan lalu. Ia sudah muak.
Mingyu hanya berdiam dibalik selimutnya. Setelah suara pintu tertutup yg menandakan istrinya itu sudah pergi. Mingyu menelpon seseorang.
"Dia biasa pulang jam 11 siang. Kau cegat dia di perempatan. Disana biasa sepi"
".... "
"Oke"
Tut.
Mingyu merencanakan penculikan pada istrinya dengan menyuruh beberapa kenalannya untuk melakukan tindakan kriminal tersebut. Mingyu dendam pada istrinya yg makin kesini makin berani padanya. Padahal dia kepala keluarga dirumah ini. Btw. Ini rumah Jimin yg dia beli sebelum menikah dengan Mingyu hasil kerja kerasnya sendiri.
Setelahnya Mingyu menelpon wanita yg bernama Yerin. Dia pacarnya swaktu masih menjadi polisi. Dan masih berhubungan hingga sekarang Mingyu sudah jadi pengangguran.
Jadi diam2 Jimin sudah diselingkuhin begitu sejak pertama menikah.
Jam menunjukkan pukul 11.02 wktu setempat. Orang suruhan Mingyu bersiap dijalan yg sudah diberitahu oleh Mingyu.
Dari arah depan nampak Jimin berjalan seorang diri dengan menyampirkan tas dipundaknya. Tanpa curiga dan berfirasat buruk. Jimin tetap santai berjalan hingga diperempatan tiba-tiba seseorang membekap mulutnya. Jimin sempat meronta namun akhirnya lemas karena mereka memakai bius.
Jimin digendong lalu dimasukkan kedalam mobil dan dibawa pergi entah kemana.
.
.Didalam hutan yg terpencil hanya ada satu rumah saja. Ketiga penculik yg adalah teman Mingyu itu duduk melingkar. Melihat Jimin yg masih belum sadarkan diri didudukan di kursi kayu yg mana tangan dan kaki Jimin juga sudah terikat disana. Jaga2 dia kabur.
"Cantik juga istri Mingyu. Kok bodoh banget dia malah pilih si jalang Yerin itu. " Ucap salah satunya.
"Kalau dia gak mau buat aku aja. Lumayan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin
Fiksi PenggemarJimin 🔞🔞 bxb Mpreg Jimin bot Hanya karangan penulis , tidak ada hubungannya dengan dunia nyata mereka.